Isoter di Buleleng Kembali Dibuka
Puluhan OTG GR Langsung Dipindah
Satgas Covid-19 juga kembali akan membatasi aktivitas masyarakat hanya sampai pukul 22.00 Wita.
SINGARAJA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng memutuskan untuk membuka tempat Isolasi Terpusat (isoter), Kamis (27/1) kemarin. Asrama mahasiswa Undiksha di Desa Jinengdalem, Kecamatan/Kabupaten Buleleng kembali disiapkan untuk merawat pasien terkonfirmasi dengan status Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR).
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana, usia rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng, Kamis kemarin mengatakan, isoter diputuskan dibuka kembali untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19. Pembukaan isoter awal akan memanfaatkan asrama Undiksha gedung C.
“Hari ini isoter harus jalan, masyarakat yang terpapar akan dikarantina ke gedung C asrama Undiksha,” ucap Agus Suradnyana. Bupati dua periode ini juga mengatakan, pos penjagaan di isoter akan disiapkan oleh Kodim 1609/Buleleng dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng dan anggota Polres Buleleng.
Selain itu Satgas Covid-19 juga kembali akan membatasi aktivitas masyarakat hanya sampai pukul 22.00 wita. “Surat pembatasan aktivitas sedang disusun nanti akan disampaikan ke masing-masing camat kepada masyarakat beberapa upaya menangkal penularan. Termasuk menggencarkan vaksinasi booster,” ucap bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa usai rapat langsung meninjau kesiapan dibukanya kembali asrama Undiksha Jinengdalem untuk isoter. Asrama Undiksha Gedung C, sesuai izin Rektor Prof Dr I Nyoman Jampel dapat menampung 96 orang pasien OTG-GR. Penyiapan isoter disebut Suyasa akan disesuaikan kembali sesuai dengan perkembangan kasus ke depannya.
Menurutnya, data terakhir pasien terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng yang sedang menjalani isolasi mandiri sebanyak 40 orang. Mereka akan mulai dijemput dan menjalani isolasi di isoter asrama mahasiswa Undiksha mulai Kamis (27/1) sore kemarin. “Sore ini (Kamis sore,red) sudah mulai masuk ke isoter setelah kami dibantu TNI/Polri menyiapkan kelengkapan tempat seperti camp dan juga kebersihan kamar. Tetapi penjemputan OTG-GR sudah bergerak dibantu TNI/Polri dan juga camat,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Seluruh OTG-GR yang ada di Buleleng diwajibkan menjalani isolasi di isoter. Kebijakan ini dipilih Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng untuk pengendalian penularan kasus. “Per hari ini (Kamis,red) tidak ada lagi yang menjalani isolasi di rumah, semua harus di isoter karena potensi penularannya sangat tinggi,” tegas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula Buleleng ini.
Di sisi lain perkembangan kasus konfirmasi baru di Buleleng Kamis kemarin ditemukan kembali 11 orang pasien Covid-19 baru. Pasien konfirmasi baru tersebut tersebar 9 orang diantaranya di Kecamatan buleleng, 1 orang masing-masing di Kecamatan Seririt dan Gerokgak. Sedangkan pasien yang sembuh sebanyak 2 orang, yakni dari Kecamatan Buleleng dan Sukasada. Penambahan kasus positif baru membuat jumlah kumulatif menjadi 10.532 orang. Namun 9.926 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 540 orang meninggal dunia dan menyisakan 66 orang dalam perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri. *k23
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana, usia rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Buleleng, Kamis kemarin mengatakan, isoter diputuskan dibuka kembali untuk mencegah meluasnya penularan Covid-19. Pembukaan isoter awal akan memanfaatkan asrama Undiksha gedung C.
“Hari ini isoter harus jalan, masyarakat yang terpapar akan dikarantina ke gedung C asrama Undiksha,” ucap Agus Suradnyana. Bupati dua periode ini juga mengatakan, pos penjagaan di isoter akan disiapkan oleh Kodim 1609/Buleleng dan juga Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng dan anggota Polres Buleleng.
Selain itu Satgas Covid-19 juga kembali akan membatasi aktivitas masyarakat hanya sampai pukul 22.00 wita. “Surat pembatasan aktivitas sedang disusun nanti akan disampaikan ke masing-masing camat kepada masyarakat beberapa upaya menangkal penularan. Termasuk menggencarkan vaksinasi booster,” ucap bupati asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini.
Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa usai rapat langsung meninjau kesiapan dibukanya kembali asrama Undiksha Jinengdalem untuk isoter. Asrama Undiksha Gedung C, sesuai izin Rektor Prof Dr I Nyoman Jampel dapat menampung 96 orang pasien OTG-GR. Penyiapan isoter disebut Suyasa akan disesuaikan kembali sesuai dengan perkembangan kasus ke depannya.
Menurutnya, data terakhir pasien terkonfirmasi Covid-19 di Buleleng yang sedang menjalani isolasi mandiri sebanyak 40 orang. Mereka akan mulai dijemput dan menjalani isolasi di isoter asrama mahasiswa Undiksha mulai Kamis (27/1) sore kemarin. “Sore ini (Kamis sore,red) sudah mulai masuk ke isoter setelah kami dibantu TNI/Polri menyiapkan kelengkapan tempat seperti camp dan juga kebersihan kamar. Tetapi penjemputan OTG-GR sudah bergerak dibantu TNI/Polri dan juga camat,” jelas Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini.
Seluruh OTG-GR yang ada di Buleleng diwajibkan menjalani isolasi di isoter. Kebijakan ini dipilih Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng untuk pengendalian penularan kasus. “Per hari ini (Kamis,red) tidak ada lagi yang menjalani isolasi di rumah, semua harus di isoter karena potensi penularannya sangat tinggi,” tegas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula Buleleng ini.
Di sisi lain perkembangan kasus konfirmasi baru di Buleleng Kamis kemarin ditemukan kembali 11 orang pasien Covid-19 baru. Pasien konfirmasi baru tersebut tersebar 9 orang diantaranya di Kecamatan buleleng, 1 orang masing-masing di Kecamatan Seririt dan Gerokgak. Sedangkan pasien yang sembuh sebanyak 2 orang, yakni dari Kecamatan Buleleng dan Sukasada. Penambahan kasus positif baru membuat jumlah kumulatif menjadi 10.532 orang. Namun 9.926 orang diantaranya dinyatakan sembuh, 540 orang meninggal dunia dan menyisakan 66 orang dalam perawatan di rumah sakit maupun isolasi mandiri. *k23
Komentar