Bule Inggris Nekat Aniaya Diri Sendiri hingga Tewas
Petaka di Rumah Kawasan Taman Mumbul
DENPASAR, NusaBali
Seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris, Mattew Harper, 47, ditemukan tewas mengenaskan dalam rumah di Perum Samatha Citra Kuta Blok A/8 Lingkungan Taman Giri Mumbul, Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Kamis (13/1) pagi pukul 06.30 Wita.
Pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka tusukan benda tajam. Diduga kuat, bule Inggris ini nekat menganiaya diri sendiri hingga tewas karena depresi berat.
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan, menyatakan korban Mattew Harper tewas dengan sejumlah luka tusukan, termasuk pada perut kanan bawah yang mengenai pembuluh darah besar atau arteri. Peristiwa tewasnya bule kelahiran Birmingham, Inggris, 28 November 1974 ini telah diselidiki jajaran Polsek Kuta Selatan, dibantu Polresta Denpasar.
Dari hasil penyelidikan, kata Kombes Jansen, disimpulkan bule Inggris ini tewas karena bunuh diri dengan cara menusuk dan menyayat tubuh sendiri. Kesimpulan itu juga berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi kejadian hingga penjelasan saksi ahli.
“Korban tinggal di lokasi TKP bersama pacarnya, Emmy Marta Pakpahan. Rumahnya tersebut merupakan milik Rizka Irmalasari alias Ica, yang juga tinggal di sana,” ungkap Kombes Jansen dalam konferensi pers di Mapolresta Denpasar, Jalan Gunung Sanghyang 110 Pa-dangsambian, Denpasar Barat, Rabu (19/1) sore.
Menurut Kombes Jansen, korban Mattew Harper diketahui menderita depresi berat dan penyakit epilepsi (ayan). Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, depresi yang dideritanya sempat kumat. Bule berusia 47 tahun ini seperti kebingungan dan terus mondar-mandir di teras rumah, sejak dinihari pukul 01.47 Wita hingga pagi. Tepat pukul 06.00 Wita, sang pacar, Emmy Marta Pahpahan, keluar kamar untuk menelepon seseorang. Saat itulah korban masuk ke dalam rumah dan mengunci pintu dari dalam.
Disebutkan, korban Mattew Harper dan pacarnya, Emmy Marta, tinggal di lantai satu rumah tersebut. Sedangkan pemilik rumah, Rizka Irmalasari alias Ica tinggal di lantai dua. Karena tak bisa masuk, Emmy Marta menelepon Ica untuk membukakan pintu.
“Sebelum berhasil masuk, Emmy melihat dari jendela kalau pacarnya (korban) tergeletak di ruang tamu dengan pisau di sampingnya. Emmy merekam video kejadian tersebut. Video itu juga kami amankan sebagai bukti," papar Kombes Jansen, yang kemarin didampingi Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Mikael Hutabarat.
Setelah pintu berhasil dibuka, korban Mattew Harper sudah dalam kondisi bersimbah darah di bagian perut. Pacarnya, Emmy Marta, bersasma pemilik rumah kemudian mengevakuasi koban ke RS PTN Unud di Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung untuk pertolongan medis. Namun sayang, saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam keadaan tak bernyawa.
Selanjutnya, jenazah korban dioopsi di Instalasi Kedoteran Forensik RSUP Sanglah, Denpasar, Senin (17/1) pagi pukul 08.43 Wita. Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 10 luka tikam dan sayatan pada sekujur tubuh korban. Luka paling banyak di area perut. Luka paling besar adalah luka tusuk dengan lebar 3 cm dan panjang 15 cm.
Dari hasil otopsi juga ditemukan luka tusuk pada perut kanan bawah hingga memotong pembuluh nadi usus utama kanan. Luka ini mengakibatkan perdarahan. Jumlah darah yang tertimbun dalam rongga perut korban sebanyak 950 ml. Jumlah darah ini sudah bisa mengakibatkan kematian, karena melebih dari sepertiga darah yang mengalir dalam tubuh.
"Selain pada bagian perut, juga ditemukan luka sayat pada leher, namun tidak dalam. Menurut dokter, saat itu ada keragu-raguan dari korban. Selain itu, baju korban juga tidak robek akibat ditikam. Fakta ini menunjukkan bahwa tikaman itu dilakukan oleh korban sendiri. Luka-luka yang ditemukan itu berada pada area yang bisa dijangkau oleh korban," beber Kombes Jansen.
Selain ditemukan luka sayat dan tikamam, di tubuh korban juga ditemukan luka memar akibat benda tumpul. Setelah diselidiki, luka benda tumpul itu ternyata akibat kecelakaan lalulintas di kawasan Sanur, Denpasar Selatan. Tiga hari sebelum ditemukan tewas, korban Mattew Harper sempat menabrak warung di Sanur. Akibatnya, korban dilarikan ke RS Bali Mandara Sanur. Namun, sebelum sempat ditangani tim medis, korban justru kabur meninggalkan RS Bali Mandara.
"Berdasarkan fakta-fakta tersebut, disimpulkan korban tewas karena bunuh diri. Korban menderita depresi tinggi dan epilepsi. Hasil pemeriksaan dokter itu juga sejalan dengan temuan barang bukti obat-obatan berupa 36 butir kapsul TEVA 0118 25 Mg, 1 pepel bekas tablet Remintal 5 (Olanzapine 5 Mg) mengandung anti depresan. Obat-obatan itu ditemukan di lokasi kejadian," papar Kombes Jansen. *pol
Komentar