PDAM Manfaatkan Sumur Bor Mangkrak
PDAM Karangasem memanfaatkan dua sumur bor sumbangan Balai Wilayah Sungai Bali Penida bagian PAT (pengadaan air tanah) untuk subak.
AMLAPURA, NusaBali
Sumur bor tersebut telah 15 tahun mangkrak. Setelah PDAM bersurat ke pusat dan disetujui untuk memanfaatkan sumur bor dimaksud, setelah diujicoba volume airnya normal. Namun belum bisa dioperasikan, masih menunggu pengadaan dua mesin dan fasilitas pendukung lainnya.
Kedua sumur bor dimaksud berada di Banjar Darma Winangun, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu dan di Banjar Tumbu Kelod, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem.
Direktur PDAM Karangasem I Gusti Made Singarsi menyatakan, hasil uji coba dua sumur bor, untuk sumur bor kedalaman 89 meter di Banjar Tumbu Kelod airnya bisa diangkat 15 liter per detik. Air tersebut akan dialokasikan untuk melayani kebutuhan air di Desa Tumbu, Desa Seraya Barat, Desa Seraya Tengah, Jalan Bayangkara, dan Jalan Ahmad Yani Amlapura.
Sedangkan sumur bor di Banjar Darma Winangun, Desa Tianyar Timur, rencananya dialokasikan untuk melayani warga di Desa Tianyar Timur, Desa Baturinggit dan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, dengan debit air 7 liter per detik, dengan kedalaman 97 meter.
“Khusus sumur bor di Banjar Darma Winangun, yang merupakan sumbangan untuk subak, belum pernah dioperasikan. Sebab, sumbangan sumur bor tanpa disertai mesin penyedot air,” kata Gusti Singarsi didampingi Kasi Produksi Budi Utomo, usia uji coba sumur bor di Amlapura, Rabu (22/2).
Begitu juga sumur bor di Banjar Tumbu Kelod yang diperuntukkan bagi keperluan subak. Karena untuk mengoperasikan perlu biaya listrik, di samping ada alternatif lain guna mendapatkan air permukaan, maka tercatat 15 tahun sumur tersebut tidak dioperasikan.
Bertambahnya dua sumur bor milik PDAM, kata Gusti Singarsi, total memiliki 17 sumur bor, dengan mengoperasikan 42 pompa. Sebab, sumur bor rata-rata berada di daerah dataran rendah, sehingga selain perlu mengangkat air dari sumur, juga mengangkat air menuju pemukiman di ketinggian. * k16
Sumur bor tersebut telah 15 tahun mangkrak. Setelah PDAM bersurat ke pusat dan disetujui untuk memanfaatkan sumur bor dimaksud, setelah diujicoba volume airnya normal. Namun belum bisa dioperasikan, masih menunggu pengadaan dua mesin dan fasilitas pendukung lainnya.
Kedua sumur bor dimaksud berada di Banjar Darma Winangun, Desa Tianyar Timur, Kecamatan Kubu dan di Banjar Tumbu Kelod, Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem.
Direktur PDAM Karangasem I Gusti Made Singarsi menyatakan, hasil uji coba dua sumur bor, untuk sumur bor kedalaman 89 meter di Banjar Tumbu Kelod airnya bisa diangkat 15 liter per detik. Air tersebut akan dialokasikan untuk melayani kebutuhan air di Desa Tumbu, Desa Seraya Barat, Desa Seraya Tengah, Jalan Bayangkara, dan Jalan Ahmad Yani Amlapura.
Sedangkan sumur bor di Banjar Darma Winangun, Desa Tianyar Timur, rencananya dialokasikan untuk melayani warga di Desa Tianyar Timur, Desa Baturinggit dan Desa Tulamben, Kecamatan Kubu, dengan debit air 7 liter per detik, dengan kedalaman 97 meter.
“Khusus sumur bor di Banjar Darma Winangun, yang merupakan sumbangan untuk subak, belum pernah dioperasikan. Sebab, sumbangan sumur bor tanpa disertai mesin penyedot air,” kata Gusti Singarsi didampingi Kasi Produksi Budi Utomo, usia uji coba sumur bor di Amlapura, Rabu (22/2).
Begitu juga sumur bor di Banjar Tumbu Kelod yang diperuntukkan bagi keperluan subak. Karena untuk mengoperasikan perlu biaya listrik, di samping ada alternatif lain guna mendapatkan air permukaan, maka tercatat 15 tahun sumur tersebut tidak dioperasikan.
Bertambahnya dua sumur bor milik PDAM, kata Gusti Singarsi, total memiliki 17 sumur bor, dengan mengoperasikan 42 pompa. Sebab, sumur bor rata-rata berada di daerah dataran rendah, sehingga selain perlu mengangkat air dari sumur, juga mengangkat air menuju pemukiman di ketinggian. * k16
1
Komentar