Gedung Eks Bank Dikeluhkan Warga
Membahayakan dan Ada Makluk Aneh
DENPASAR, NusaBali
Sebuah Gedung di Jalan WR Supratman, tepatnya sebelah utara di Simpang Jalan Turi dan Jalan Troya, Kesiman, Denpasar Timur, dikeluhkan warga karena sudah tidak terpakai dan terawat lagi. Warga khawatir membahayakan karena kondisi atap mulai berjatuhan dan tembok sudah retak-retak yang sewaktu-waktu bisa roboh. Gedung berlantai tiga eks Bank Nasional Komersil ini hampir 10 tahun mangkrak, tanpa ada kejelasan pemilik alias tak bertuan, sehingga warga menuntut pemerintah untuk mencarikan solusi.
Menurut salah seorang warga, Dwi Satria, dari informasi yang didengarnya, gedung ini mangkrak sudah lama, sekitar 10 tahun lebih. “Dulu, katanya bank ini adalah sitaan negara, dan posisi terakhir gedung ini berada di bawah naungan Kementerian Keuangan. Namun, sayang gedung bank ini tanpa ada kejelasan kelanjutanya,” ujar Dwi Satria, Senin (20/2).
Menurutnya, yang paling dikhawatirkan warga adalah gedung bank yang tak terawat ini kondisi fisiknya mulai rapuh dimakan usia. “Apalagi di saat musim hujan, beberapa konstruksi seperti atap kerap jatuh, dan dalam gedung juga pengap jadi sarang nyamuk. Takutnya kalau roboh menimpa rumah ataupun warga di bawahnya, untuk itu kami berharap pemerintah bisa melakukan langkah penanganan,” kata Dwi Satria.
Tak hanya khawatir tentang kondisi fisik gedung, warga juga kerap melihat mahkluk aneh.
SELANJUTNYA . . .
Sebuah Gedung di Jalan WR Supratman, tepatnya sebelah utara di Simpang Jalan Turi dan Jalan Troya, Kesiman, Denpasar Timur, dikeluhkan warga karena sudah tidak terpakai dan terawat lagi. Warga khawatir membahayakan karena kondisi atap mulai berjatuhan dan tembok sudah retak-retak yang sewaktu-waktu bisa roboh. Gedung berlantai tiga eks Bank Nasional Komersil ini hampir 10 tahun mangkrak, tanpa ada kejelasan pemilik alias tak bertuan, sehingga warga menuntut pemerintah untuk mencarikan solusi.
Menurut salah seorang warga, Dwi Satria, dari informasi yang didengarnya, gedung ini mangkrak sudah lama, sekitar 10 tahun lebih. “Dulu, katanya bank ini adalah sitaan negara, dan posisi terakhir gedung ini berada di bawah naungan Kementerian Keuangan. Namun, sayang gedung bank ini tanpa ada kejelasan kelanjutanya,” ujar Dwi Satria, Senin (20/2).
Menurutnya, yang paling dikhawatirkan warga adalah gedung bank yang tak terawat ini kondisi fisiknya mulai rapuh dimakan usia. “Apalagi di saat musim hujan, beberapa konstruksi seperti atap kerap jatuh, dan dalam gedung juga pengap jadi sarang nyamuk. Takutnya kalau roboh menimpa rumah ataupun warga di bawahnya, untuk itu kami berharap pemerintah bisa melakukan langkah penanganan,” kata Dwi Satria.
Tak hanya khawatir tentang kondisi fisik gedung, warga juga kerap melihat mahkluk aneh.
SELANJUTNYA . . .
Komentar