Koperasi Diingatkan Segera Gelar RAT

Paling lambat  pada Maret 2022  untuk koperasi  yang menjadi binaan Provinsi Bali. Hal itu sebagai pertanggungjawaban pengurus kepada anggota sekaligus  untuk evaluasi. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Wayan Mardiana menegaskan di sela-sela RAT I Koperasi Pemasaran Perempuan Katrisma Mandiri, (30/1) di SMAN 3 Denpasar.

”RAT memang  menjadi kewajiban pengurus koperasi untuk RAT untuk pertanggungjawaban pengelolaan koperasi,”  ujar Mardiana.

Kata dia, jika  tidak bisa dilakukan secara off line, bisa dilakukan secara virtual atau campuran keduanya yakni secara hybrid. Mardiana menyatakan Dinas Koperasi dan UKM akan memberikan sanksi berupa teguran secara tertulis, jika koperasi  tidak menggelar RAT.

Di Bali, kata Mardiana, ada  sekitar 5.000 koperasi. Dari 5.000 tersebut sebagian besar  yakni 4.000 masih aktif.  “Nanti akan dilakukan penilaian terhadap kesehatan koperasi,” ujar dia.

Pihaknya akan melakukan evaluasi, dan menjadi catatan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali tentang apa yang menjadi penyebab koperasi tidak menggelar RAT.

Mardiana mengapresiasi Koperasi Pemasaran  Koperasi Pemasaran Perempuan Katrisma Mandiri yang telah mampu melaksanakan RAT 2021, pada awal tahun atau Januari 2022. “Walaupun baru berdiri satu tahun,” ujarnya.

Kepada pengurus, Mardiana mendorong  dilakukan inovasi dan terobosan-terobosan. Tujuannya agar koperasi bisa memanfaatkan peluang penyediaan barang dan jasa bagi pemerintah. Hal sebagaimana PP PP 7/2021, dimana pengadaan barang dan jasa, 40 persen anggaran pemerintah dialokasikan  kepada koperasi dan UKM, selaku penyedia barang dan jasa. “Mari kita manfaatkan peluang yang baik ini. Bagaimana koperasi ikut terlibat dalam penyediaan barang dan jasa,” ajak Mardiana.

Ketua Koperasi Pemasaran Perempuan Katrisma Mandiri Cokorda Istri Mirah mengatakan pihaknya tetap  optimistis walau dalam masa pandemi. “Karena kita akan membantu  UMKM untuk memasarkan produknya,” kata Cok Istri Mirah.

Koperasi Pemasaran Perempuan Katrisma Mandiri, kata Cok Istri Mirah sudah mempunyai produk-produk unggulan. Diantaranya produk batik, kain endek dan produk lainnya.

“Walau memang sulit, namun kita harus tetap optimis,”  tegas Cok Istri Mirah. Caranya dengan inovasi. Contohnya untuk masa pandemi ini produk -produk apa yang sekiranya bisa diterima pasar. Dia meminta partisipasi anggota koperasi lebih besar. Apalah itu lewat berbelanja atau memperkenalkan, mempromosikan Koperasi Pemasaran Perempuan Katrisma Mandiri.

RAT Koperasi Pemasaran Perempuan Katrisma Mandiri, juga diisi dengan bazar produk UMKM anggota koperasi. *K17