Hari Ke-4, Korban Belum Ditemukan
Ibu dan Anak yang Hanyut di Sungai Kalibaru
Petugas pun akan melakukan pencarian secara maksimal hingga Sabtu (22/1) mendatang
SINGARAJA, NusaBali
Pencarian terhadap Ni Luh Wardani, 48, dan Kadek Restini, 9, ibu dan anak yang hilang akibat hanyut terseret arus sungai Kalibaru, Kelurahan Banyuning, Kecamatan/Kabupaten, Buleleng, kembali dilanjutkan pada Selasa (18/1). Petugas SAR gabungan kembali memperluas area pencarian. Namun, hingga operasi pencarian hari keempat, keberadaan korban masih belum ditemukan.
Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Buleleng, Dudi Librana Marjaya menyampaikan, pihaknya melakukan penyisiran laut dari perairan Eks Pelabuhan Buleleng ke arah barat dan timur hingga sejauh 3.5 nautical mile (Nm). Penyusuran dilakukan dengan menggunakan dua rubber boat milik Basarnas dan Polairud Polres Buleleng sejak pukul 06.00 Wita, hingga 16.00 Wita.
Selain di laut, petugas gabungan juga melakukan penyisiran pesisir pantai. Penyisiran diperluas hingga sejauh 2,5 kilometer ke arah barat maupun timur dari Eks Pelabuhan Buleleng. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Buleleng, juga ikut dalam operasi pencarian hingga ke perairan Kecamatan Kubutambahan.
Dudi Librana menyebutkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan seluruh kelompok nelayan yang ada di Buleleng, agar ikut membantu petugas dalam melakukan pencarian terhadap korban. Sayangnya, segala upaya yang dikerahkan tersebut belum membuahkan hasil. Kedua korban belum juga ditemukan.
"Pencarian hingga hari keempat, keberadaan target (korban) masih nihil. Di hari keempat ini, mestinya korban sudah mengapung. Tapi memang tergantung kuasa alam. Untuk air laut saat ini mengalami pasang surut," jelas Dudi Librana.
Menurut Dudi Librana, untuk pencarian pada hari keempat ini didukung cuaca yang bagus. Petugas pun akan melakukan pencarian secara maksimal hingga Sabtu (22/1) mendatang. Setiap operasi pencarian ditutup pada sore hari, petugas SAR gabungan akan mengevaluasi.
Sementara itu, upaya pencarian secara niskala kembali ditempuh oleh keluarga korban, pada Selasa kemarin. Sepupu korban bernama Gede Sukerta melaksanakan upacara mulang pakelem dan ngulapin pada pukul 12.00 Wita. Upacara dilaksanakan di sebelah timur dermaga Eks Pelabuhan Buleleng, dengan menggunakan banten pakelem dan satu ekor ayam hitam.
"Seusia petunjuk dari beberapa keluarga untuk melaksanakan mulang pakelem, menggunakan ayam hitam. Dengan upacara ini, berharap agar keluarga kami segera dapat ditentukan," harap Sukerta.
Kata Sukerta, pihak keluarga telah menyerahkan sepenuhnya kepada petugas gabungan dalam melakukan pencarian terhadap kedua korban. Dan akan menerima apa pun hasilnya nanti. "Petugas sudah bekerja secara maksimal melakukan pencarian. Kami hanya menunggu saja apapun hasilnya nanti, kami akan terima," pungkasnya.*mz
Kepala Pos Pencarian dan Pertolongan Basarnas Buleleng, Dudi Librana Marjaya menyampaikan, pihaknya melakukan penyisiran laut dari perairan Eks Pelabuhan Buleleng ke arah barat dan timur hingga sejauh 3.5 nautical mile (Nm). Penyusuran dilakukan dengan menggunakan dua rubber boat milik Basarnas dan Polairud Polres Buleleng sejak pukul 06.00 Wita, hingga 16.00 Wita.
Selain di laut, petugas gabungan juga melakukan penyisiran pesisir pantai. Penyisiran diperluas hingga sejauh 2,5 kilometer ke arah barat maupun timur dari Eks Pelabuhan Buleleng. Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Buleleng, juga ikut dalam operasi pencarian hingga ke perairan Kecamatan Kubutambahan.
Dudi Librana menyebutkan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan seluruh kelompok nelayan yang ada di Buleleng, agar ikut membantu petugas dalam melakukan pencarian terhadap korban. Sayangnya, segala upaya yang dikerahkan tersebut belum membuahkan hasil. Kedua korban belum juga ditemukan.
"Pencarian hingga hari keempat, keberadaan target (korban) masih nihil. Di hari keempat ini, mestinya korban sudah mengapung. Tapi memang tergantung kuasa alam. Untuk air laut saat ini mengalami pasang surut," jelas Dudi Librana.
Menurut Dudi Librana, untuk pencarian pada hari keempat ini didukung cuaca yang bagus. Petugas pun akan melakukan pencarian secara maksimal hingga Sabtu (22/1) mendatang. Setiap operasi pencarian ditutup pada sore hari, petugas SAR gabungan akan mengevaluasi.
Sementara itu, upaya pencarian secara niskala kembali ditempuh oleh keluarga korban, pada Selasa kemarin. Sepupu korban bernama Gede Sukerta melaksanakan upacara mulang pakelem dan ngulapin pada pukul 12.00 Wita. Upacara dilaksanakan di sebelah timur dermaga Eks Pelabuhan Buleleng, dengan menggunakan banten pakelem dan satu ekor ayam hitam.
"Seusia petunjuk dari beberapa keluarga untuk melaksanakan mulang pakelem, menggunakan ayam hitam. Dengan upacara ini, berharap agar keluarga kami segera dapat ditentukan," harap Sukerta.
Kata Sukerta, pihak keluarga telah menyerahkan sepenuhnya kepada petugas gabungan dalam melakukan pencarian terhadap kedua korban. Dan akan menerima apa pun hasilnya nanti. "Petugas sudah bekerja secara maksimal melakukan pencarian. Kami hanya menunggu saja apapun hasilnya nanti, kami akan terima," pungkasnya.*mz
Komentar