Sampah Terkumpul Dijadikan Karya Seni
Komunitas Bersih Pantai SOS Beach Project
TABANAN, NusaBali
Sebagai bentuk kepedulian menjaga lingkungan, seniman lukis asal Tabanan Gede Oka Astawa, 32, membentuk komunitas Sunset On Sunday Beach Project atau SOS Beach Project.
Komunitas yang dibentuk ini melibatkan anak muda yang orientasinya fokus untuk membersihkan sampah di Pantai Pangkung Tibah, Desa Pangkung Tibah, Kecamatan Kediri, Tabanan. Menariknya sampah yang dikumpulkan akan dijadikan karya seni instalasi monumental SOS dan patung berbentuk manusia. Karya ini nantinya akan dipajang di Pantai Pangkung Tibah.
Oka Astawa, pemuda asal Banjar Pangkung Tibah Baleran, Desa Pangkung Tibah, ini sebenarnya sudah melakukan aksi bersih pantai sejak tahun 2015. Bahkan kegiatan tersebut sudah sempat ditulis hingga menjadi buku. Namun karena kesadaran untuk membuang sampah ini semakin berkurang, kegiatan tersebut kembali digagas di awal 2022. Anggota dari SOS Beach Project ini baru tiga orang, namun sudah melibatkan sejumlah pemuda Pangkung Tibah untuk ikut melakukan bersih pantai.
Sebagai awal, kata Oka Astawa, bersih pantai ini akan difokuskan di sepanjang Pantai Pangkung Tibah. Maklum saja, Pantai Pangkung Tibah banyak dikunjungi wisatawan terutama saat weekend. Sehingga kegiatan ini akan dilakukan Sabtu dan Minggu sore.
Sampah yang didapat di pantai ini akan dipilah. Sampah plastik akan digunakan untuk mendukung bank sampah desa setempat, sampah kayu akan diberikan kepada warga untuk dijadikan kayu bakar. Dan terakhir khusus sampah berbahan dasar karet dan botol kaca akan dijadikan karya seni instalasi. “Gagasan ini kami buat dengan teman-teman muda di Desa Pangkung Tibah,” ucap alumni ISI Jogjakarta angkatan 2009 ini, Jumat (21/1).
Oka Astawa menegaskan, aksi tersebut dilakukan menjawab kegelisahan akan sampah yang terus menjadi masalah. Apalagi di kawasan pantai saat musim hujan akan banyak sekali sampah yang menumpuk. Untuk itulah dia membuat inisiatif baru ini. “Filsafat Hindu Tri Hita Karana menjadi sumber inspirasi saya dalam berkarya seni. Sebab hubungan yang baik manusia dengan alam menjadi salah satu syarat untuk mendapatkan atau menciptakan kebahagiaan,” tuturnya.
Kini aksi tersebut akan dilakukan berkesinambungan. Bahkan ke depan turut melibatkan komunitas lain dan pengunjung Pantai Pangkung Tibah. “Tidak ada sumber pendanaan dari manapun, proyek ini bersifat gotong royong dari anggota dan para pemuda yang ikut terlibat yang memiliki kesadaran bersama akan pentingnya kebersihan ekologi di pesisir pantai,” tegasnya.
Oka Astawa menambahkan, untuk membuat karya seni ini rencananya dilakukan mulai pekan depan. Sebab saat ini sampah jenis karet baru terkumpul 2 karung.
“Untuk karya seni saat ini baru terpikir berbentuk tulisan SOS dan patung manusia. Selanjutnya kami akan merespons apa yang akan kami temukan di pantai,” tandasnya. *des
Komentar