Sameton Tirta Harum Mesti Harmonis Menjaga Perbedaan
GIANYAR, NusaBali
Maha Gotra Tirta Harum (MGTH) di Bali mesti menjaga persatuan secara pasemetonan (persaudaraan) secara utuh dan harmonis di tengah perbedaan gelar.
Hal itu ditegaskan Ketua Umum MGTH Provinsi Bali DR dr AA Gde Putra Wiraguna Sp KK di sela-sela pelaksanaan Loka Sabha III MGTH Kabupaten Gianyar, Redite Wage Uye, Minggu (23/1), di Wantilan Pura Pusering Jagat, Desa Pejeng, Kecamatan Tampaksiring, Gianyar.
Putra Wiraguna mengakui, sebagaimana di masyarakat para sameton MGTH di Bali mengalami pelapisan sosial dengan perbedaan gelar pada nama-nama depannya. Antara lain, ada yang bergelar anak agung, dewa, dewa ngakan, ngakan, hingga sang. Jelasnya, hal itu hanya sebuah perbedaan nama, tapi harus tetap diyakini untuk menjaga persatuan pasemetonan.
Menurutnya, perbedaan gelar pada nama-nama sameton tersebut sebagai bentuk konsekuensi dari situasi politik suatu daerah. Namun sesungguhnya tak ada yang rendah. ‘’Kita ini sama, satu aset. Hanya saja sameton teringat dengan sor singgih basa (tingkatan bahasa tutur) dan anggah-ungguh (tingkatan tata krama),’’ jelas tokoh Puri Denpasar di Kota Bangli, Bangli ini.
Putra Wiraguna yang dokter ahli penyakit kulit ini juga kurang sependapat jika perbedaan gelar dan pengidentitasan nama sameton ini sampai menjadi pertimbangan atas perkara perdata bidang waris.
Loka Sabha dihadiri sulinggih MGTH, Wakil Bupati Gianyar AA Gde Mayun, Muspika Tampaksiring, perwakilan kepala Desa Pejeng, para panglingsir MGTH se Bali, Bendesa Adat Pejeng Tjokorda Gde Putra Pemayun, dan perwakilan dadia MGTH se Kabupaten Gianyar.
Dalam pidarta (kata sambutan), Putra Wiraguna memaparkan sejarah tentang MGTH, sejak dinasti Sri Kresna Kepakisan di Samplangan, Gianyar, hingga kisah Sri Wijaya Rajasa yang tinggal di Pura Dalem Tengaling (Banjar Guliang Kangin, Desa Tamanbali, Bangli). Sri Wijaya Rajasa dengan istri Dewi Njung Asti punya empat anak. Anak pertama hingga ketiga perempuan yakni Dewa Ayu Mas Magelung, Dewa Ayu Mas Gegelang, Dewa Ayu Mas Murub. Anak terakhir laki-laki lahir di beji Tirta Harum, Sang Angga Tirta. Sang Angga Tirta menikahi Luh Sadri, putri Dukuh Siladri, dan mempunyai anak Sang Garba, tinggal di Tamanbali, Bangli, dengan abhiseka I Dewa Taman Bali. Dari kisah ini maka pretisantana (Keturunan) Bhatara Sang Angga Tirta diberi nama Maha Gotra Tirta Harum.
Loka Sabha memilih dan menetapkan I Dewa Gede Putra Amarta sebagai Ketua MGTH Kabupaten Gianyar periode 2022-2027, dan Sekretaris I Dewa Made Adiwijana, Ketua Paruman Panglingsir MGTH Dewa Made Sutanaya dan Sekretaris AA Gde Indra Wirawan, Ketua Sabha Kerta MGTH Dewa Gde Rai Astawa dan Sekretaris Ngakan Putu Ngurah Nitiyasa, serta kepengurusan dibawahnya.*lsa
Komentar