25 Pedagang Akhirnya Bersedia Direlokasi
Sempat Bertahan di Terminal Wangaya Gara-gara Salah Informasi
Untuk pemindahan pedagang dari terminal tidak ada penambahan, jumlahnya tetap sebanyak 113 pedagang yang berada di kawasan terminal.
DENPASAR, NusaBali
Sebanyak 25 orang pedagang yang sempat bertahan berjualan di Terminal Wangaya Jalan Kartini Denpasar akhirnya direlokasi ke Pasar Cokroaminoto, Denpasar, Jumat (28/1). Mereka langsung dibantu petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Denpasar untuk melakukan pembongkaran dan pengangkutan barang-barang tempat jualan ke tempat baru, yakni Pasar Cokro (Eks Tiara Grosir) di Jalan Cokroaminoto Denpasar.
Pengangkutan tersebut dilakukan pukul 09.00 Wita. Mereka yang diangkut tidak dipaksa, melainkan dengan kesadaran sendiri. Sebelumnya mereka bertahan berjualan di tempat masuk terminal karena mendapat informasi masih akan diberikan berjualan di kawasan tersebut. Kepala Dishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengungkapkan pemindahan pedagang ini sesuai dengan kesepakatan relokasi.
Sebelumnya sebagian besar pedagang sudah direlokasi ke lokasi yang disiapkan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar. Namun, ada sebanyak 25 pedagang yang masih bertahan berjualan di kawasan Terminal Wangaya.
Mereka yang bertahan berjualan di pintu masuk Terminal Wangaya yang sebagian besar merupakan pedagang janur, bunga dan buah. "Mereka yang masih bertahan sebanyak 25 pedagang. Katanya dapat informasi kalau mereka masih diberikan berjualan di terminal, padahal kami sudah berikan deadline," ungkapnya.
Deadline yang diberikan mereka semua harus pindah paling lambat tanggal 31 Januari 2022. "Mereka sudah kami beri deadline sampai tanggal 31 Januari 2022. Karena masih ada yang tidak mau pindah kami upayakan melakukan pendekatan dan ternyata mereka mau pindah kami bantu dengan menyediakan kendaraan," ujarnya.
Saat ini Sriawan mengatakan pemindahan pedagang sudah tuntas dilakukan. Pihaknya mengatakan sudah dibantu Perumda Pasar Sewakadarma yang menyediakan tempat untuk mereka berjualan kembali. Artinya menurut dia, pengembalian fungsi terminal yang sebelumnya dijadikan pasar tidak merugikan para pedagang, namun malah diberikan tempat yang layak oleh Perumda Pasar.
Sriawan mengatakan untuk pemindahan pedagang dari terminal tidak ada penambahan. Jumlahnya menurut dia tetap sebanyak 113 pedagang yang berada di kawasan terminal. Namun, jika ada kelebihan pedagang yang masuk ke Pasar Cokro menurut dia kemungkinan merupakan pedagang yang berjualan di pinggir trotoar.
"Jumlahnya tetap sama yang kita hitung, kalau lebih itu kemungkinan dari pedagang yang ada di trotoar. Yang jelas kami relokasi 113 pedagang," imbuhnya. Sementara Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata alias Gus Kowi mengatakan saat ini masih menerima pedagang yang direlokasi oleh Dishub Kota Denpasar. Namun menurut dia, pedagang yang datang justru melebihi total perhitungan dari Dishub.
Dia mengatakan, Perumda Pasar masih menunggu pedagang yang masuk hingga hari deadline, yakni tanggal 31 Januari 2022. "Sebelumnya kami terima 211 pedagang dan sekarang tambahannya ada 25 pedagang. Kami masih menunggu, kalau kami terima sekarang masih melebihi jumlah pedagang yang ditotalkan Dishub," ungkapnya.
