Vaksinasi Booster Diprediksi Lebih Cepat Rampung
DENPASAR, NusaBali
Vaksinasi tahap ketiga atau booster diprediksi lebih cepat selesai dengan mencakup lapisan masyarakat seperti lansia, pelayan publik, masyarakat umum dan rentan serta remaja yang sudah berumur di atas 18 tahun.
Hal itu dikarenakan karena dosis yang didapat oleh sasaran nantinya hanya satu kali saja. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, Dewa Gede Rai, Senin (24/1) menjelaskan hal itu merujuk dari pengalaman pemberian dosis pertama dan kedua yang waktunya relatif jauh, yakni ada yang sampai 14-28 hari.
Bahkan untuk mencapai sasaran 800.000 orang lebih di Kota Denpasar membutuhkan waktu setidaknya 8-10 bulan dengan mencakup lapisan masyarakat yang sudah layak mendapat vaksinasi. "Kalau sekarang relatif cepat dan hanya mendapat sekali suntikan saja. Kalau dulu masih menunggu beberapa hari sesuai jenis vaksin yang didapat," ujar Dewa Rai.
Belum lagi pengoptimalan 40 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) serta SDM yang sudah tersedia. Termasuk juga nantinya menerapkan sistem jemput bola serta vaksinasi berbasis desa maupun kelurahan. "Saat ini vaksinasi booster di Kota Denpasar sudah berjalan dan sudah menyasar lansia, pelayan publik dan masyarakat juga," katanya.
Terkait ketersediaan vaksinasi booster, lanjut Dewa Rai masih mencukupi untuk setiap harinya. Rata-rata setiap harinya bisa melayani 5.000-8.000 sasaran berdasarkan 40 fasyankes itu. "Berdasarkan data untuk vaksinasi dosis pertama dan kedua lalu, rata-rata 200 sasaran mendapat vaksinasi setiap harinya," imbuh Dewa Rai.
Pihaknya juga terus melaporkan data vaksinasi setiap hari karena nantinya berpengaruh dengan ketersediaan vaksin. Jika dirasa menipis, dilaporkan ke dinas kesehatan agar bisa ditambah. "Untuk saat ini stok vaksin mencukupi. Sekarang juga melanjutkan dosis kedua untuk anak usia 6-11 tahun," tandasnya.
Sementara dari data yang diperoleh, laporan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 hingga tanggal 23 Januari 2022, yakni kumulatif petugas medis dan non medis untuk dosis I sebanyak 19.807 orang (164,8%). Dosis II sebanyak 19.346 orang (160,%), dan dosis III sebanyak 15.030 orang (124,9%). Kemudian komulatif lansia untuk dosis I sebanyak 54.880 orang (102,7%). Dosis II sebanyak 50.817 orang (95,1%) dan dossis III sebanyak 4.709 orang (8,8%).
Lalu kumulatif pelayan publik, untuk dosis I sebanyak 263.806 orang (360,2%) Dosis II sebanyak 245.675 orang (335,5%) dan dosis III sebanyak 64 orang. Komulatif masyarakat umum & rentan untuk dosis I sebanyak 427.131 orang (117,1%). Dosis II sebanyak 365.993 orang (100,3%) dan dosis III sebanyak 8.244 orang (2,3%).
Kemudian kumulatif remaja untuk dosis I sebanyak 89.860 orang (131,8%) dan dosis II sebanyak 82.971 orang (121,7%). Untuk anak-anak 6-11 tahun, dosis I sebanyak 77.936 orang (129,75%) dan dosis II sementara sebanyak 35.239 orang (58,70%). Adapun total komulatif secara keseluruhan untuk dosis I sebanyak 855.634 orang (149,6%), dosis II sebanyak 765.530 orang (133,9%) dan dosis III non nakes sebanyak 16.296 orang (3,3%). *mis
1
Komentar