Sabar, Bonus Atlet Buleleng Cair Tahun Depan
Reward bonus untuk para atlet Kabupaten Buleleng yang berhasil meraih medali dalam Porprov Bali XII yang telah berakhir bulan September lalu, hingga kini belum ada tanda-tanda kapan diserahkan.
SINGARAJA, NusaBali
Reward bagi atlet berpresati itu dipastikan tidak bisa cair pada tahun ini. Permasalahannya, pihak Pemerintah Kabupaten Buleleng baru sebatas mengusulkan pada anggaran induk 2016. Sehingga dipastikan, proses pencairan bonus atlet itu akan mundur ke tahun 2016.
Kabag Humas Pemkab Buleleng, Made Supartawan mengatakan, jika bonus bagi atlet Buleleng itu memang baru cair pada tahun 2016. Pihaknya berdalih ingin mendapat kepastian jumlah medali terlebih dulu. Jadi, diperlukan kecermatan penyusunan anggaran, baru selanjutnya diusulkan ke APBD 2016. “Dari KONI sudah diajukan ke Sekda. Masih digodok di Sekda. Dan, cair 2016 ini tidak kelihatan mundur, hanya ingin mencari data yang pasti dulu,” kelit Supartawan.
Masalahnya, jika dianggarkan tahun 2015, tidak melampaui target nanti bisa dananya menjadi sisa. Terus, jika melampau target yang ditentukan, malah terjadi kekurangan anggaran. Buleleng pun tak mau melihat langkah kabupaten lain, termasuk Badung yang sudah membagikan bonus. “Penghitungan anggaran pasti cermat, karena sejak awal kami ingin data yang jelas dulu,” tandasnya.
Jadi, lanjutnya, bukan soal anggaran tersedot ke penyelenggaraan. Dan, pihaknya menjamin sampai saat ini belum ada keluhan. Apalagi, bulan Oktober 2015 proses pengajuan anggaran sudah masuk tahap sidang di DPRD Buleleng. Harapannya, mudah-mudahan tri wulan pertama tahun 2016 bonus atlet sudah bisa cair. Mengingat, pengalaman Porprov sebelumnya memang seperti itu.
Menanggapi hal itu, atlet Buleleng peraih tiga medali emas Kadek Agus Satria alias Bombom mengaku kecewa berat atas minimnya perhatian pemerintah terhadap atletnya.Menurut Bombom, sejak dia tiga kali turun di Porprov, pencairan bonus tahun ini memang mundur. Pada Porprov 2011 di Jembrana dan Porprov 2013 di Denpasar, bonus cair usai hajatan multi event dua tahunan. Jadi, tidak sampai masuk pergantian pada tahun berikutnya. “Kami sangat kecewa dengan situasi ini. Masak mundurnya terlalu lama keluar bonus itu. Waktu di Denpasar dan Jembrana, paling lambat bulan Desember sudah keluar. Dan, Porprov kali ini malah tahun depan, bagaimana ini,” keluh Bombom.
Kata Bombom, perasaan kecewa ini juga pasti dirasakan atlet lainya. Karena dia bukan hanya turun membela Buleleng di Porprov saja, melainkan di berbagai event lainnya. “Bonus apa yang kami ikut samasekali belum ada keluar,” tutur pria yang menjadi andalan petenis Bali dalam Pra PON ini.
Perlu diketahui, usulan nominal bonus yang diajukan KONI Buleleng, untuk emas perorangan Rp 25 juta, emas double Rp 30 juta, emas beregu 3-5 orang senilai Rp 35 juta, di atas 6 orang yakni Rp 40 juta. Untuk medali perak perorangan dapat Rp 14 juta, perak kategori duoble Rp 18 juta, peraih medali perak 3-5 orang digelontor Rp 22 juta, dan peraih medali perak beregu diatas 6 orang dapat Rp 26 juta. Sementara itu, untuk nominal bonus peraih perunggu perorangan dapat Rp 9 juta, nomor ganda dapat Rp 11 juta, bonus beregu 3-5 orang dapat Rp 13 juta, dan beregu di atas 6 orang kebagian Rp 15 juta.
Buleleng sendiri berhasil menempat peringkat tiga besar dibawah Denpasar, dengan raihan 49 emas, 59 perak dan 95 perunggu. Berhasil menyodok Gianyar yang tercecer ke posisi empat besar.
1
Komentar