Akan tetapi, setelah masa deadline berakhir Gus Kowi mengatakan akan kembali berkoordinasi dan mensinkronisasi jumlah pedagang yang sebenarnya seperti sebelum dilakukan serah terima. "Nah itu (total pedagang) harus dikoordinasikan dan divalidkan, karena saat para pedagang ketemu kepala unit kami di Pasar Cokro jumlahnya membengkak. Kami serahkan keputusan kepada dishub. Mana pedagang relokasi dan yang mana tidak, kan Dishub yang tahu itu," tandas Gus Kowi. *mis
Pengangkutan tersebut dilakukan pukul 09.00 Wita. Mereka yang diangkut tidak dipaksa, melainkan dengan kesadaran sendiri. Sebelumnya mereka bertahan berjualan di tempat masuk terminal karena mendapat informasi masih akan diberikan berjualan di kawasan tersebut. Kepala Dishub Kota Denpasar, I Ketut Sriawan mengungkapkan pemindahan pedagang ini sesuai dengan kesepakatan relokasi.
Sebelumnya sebagian besar pedagang sudah direlokasi ke lokasi yang disiapkan Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar. Namun, ada sebanyak 25 pedagang yang masih bertahan berjualan di kawasan Terminal Wangaya.
Mereka yang bertahan berjualan di pintu masuk Terminal Wangaya yang sebagian besar merupakan pedagang janur, bunga dan buah. "Mereka yang masih bertahan sebanyak 25 pedagang. Katanya dapat informasi kalau mereka masih diberikan berjualan di terminal, padahal kami sudah berikan deadline," ungkapnya.
Deadline yang diberikan mereka semua harus pindah paling lambat tanggal 31 Januari 2022. "Mereka sudah kami beri deadline sampai tanggal 31 Januari 2022. Karena masih ada yang tidak mau pindah kami upayakan melakukan pendekatan dan ternyata mereka mau pindah kami bantu dengan menyediakan kendaraan," ujarnya.
Saat ini Sriawan mengatakan pemindahan pedagang sudah tuntas dilakukan. Pihaknya mengatakan sudah dibantu Perumda Pasar Sewakadarma yang menyediakan tempat untuk mereka berjualan kembali. Artinya menurut dia, pengembalian fungsi terminal yang sebelumnya dijadikan pasar tidak merugikan para pedagang, namun malah diberikan tempat yang layak oleh Perumda Pasar.
Sriawan mengatakan untuk pemindahan pedagang dari terminal tidak ada penambahan. Jumlahnya menurut dia tetap sebanyak 113 pedagang yang berada di kawasan terminal. Namun, jika ada kelebihan pedagang yang masuk ke Pasar Cokro menurut dia kemungkinan merupakan pedagang yang berjualan di pinggir trotoar.
"Jumlahnya tetap sama yang kita hitung, kalau lebih itu kemungkinan dari pedagang yang ada di trotoar. Yang jelas kami relokasi 113 pedagang," imbuhnya. Sementara Dirut Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar, Ida Bagus Kompyang Wiranata alias Gus Kowi mengatakan saat ini masih menerima pedagang yang direlokasi oleh Dishub Kota Denpasar. Namun menurut dia, pedagang yang datang justru melebihi total perhitungan dari Dishub.
Dia mengatakan, Perumda Pasar masih menunggu pedagang yang masuk hingga hari deadline, yakni tanggal 31 Januari 2022. "Sebelumnya kami terima 211 pedagang dan sekarang tambahannya ada 25 pedagang. Kami masih menunggu, kalau kami terima sekarang masih melebihi jumlah pedagang yang ditotalkan Dishub," ungkapnya.
Akan tetapi, setelah masa deadline berakhir Gus Kowi mengatakan akan kembali berkoordinasi dan mensinkronisasi jumlah pedagang yang sebenarnya seperti sebelum dilakukan serah terima. "Nah itu (total pedagang) harus dikoordinasikan dan divalidkan, karena saat para pedagang ketemu kepala unit kami di Pasar Cokro jumlahnya membengkak. Kami serahkan keputusan kepada dishub. Mana pedagang relokasi dan yang mana tidak, kan Dishub yang tahu itu," tandas Gus Kowi. *mis
Komentar