Dinsos Siap Buka Monumen Perjuangan Pasca Covid-19
SINGARAJA, NusaBali
Dinas Sosial Kabupaten Buleleng saat ini terus mensosialisasikan pembukaan sejumlah monumen perjuangan yang ada di Gumi Panji Sakti.
Dibukanya fasilitas umum untuk wisatawan domestik, lokal, dan mancanegara diputuskan setelah kasus Covid-19 di Buleleng melandai.
Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra ditemui usai acara HUT ke-74 Monumen Bhuwana Kertha di Desa Panji, Kecamatan Sukasada, Buleleng dirangkaikan HUT ke–65 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) mengatakan, sejumlah monumen perjuangan dipersiapkan untuk dibuka kembali. Seperti Monumen Tri Yuda Sakti di Lingkungan Sangket, Kelurahan/Kecamatan Sukasada, Monumen Perjuangan Jagaraga di Desa Jagaraga, Kecamatan Sawan, termasuk Monumen Perjuangan Bhuwana Kertha.
“Monumen saat ini sudah kami buka untuk masyarakat, untuk pendidikan, latihan, dan wisata sejarah. Jadi sudah bisa dikunjungi masyarakat umum dan kami sudah siap menerima kunjungan,” kata Kariaman, Senin (17/1).
Monumen sebagai salah satu tempat edukasi sudah ditata kembali terutama dari kebersihan dan keasrian lingkungan. Hal itu lantaran lama tutup karena pandemi. Staf yang ditugaskan pun sudah disiagakan kembali.
Selain itu, Dinas Sosial Buleleng juga tengah melakukan pendataan dan pendokumentasian tonggak-tonggak sejarah yang ada di Buleleng. “Kami terus telusuri tonggak-tonggak sejarah, cari tokoh, buatkan video, dan buatkan narasinya untuk dijadikan bahan publikasi. Sehingga generasi muda punya pengetahuan sejarah perjuangan yang ada di Buleleng,” kata Kariaman.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana yang memimpin upacara peringatan HUT ke-74 Monumen Bhuwana Kertha Buleleng menekankan, nilai-nilai kepahlawanan dan sejarah yang tercatat masih relevan sampai saat ini. Terutama soal semangat juang yang perlu ditularkan kepada generasi muda.
“Dengan keberadaan monumen ini, mengingatkan seluruh masyarakat di Buleleng dan Bali bahwa nilai-nilai kepahlawanan dan sejarah sangat penting untuk dijaga. Dan juga masih relevan sampai saat ini,” ujar Bupati Agus Suradnyana.
Menurut Ketua DPC PDI Perjuangan Buleleng ini hal terpenting adalah monumen-monumen perjuangan yang menjadi saksi dan catatan sejarah wajib dimaknai dan dipedomani nilai-nilai kepahlawanannya. Semangat perjuangan leluhur terdahulu untuk mencapai kemerdekaan harus dihargai dengan mengisi kemerdekaan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. *k23
Komentar