2.724 Lembar Lontar Didigitalisasi Sepanjang 2021
SINGARAJA, NusaBali
Upaya digitalisasi ribuan lembar lontar koleksi Museum Gedong Kirtya Buleleng, terus dilakukan secara bertahap.
Digitalisasi dilakukan untuk mengarsipkan lontar yang sudah tersimpan sejak ratusan tahun lalu dan sudah diwariskan turun temurun dalam bentuk file digital. Serta menyelamatkan lontar dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor usia.
Kepala UPTD Museum Gedong Kirtya, Dewa Ayu Putu Susilawati mengungkapkan, sepanjang tahun 2021 lalu, sebanyak 126 cakep, atau 2.724 lembar lontar sudah berhasil didigitalisasi. Kata dia, proses digitalisasi lontar dilakukan secara bertahap. Mengingat jumlah koleksi lontar di museum Gedong Kirtya cukup banyak. Yakni mencapai sekitar 2.022 cakep dan 5.200 lembar salian lontar.
Digitalisasi koleksi lontar di Museum Gedong Kirtya baru dilakukan beberapa bulan belakangan pada tahun 2021 lalu. Susilawati juga belum bisa mengestimasikan kapan digitalisasi seluruh koleksi lontar di museum bisa dituntaskan. Mengingat koleksi lontar mencapai ribuan dan proses digitalisasi yang memakan waktu cukup lama.
"Digitalisasi lontar dilakukan untuk membuat salinan lontar dalam bentuk file digital. Secara teknis, digitalisasi dilakukan dengan mengambil foto setiap lembaran lontar," kata Susilawati, dikonfirmasi Kamis (27/1) siang.
Digitalisasi lontar dilakukan untuk memudahkan layanan bagi pengunjung yang ingin melihat koleksi lontar nantinya. UPTD Museum Gedong Kirtya berencana membangun sistem informasi daring. Sehingga akan memudahkan akses pencarian lontar. Juga memudahkan pelayanan agar tidak perlu membongkar lontar untuk meminimalisir kerusakan lontar.
Selain digitalisasi lontar, UPTD Museum Gedong Kirtya juga rutin melakukan inventarisasi lontar milik warga. Sepanjang tahun 2021 lalu, pihak museum berhasil menginventarisasi sebanyak 130 cakep atau 5.924 lembar lontar. "Kami menerima jika ada warga yang memiliki lontar dan membutuhkan bantuan inventarisasi ataupun identifikasi lontar," kata Susilawati.*mz
1
Komentar