Bayi Kembar 4 Hasil Kawin Suntik Masih di Ruang NICU RSUP Sanglah
Proses Persalinan Libatkan 15 Tenaga Kesehatan
DENPASAR, NusaBali.com - Rumah Sakit Umum Sanglah berhasil menangani kelahiran seorang ibu berusia 24 tahun yang mengandung 4 bayi kembar, Jumat (21/1/2022). Bayi kembar semua terlahir dalam keadaan selamat dan cukup sehat.
Kedua orangtua bayi-bayi tersebut, Komang Ayu dan Nanda Yudistira melakukan program inseminasi buatan alias kawin suntik di sebuah rumah sakit swasta dikarenakan sudah lama merindukan kehadiran buah hati. Namun, karena keterbatasan fasilitas, proses persalinan sang ibu harus dilakukan di RSUP Sanglah.
“Biasanya kalau inseminasi ini dilakukan kalau masalahnya di sperma tidak bisa bergerak cepat, sehingga dibantu. Spermanya diambil kemudian diambil ke dalam rahim kemudian dia akan bergerak dari rahim ke dalam sel telur,” terang dr I Wayan Artana Putra, Sp OG (K) yang menangani proses kelahiran bayi kembar empat, Senin (24/1/2022).
Dari proses tersebut, lanjut dr Artana Putra, di luar dugaan berhasil menghasilkan kembar empat. Dengan kondisi demikian, maka kemungkinan untuk mengalami lahir prematur pun sudah diperkirakan sebelumnya.
Direncanakan melahirkan pada usia kandungan 34 minggu, namun pada usia kandungan 32 minggu ibu sang bayi mengalami pecah ketuban, dan akhirnya tidak ada pilihan lain operasi caesar harus segera dilakukan demi keselamatan ibu dan bayi-bayinya.
Dr Artana Putra menyebut, sebelum operasi caesar dilakukan, bayi di dalam kandungan terlebih dahulu sudah mendapatkan bantuan pematangan paru. “Karena normalnya paru-paru bayi matang setelah 34 minggu,” ujarnya.
Setelah dilahirkan, bayi yang lahir ketiga dan keempat harus mendapatkan bantuan pernapasan, sementara bayi pertama dan kedua dalam kondisi lebih baik dan cukup diobservasi di ruangan NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Kondisi sang ibu juga dalam keadaaan cukup baik setelah proses melahirkan, tidak ada permasalahan serius.
Lebih jauh dijelaskan dr Artana Putra, bayi pertama berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 1.470 gram dan bayi kedua hingga keempat semuanya berjenis kelamin perempuan dengan berat rata 1.500-1.400 gram. “Bayi yang ukuran paling kecil, paling terakhir lahir,” sebutnya.
Adapun tim dokter yang membantu proses persalinan berjumlah 15 orang. Dr Artana Putra dibantu seorang dokter resident, dokter anastesi, dokter anak, dan sejumlah perawat.
Dr Artana Putra mengungkapkan, adanya kelahiran bayi kembar empat di Rumah Sakit Sanglah merupakan pertama kali terjadi sejauh ini. Karena sebelumnya bayi kembar terbanyak yang pernah ditangani tim dokter RSUP Sanglah adalah bayi kembar 3.
Sementara itu, tiga hari pasca dilahirkan keempat bayi masih dalam perawatan di ruang NICU. Bayi pertama menggunakan alat bantu pernapasan sementara bayi keempat masih memakai ventilator.
Komentar