Kesasar, Tewas Terseret Ombak
Sarudin, 80, warga Lingkungan Arum Barat, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana ditemukan tewas mengambang di tepi perairan perbatasan Pantai Lingkungan Asri dan Lingkungan Asih, Kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Rabu (22/2).
NEGARA, NusaBali
Korban diduga kesasar di pantai hingga tewas tenggelam terseret ombak. Informasi di lapangan, mayat Sarudin ditemukan nelayan setempat, Muslimin, 58, sekitar pukul 08.15 Wita. Saat ditemukan, mayat korban mengambang di perairan berjarak sekitar 12 meter dari bibir pantai tersangkut bentangan tali jangkar perahu nelayan. Saksi kemudian memberitahu sejumlah warga setempat terkait penemuan mayat itu. Saksi juga melaporkan kepada petugas Pos Pol Air Gilimanuk yang dilanjutkan ke Polsek Kawasan Laut Gilimanuk serta Polres Jembrana.
Berdasar laporan tersebut, Babhinkamtibas Kelurahan Gilimanuk bersama sejumlah anggota Pol Air langsung melakukan evakuasi terhadap mayat korban agar tidak menjauh terbawa arus. Tim Identifikasi Polres Jembrana serta Polsek Gilimanuk lanjutkan melakukan pemeriksaan awal bersama dokter Lely dari Puskesmas Melaya II di Gilimanuk. Dari pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Anak beserta menantu korban, Mariyan dan Untung, mengiklaskan kematian Sarudin sebagai musibah. Mereka juga menolak otopsi.
Untung mengatakan, korban pikun dan sering lupa jalan menuju rumah. Korban masih ada di rumah pada Selasa (21/2) malam. Pihak keluarga menduga Sarudin nyasar ke pantai yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya. Usai pemeriksaan, mayat korban langsung diserahkan kepada keluarga. Pihak keluarga memutuskan memakamkan korban di Pemakaman Umum Gilimanuk, Rabu sore.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai seizin Kapolres Jembrana membenarkan penemuan mayat itu. Sesuai dengan hasil pemeriksaan awal di TKP, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan terhadap kematian korban. Kesimpulannya korban tewas tenggelam terseret ombak. “Kejadiannya mungkin tengah malam dan tidak ada warga yang melihatnya. Korban sudah pikun,” terang AKP Yusak. * ode
Korban diduga kesasar di pantai hingga tewas tenggelam terseret ombak. Informasi di lapangan, mayat Sarudin ditemukan nelayan setempat, Muslimin, 58, sekitar pukul 08.15 Wita. Saat ditemukan, mayat korban mengambang di perairan berjarak sekitar 12 meter dari bibir pantai tersangkut bentangan tali jangkar perahu nelayan. Saksi kemudian memberitahu sejumlah warga setempat terkait penemuan mayat itu. Saksi juga melaporkan kepada petugas Pos Pol Air Gilimanuk yang dilanjutkan ke Polsek Kawasan Laut Gilimanuk serta Polres Jembrana.
Berdasar laporan tersebut, Babhinkamtibas Kelurahan Gilimanuk bersama sejumlah anggota Pol Air langsung melakukan evakuasi terhadap mayat korban agar tidak menjauh terbawa arus. Tim Identifikasi Polres Jembrana serta Polsek Gilimanuk lanjutkan melakukan pemeriksaan awal bersama dokter Lely dari Puskesmas Melaya II di Gilimanuk. Dari pemeriksaan luar tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Anak beserta menantu korban, Mariyan dan Untung, mengiklaskan kematian Sarudin sebagai musibah. Mereka juga menolak otopsi.
Untung mengatakan, korban pikun dan sering lupa jalan menuju rumah. Korban masih ada di rumah pada Selasa (21/2) malam. Pihak keluarga menduga Sarudin nyasar ke pantai yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat tinggalnya. Usai pemeriksaan, mayat korban langsung diserahkan kepada keluarga. Pihak keluarga memutuskan memakamkan korban di Pemakaman Umum Gilimanuk, Rabu sore.
Kasat Reskrim Polres Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai seizin Kapolres Jembrana membenarkan penemuan mayat itu. Sesuai dengan hasil pemeriksaan awal di TKP, tidak ditemukan tanda-tanda mencurigakan terhadap kematian korban. Kesimpulannya korban tewas tenggelam terseret ombak. “Kejadiannya mungkin tengah malam dan tidak ada warga yang melihatnya. Korban sudah pikun,” terang AKP Yusak. * ode
1
Komentar