Kasus Corona di Bali Kembali Melonjak
Pemprov Aktifkan Lagi Bapelkesmas Jadi Tempat Isoter
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali kembali diwarnai lonjakan kasus cukup signifikan per Kamis (27/1).
Dalam sehari kemarin, muncul 212 kasus baru, bersamaan dengan 2 paisen meninggal, dan 13 pasien sembuh. Pemprov Bali pun aktifkan kembali UPTD Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat (Bapelkesmas) sebagai tempat isolasi terpusat (Isoter).
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, ada 4 daerah di Bali yang diterjang kasus baru Corona dalam jumlah cukup besar, Kamis kemarin, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Jembrana, dan Tabanan. Jumlah terbanyak muncul di Denpasar dengan 57 kasus baru Covid-19.
Sedangkan jumlah terbanyak kedua terjadi di Badung dengan 55 kasus baru Covid-19, disusul Jembrana (46 kasus baru), Tabanan (26 kasus baru), Gianyar (12 kasus baru), Buleleng (11 kasus baru), Klungkung (2 kasus baru), Bangli (1 kasus baru), dan Karangasem (1 kasus baru). Selain itu, juga muncul 1 kasus baru dari luar daerah Bali.
Ini merupakan rekor kasus harian tertinggi di Bali selama 4 bulan terakhir sejak September 2021. Ledakan 212 kasus baru kemarin naik tajam hampir dua kali lipat dibanding sehari sebelumnya, Rabu (26/1), ketika di Bali muncul 139 kasus baru bersamaan dengan 9 pasien sembuh, tanpa ada pasien meninggal.
Walhasil, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi pada Maret 2020 hingga saat ini tembus 115.211 kasus. Dari jumlah itu, 110.432 orang atau 95,85 persen di antaranya sudah berhasil sembuh. Tingkat kesembuhan di Bali turun sekitar 0,17 persen dibanding sehari sebelumnya.
Sedangkan jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia kini mencapai 4.068 orang atau 3,53 persen dari total 115.211 kasus positif. Sebaliknya, kasus aktif (pasien positif Covid-19 yang masih dalam pera-watan atau isolasi) kini bertambah menjadi 711 orang atau 0,62 persen dari total 115.211 kasus positif.
Perlu dicatat, kasus aktif terbanyak saat ini berada di Badung mencapai 214 orang. Sedangkan kasus aktif terbanyak kedua berada di Denpasar mencapai 182 orang, disusul Jembrana (113 orang), Tabanan (76 orang), Buleleng (66 orang), Gianyar (40 orang), Klungkung (13 orang), Bangli (3 orang), dan Karangasem (3 orang), dan luar Bali (1 orang).
Sementara, 2 pasien Covid-19 yang dilaporkan meninggal dunia, Kamis kemarin, masing-masing berada di Denpasar dan Tabanan. Menurut Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, kedua pasien yang meninggal ini memiliki riwayat komorbid atau penyakit penyerta cukup kronis, yakni stroke dan gangguan ginjal. “Usia mereka juga sudah sepuh, masing-masing berumur 81 tahun dan 78 tahun,” ujar Made Rentin saat dikonfirmasi NusaBali tadi malam.
Made Rentin menyebutkan, dari 212 kasus baru Covid-19 per Kamis kemarin, sebagian besar tidak bergejala. Karenanya, sangat sedikit dari mereka yang dirujuk ke rumah sakit. Mereka sebagian besar menjalani isolasi mandiri.
Kondisi tidak bergejala ini, kata Made Rentin, diyakini karena tingkat vaksinasi Covid-19 di Bali sudah sangat tinggi. Apalagi, kini sedang berlangsung vaksinasi booster (dosia III untuk penguat).
“Karena sudah vaksinasi, maka imun dan kekebalan tubuh (antibody) bekerja efektif melindungi tubuh dari paparan. Kalau pun masih terpapar bahkan ada yang terinfeksi, kondisinya tidak parah,” tegas birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala BPBD Provinsi Bali.
Untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19, kata Made Rentin, sejak Jumat (21/1) lalu sudah dilakukan aktivitasi (penambahan) Isoter oleh Satgas Kabupaten/Kota se-Bali. Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali juga sudah aktifkan kembali UPTD Bapelkesmas sebagai Isoter, sejak 24 Januari 2022 lalu.
Menurut Made Rentin, UPTD Bapelkesmas yang berlokasi di Kesiman Kertalangu, Kecamatan Denpasar Timur ini berkapasitas 60 tempat tidur. “Isoter yang disiapkan Satgas Provinsi Bali ini khusus untuk mengakomodir pasien terkonfirmasi Covid-19 yang non KTP Bali. Sedangkan Isoter yang disiapkan Satgas Kabupaten/Kota, untuk mengakomodir kasus konfirmasi sesuai KTP,” jelas Rentin yang juga merangkap sebagai Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali.
Made Rentin mengatakan, sesuai saran dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, tidak semua yang terkonfirmasi positif Covid-19 wajib ke Isoter. Bisa juga mereka menjalani isolasi mandiri (Isoman) di rumah, terutama yang tanpa gejala. Mereka boleh Isoman di fasilitas yang pisah alias mandiri jauh dari interaksi keluarga lainnya. “Tapi, dilakukan pengawasan oleh Faskes pertama dan konsultasi medis lewat telemedicine, termasuk untuk mendapatkan layanan obat gratis,” tegas Rentin.
Sementara itu, Sekretaris II Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Jembrana, I Putu Agus Artana, mengatakan dari 46 kasus baru di Gumi Makepung per Kamis kemarin, sebagian merupakan hasil tracing kontak erat dan screening pribadi. Ada pun yang merupakan hasil tracing kontak erat itu, sebagain merupakan klaster keluarga dan dari klaster sekolah.
"Ada yang klaster sekolah, seperti di MAN Mendoyo, SMAN 1 Mendoyo, dan SMPN 2 Melaya. Untuk jumlah pasti berapa orang saja dari klaster sekolah ataupun klaster keluarga, masih direkap. Besok baru ada rincian datanya," ujar Agus Artana di Negara kemarin.
Menurut Agus Artana, sebagian besar dari 46 kasus baru Covid-19 di Jembrana kemarin orang tanpa gejala. Ada juga yang bergejala ringan, sehingga tidak dirujuk ke RSU Negara. Pemkab Jembrana sendiri sudah sempat membuka kembali 3 tempat Isoter kabupaten sebelumnya, yakni Hotel Hapel di Desa Baluk (Kecamatan Negara), Pukesmas II Negara di Desa Pengambangan (Kecamatan Negara), dan Puskesmas I Mendoyo di Desa Pergung (Kecamatan Mendoyo).
"Beberapa dari yang terkonfirmasi positif hari ini (kemarin) sudah ada dibawa ke Isoter kabupaten. Sebagian lagi sementara masih di Isoter desa di bawah pengawasan Satgas Desa. Rencananya, untuk memaksimalkan pengawasan, kita juga masih siapkan tambahan untuk Isoter kabupaten," jelas Kepala Pelaksana BPBD Jembrana ini. *ode,nar
1
Komentar