Jadi Tukang Tempel, Pedagang Sepatu Bekas Diringkus
DENPASAR, NusaBali
Pedagang sepatu dan jam tangan bekas, Edi Santoso, 50, diringkus apara Sat Narkoba Polresta Denpasar, Selasa (18/1) pukul 14.00 Wita.
Santoso ditangkap saat tempel narkoba jenis shabu di Jalan Raya Kerobokan, Banjar Dukuh Sari, Desa Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Badung tanpa perlawanan berarti.
Sebelum polisi berhasil menggeledah tubuh dan mendapatkan barang bukti, pria yang tinggal Jalan Pulau Banda, Banjar Pekambingan, Desa Dauh Puri, Kecamatan Denpasar Selatan itu sempat membantah edarkan narkoba. Polisi yang telah mengendusnya beberapa minggu tidak mau menyerah begitu saja dan menggeledah tubuh serta barang bawaaannya. Alhasil polisi mengamankan barang bukti berupa 10 paket shabu seberat 65,70 gram.
Informasi dari sumber di lapangan, Jumat (21/1) menyebutkan penangkapan terhadap tersangka Santoro berawal dari informasi masyarakat yang menyebutkan ada seorang pedagang sepatu dan jam tangan bekas edar narkoba. Mendapat informasi tersebut anggota Polresta Denpasar melakukan penyelidikan.
"Pelaku ini kesehariannya jual sepatu dan jam tangan bekas, tapi nyambi jual narkoba. Pada saat ditangkap pelaku hendak menempel shabu. Sempat dia bantah sebelum ditemukan barang bukti. Sejauh ini diketahui pelaku sebagai pengedar," ungkap sumber.
Sementara berdasarkan hasil pengembangan di rumah kosnya di Jalan Pulau Banda Denpasar, Polisi kembali menemukan 9 plastik klip diduga berisi ekstasi sebanyak 146 butir. Selanjutnya Santos bersama barang bukti yang diamankan di dua lokasi TKP itu diamankan ke Mapolresta Denpasar untuk diproses lebih lanjut.
Sumber tadi mengatakan Santos diduga kuat merupakan jaringan narkoba yang sudah lama beroperasi. Pengendalinya diduga kuat dari dalam Lapas. Untuk mengungkap lika-liku jaringan narkoba dari Santoso itu polisi sedang melakukan pemeriksaan mendalam.
Sementara Kasi Humas Polresta Denpasar Iptu Ketut Sukadi mengatakan belum mendapatkan data dari Satnarkoba Polresta Denpasar terkait pengungkapan kasus tersebut. "Kami belum dapatkan data. Saya koordinasikan dahulu," ungkap Iptu Sukadi singkat. *pol
Komentar