Tembok Rumah Nelayan Ambruk
Diterpa Hujan dan Angin Kencang
Darsana memilih tidak pergi mengingat tidak punya tempat lain selain rumahnya itu. Apalagi tidak ada korban luka selain kerugian material.
SINGARAJA, NusaBali
Nasib malang dialami keluarga Komang Darsana, 42. Nelayan asal Banjar Dinas Sari, Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt, Buleleng, ini terpaksa menghuni rumah tanpa dinding akibat ambruk diterpa hujan dan angin belum lama ini. Tak hanya itu, belakangan dia dan keluarganya terpaksa mengencangkan ikat pinggang akibat ombak besar sehingga tidak bisa melaut.
Ditemui di rumahnya di pesisir Pantai Desa Pengastulan, Darsana mengaku pasrah dengan kondisi rumahnya yang ambruk pada bagian depan. Dia berharap uluran tangan bantuan pemerintah bisa membantunya membangun rumahnya kembali. Rumah Darsana sendiri didapat dari bantuan bedah rumah beberapa tahun lalu.
Rumah Darsana berukuran 6 meter × 5 meter tersebut ambruk bersamaan dengan hujan lebat disertai angin kencang pada Jumat (28/1) dini hari. Saat itu, hujan lebat disertai angin kencang mengguyur wilayah Desa Pengastulan. "Saat itu saya masih terjaga akibat hujan lebat dan angin kencang. Tiba-tiba ada bunyi berdentum dan terlihat dinding rumah ambruk, saya kaget lantas berusaha menyelamatkan anak istri," ujar Darsana, ditemui Minggu (30/1).
Sejak peristiwa itu hingga saat ini, Darsana bersama dua anaknya masih bertahan di rumahnya kendati dalam keadaan tanpa dinding dibagian depan rumahnya. Menurutnya, Darsana memilih tidak pergi mengingat tidak punya tempat lain selain rumahnya itu. Apalagi tidak ada korban luka selain kerugian material.
"Untuk sementara saya tetap di sini (di rumah) sambil sesekali melaut jika kondisi cuaca memungkinkan," ujar Darsana.
Sementara itu, Perbekel Desa pengastulan, Putu Widyasmita mengatakan, sudah melaporkan musibah yang dialami warganya tersebut kepada instansi terkait. Widyasmita mengaku tengah menghitung estimasi kerugian material akibat peristiwa itu untuk dilaporkan agar warganya disentuh bantuan.
Menurut Widyasmita, rumah yang ditinggali Darsana sempat diberikan bantuan bedah rumah 4 tahun silam dan kondisinya saat ini mengkhawatirkan pasca dinding depannya ambruk. "Kami berharap kondisi rumah Darsana cepat tertangani.Berdasar estimasi kerugian sekitar Rp 11 juta lebih. Mudah-mudahan segera teratasi," tandas Widyasmita. *mz
Ditemui di rumahnya di pesisir Pantai Desa Pengastulan, Darsana mengaku pasrah dengan kondisi rumahnya yang ambruk pada bagian depan. Dia berharap uluran tangan bantuan pemerintah bisa membantunya membangun rumahnya kembali. Rumah Darsana sendiri didapat dari bantuan bedah rumah beberapa tahun lalu.
Rumah Darsana berukuran 6 meter × 5 meter tersebut ambruk bersamaan dengan hujan lebat disertai angin kencang pada Jumat (28/1) dini hari. Saat itu, hujan lebat disertai angin kencang mengguyur wilayah Desa Pengastulan. "Saat itu saya masih terjaga akibat hujan lebat dan angin kencang. Tiba-tiba ada bunyi berdentum dan terlihat dinding rumah ambruk, saya kaget lantas berusaha menyelamatkan anak istri," ujar Darsana, ditemui Minggu (30/1).
Sejak peristiwa itu hingga saat ini, Darsana bersama dua anaknya masih bertahan di rumahnya kendati dalam keadaan tanpa dinding dibagian depan rumahnya. Menurutnya, Darsana memilih tidak pergi mengingat tidak punya tempat lain selain rumahnya itu. Apalagi tidak ada korban luka selain kerugian material.
"Untuk sementara saya tetap di sini (di rumah) sambil sesekali melaut jika kondisi cuaca memungkinkan," ujar Darsana.
Sementara itu, Perbekel Desa pengastulan, Putu Widyasmita mengatakan, sudah melaporkan musibah yang dialami warganya tersebut kepada instansi terkait. Widyasmita mengaku tengah menghitung estimasi kerugian material akibat peristiwa itu untuk dilaporkan agar warganya disentuh bantuan.
Menurut Widyasmita, rumah yang ditinggali Darsana sempat diberikan bantuan bedah rumah 4 tahun silam dan kondisinya saat ini mengkhawatirkan pasca dinding depannya ambruk. "Kami berharap kondisi rumah Darsana cepat tertangani.Berdasar estimasi kerugian sekitar Rp 11 juta lebih. Mudah-mudahan segera teratasi," tandas Widyasmita. *mz
1
Komentar