Senior Minta De Wira dan Mang De Bersatu
Kisruh Pasca Digelarnya Musprov KNPI Bali
Sebagai mantan Ketua KNPI Bali, Sugawa Korry mengaku prihatin dengan kondisi pecahnya KNPI di tingkat nasional dan merembet ke Bali.
DENPASAR, NusaBali
Kisruh KNPI Bali yang kini dualisme membuat prihatin para senior dan mantan Ketua KNPI Bali. Mereka meminta para kader KNPI Bali yang terpecah pasca terpilihnya Ketua DPD KNPI Bali 2022-2025, I Putu Gede Wirakusuma (De Wira) dalam Musprov KNPI Bali di Denpasar, Rabu (26/1) lalu bersatu. Para mantan Ketua KNPI Bali meminta para OKP (organisasi kepemudaan) menyatu untuk kebesaran KNPI Bali.
Mantan Ketua KNPI Bali, Putu Iwan Karna dihubungi NusaBali di Denpasar, Minggu (30/1) menyayangkan dan prihatin dengan kondisi KNPI Bali terpecah. Sehingga menjadi potret buram organisasi kepemudaan yang banyak melahirkan para pemimpin ini. Iwan Karna berharap kubu De Wira dan kubu Komang Gede Antaguna alias Mang De yang kini memotori penolakan hasil Musprov KNPI Bali dengan ketua terpilih De Wira supaya berkomunikasi untuk penyatuan organisasi.
Iwan Karna yang notabene Ketua KNPI periode 2004-2007 dan 2008-2011 mengatakan KNPI sebagai organisasi pemuda menjadi wadah menjaga dan memberikan dorongan supaya para generasi muda bersatu. "Wadahnya KNPI. Jaga persatuan pemuda Bali. Ini kan persoalannya hanya masalah dualisme saja. Kita sebagai senior minta kepada junior supaya kedepankan persaudaraan dan persatuan para pemuda di Bali," ujar Iwan Karna. Dia mengatakan dinamika persaingan hal biasa. Namun, tidak boleh membuat organisasi menjadi pecah belah. Apalagi sampai ada keinginan berproses ke ranah hukum.
"Saya pernah mengalami kondisi organisasi seperti ini, sedih rasanya. Saya berharap para junior menyatukan komitmen supaya pemuda Bali bersatu dalam wadah KNPI Bali. Selesaikan dengan kepala dingin," ujar aktivis asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem ini. Iwan Karna menegaskan sebagai pendahulu pihaknya tidak mau masuk kepada siapa yang memimpin KNPI Bali sekarang. Namun tantangan generasi muda di Bali sangatlah kompleks.
"Kami senior tidak turut campur urusan siapa yang memimpin. Tetapi cobalah saling merangkul. Karena saat ini tantangan pemuda di Bali itu berat. Saya rasa para senior yang lain, ingin semuanya saling merangkul, kami para senior prihatin juga lihatnya. Karena kondisi ini merugikan organisasi pemuda yang saat ini harus berkontribusi banyak kepada masyarakat bangsa dan bernegara di masa Pandemi Covid-19," tegas Iwan Karna.
Iwan Karna mengatakan kisruh dan dualisme seperti tidak hanya terjadi di KNPI saja. Namun di sejumlah organisasi besar terjadi juga perpecahan. "Apalagi partai politik, banyak juga terjadi dualisme. Dalam penyelesaiannya, hendaknya para generasi muda lebih kedepankan persaudaraan, bukan justru menjadi runcing jadi pecah para Organisasi Kepemudaan ini. Kan bisa ada komunikasi duduk bersama, tuntaskan masalah, pokoknya kami mantan Ketua KNPI Bali para junior bersatulah," ujar Wakil Ketua Bidang Humas dan Penggalangan Opini DPD I Golkar Bali ini.
Sementara mantan Ketua KNPI Bali I Nyoman Sugawa Korry secara terpisah mengatakan hal senada. Pihaknya sebagai mantan Ketua KNPI Bali mengaku prihatin dengan kondisi pecah KNPI di nasional dan merembet ke Bali. Sugawa pun mendorong dicarikan solusi secepatnya supaya tidak berlarut-larut. "Sebagai mantan Ketua KNPI Bali saya berharap KNPI Bali bersatu," ujar Ketua KNPI Bali periode 1991-1993 ini.
Sugawa Korry mengatakan dengan solidnya KNPI Bali berbagai program kepemudaan bisa dilaksanakan dalam upaya membantu masyarakat dan program pemerintah. "Dengan bersatunya KNPI sebagai wadah organisasi kepemudaan, peran KNPI Bali akan maksimal untuk pemerintah daerah dan masyarakat," ujar politisi senior Golkar yang kini Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sugawa Korry mengatakan ada solusi yang bisa dilakukan mempersatukan wadah seluruh organisasi kepemudaan di Bali ini. Yakni dengan sikap berbesar hati untuk merangkul dan bersatu. Kalau tidak maka KNPI Bali akan terus terbelah. "Ya harus mau berbesar hati untuk kepentingan daerah lah. Bersama-sama mendukung program pemerintah daerah Bali," ujar Ketua DPD I Golkar Bali ini. Apakah ada kekuatan politik yang memecah KNPI Bali ini? Sugawa Korry mengatakan tidak ada melihat pihak maupun kekuatan politik yang bermain dalam pecahnya KNPI Bali. "Saya nggak melihat ke arah itu," pungkasnya. *nat
Mantan Ketua KNPI Bali, Putu Iwan Karna dihubungi NusaBali di Denpasar, Minggu (30/1) menyayangkan dan prihatin dengan kondisi KNPI Bali terpecah. Sehingga menjadi potret buram organisasi kepemudaan yang banyak melahirkan para pemimpin ini. Iwan Karna berharap kubu De Wira dan kubu Komang Gede Antaguna alias Mang De yang kini memotori penolakan hasil Musprov KNPI Bali dengan ketua terpilih De Wira supaya berkomunikasi untuk penyatuan organisasi.
Iwan Karna yang notabene Ketua KNPI periode 2004-2007 dan 2008-2011 mengatakan KNPI sebagai organisasi pemuda menjadi wadah menjaga dan memberikan dorongan supaya para generasi muda bersatu. "Wadahnya KNPI. Jaga persatuan pemuda Bali. Ini kan persoalannya hanya masalah dualisme saja. Kita sebagai senior minta kepada junior supaya kedepankan persaudaraan dan persatuan para pemuda di Bali," ujar Iwan Karna. Dia mengatakan dinamika persaingan hal biasa. Namun, tidak boleh membuat organisasi menjadi pecah belah. Apalagi sampai ada keinginan berproses ke ranah hukum.
"Saya pernah mengalami kondisi organisasi seperti ini, sedih rasanya. Saya berharap para junior menyatukan komitmen supaya pemuda Bali bersatu dalam wadah KNPI Bali. Selesaikan dengan kepala dingin," ujar aktivis asal Desa Padangbai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem ini. Iwan Karna menegaskan sebagai pendahulu pihaknya tidak mau masuk kepada siapa yang memimpin KNPI Bali sekarang. Namun tantangan generasi muda di Bali sangatlah kompleks.
"Kami senior tidak turut campur urusan siapa yang memimpin. Tetapi cobalah saling merangkul. Karena saat ini tantangan pemuda di Bali itu berat. Saya rasa para senior yang lain, ingin semuanya saling merangkul, kami para senior prihatin juga lihatnya. Karena kondisi ini merugikan organisasi pemuda yang saat ini harus berkontribusi banyak kepada masyarakat bangsa dan bernegara di masa Pandemi Covid-19," tegas Iwan Karna.
Iwan Karna mengatakan kisruh dan dualisme seperti tidak hanya terjadi di KNPI saja. Namun di sejumlah organisasi besar terjadi juga perpecahan. "Apalagi partai politik, banyak juga terjadi dualisme. Dalam penyelesaiannya, hendaknya para generasi muda lebih kedepankan persaudaraan, bukan justru menjadi runcing jadi pecah para Organisasi Kepemudaan ini. Kan bisa ada komunikasi duduk bersama, tuntaskan masalah, pokoknya kami mantan Ketua KNPI Bali para junior bersatulah," ujar Wakil Ketua Bidang Humas dan Penggalangan Opini DPD I Golkar Bali ini.
Sementara mantan Ketua KNPI Bali I Nyoman Sugawa Korry secara terpisah mengatakan hal senada. Pihaknya sebagai mantan Ketua KNPI Bali mengaku prihatin dengan kondisi pecah KNPI di nasional dan merembet ke Bali. Sugawa pun mendorong dicarikan solusi secepatnya supaya tidak berlarut-larut. "Sebagai mantan Ketua KNPI Bali saya berharap KNPI Bali bersatu," ujar Ketua KNPI Bali periode 1991-1993 ini.
Sugawa Korry mengatakan dengan solidnya KNPI Bali berbagai program kepemudaan bisa dilaksanakan dalam upaya membantu masyarakat dan program pemerintah. "Dengan bersatunya KNPI sebagai wadah organisasi kepemudaan, peran KNPI Bali akan maksimal untuk pemerintah daerah dan masyarakat," ujar politisi senior Golkar yang kini Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sugawa Korry mengatakan ada solusi yang bisa dilakukan mempersatukan wadah seluruh organisasi kepemudaan di Bali ini. Yakni dengan sikap berbesar hati untuk merangkul dan bersatu. Kalau tidak maka KNPI Bali akan terus terbelah. "Ya harus mau berbesar hati untuk kepentingan daerah lah. Bersama-sama mendukung program pemerintah daerah Bali," ujar Ketua DPD I Golkar Bali ini. Apakah ada kekuatan politik yang memecah KNPI Bali ini? Sugawa Korry mengatakan tidak ada melihat pihak maupun kekuatan politik yang bermain dalam pecahnya KNPI Bali. "Saya nggak melihat ke arah itu," pungkasnya. *nat
1
Komentar