Kencing Dekat Setra, Bule Rusia Jatuh ke Jurang 20 Meter
Peristiwa Ngeri di Sebelah Barat Setra Banjar Adat Gentong, Desa Tegallalang
Korban Antem Businov jatuh ke jurang Rabu dinihari pukul 02.00 Wita, kemudian baru bisa dievakuasi menggunakan tali sekitar pukul 08.00 Wita. Saat dievakuasi, korban dalam kondisi sadar
GIANYAR, NusaBali
Seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia, Antem Businov, 36, jatuh ke jurang sedalam 20 meter di sebelah barat Setra Banjar Adat Gentong, Desa/Kecamatan Tegalalang, Gianyar, Rabu (2/2) dinihari. Beruntung, bule Rusia berusia 36 tahun ini selamat dari maut dan berhasil dievakuasi dalam kondisi terluka.
Sebelum terperosok jatuh ke jurang sedalam 20 meter, Rabu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, korban Antem Businov sempat buang air kecil dekat setra. Diduga karena situasi gelap saat buang air kecil, bule Rusia ini salah menginjakkan kaki hingga terperosok jatuh ke dasar jurang.
Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Sudita, mengatakan korban Antem Businov diduga dalam kondisi mabuk sebelum terperosok jatuh ke jurang. Menurut AKP Sudita, bule Rusia ini tinggal sementara di rumah kos kawasan Banjar Petulu, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar. Dia awalnya berkunjung ke tempat kos temannya, Braga Adi Wicaksana, 33, di Banjar Gentong, Desa/Kecamatan Tegallalang, Selasa (1/2) tengah malam pukul 00.00 Wita.
"Saat tiba di tempat kos temannya (Braga Adi Wicaksana, Red) malam itu, bule Rusia ini sudah dalam kondisi mabuk," jelas AKP Sudita saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu malam.
Selanjutnya, kata AKP Sudita, bule Rusia ini ingin buang air kecil alias kencing. Temannya menyarankan untuk kencing di belakang tempat kos yang sekaligus tempatnya bekerja. Saat bule Rusia ini ke belakang, tiba-tiba Braga Adi Wicaksana mendengar suara seperti orang jatuh.
Setelah dicek, korban Antem Businov sudah tidak ada dan diperkirakan jatuh ke jurang sedalam 20 meter. Saksi Braga Adi Wicaksana pun melaporkan kejadian tersebut ke pemilik kos, AA Gede Agung, dan selanjutnya menghubungi Polsek Tegallalang. Begitu dapat laporan, kata AKP Sudita, jajaran Polsek Tegallalang langsung terjun ke TKP.
Hanya saja, saat tiba di TKP sebelah barat Setra Banjar Adat Gentong, Desa Tegallalang, polisi kesulitan mengevakuasi bule Rusia tersebut. "Pasca jatuh ke jurang, korban yang dalam keadaan mabuk tidak mau naik ke atas karena kondisinya masih lemas. Apalagi, situasi jurang cukup curam, sehingga korban tetap berada di bawah sampai pagi, sembari menunggu bantuan evakuasi dari BPBD Gianyar," terang AKP Sudita.
Rabu pagi sekitar pukul 07.25 Wita, petugas BPBD Gianyar tiba di lokasi TKP untuk proses evakuasi bule jatruh ini. Selanjutnya, tim yang dipimpin langsung Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, mengevakuasi korban Antem Businov dari dasar jurang menggunakan tali.
“Rencana semula, tali diikatkan di tubuh korban, lalu ditarik naik. Namun, ternyata korban sudah mulai sadarkan diri, sehingga dia cukup berpegangan pada tali untuk ditarik naik ke atas," papar AKP Sudita.
Setelah berjibaku selama hampir 1 jam, bule Rusia ini akhirnya bisa dievakuasi ke atas jurang, Rabu pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Saat dievakuasi, korban yang dalam kondisi sadar mengalami luka lecet di bagian punggung, bahu, dan tangan kanan. Lukanya tidak terlalu parah, sehingga korban selamat dari maut.
"Korban kemudian dilakukan rawat luka di lokasi (atas tebing jurang) oleh petugas medis Puskesmas Tegallalang I. Lagipula, lukanya ringan dan korban tidak mau dirawat di Puskesmas. Setelah diobati, bule Rusia ini selanjutnya diantar ke tempat kosnya di Banjar Petulu, Desa Petulu, Kecamatan Ubud," beber AKP Sudita.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan soal bule jatuh ke jurang dari pihak kepolisian, Rabu pagi pukul 06.52 Wita. Setelah itu, BPBD Gianyar menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi TKP. Setibanya di lokasi, petugas TRC melihat bule Rusia ini berada di dasar jurang sedalam 20 meter.
Melihat hal tersebut, kata Dibya Pressta, pihaknya langsung mencari jalan untuk turun ke dasar jurang. Beruntung, saat tiba di bawah, TRC BPBD mendapati bule Rusia ini dalam kondisi sadar, lukanya pun tidak parah. Karena korban masih bisa dituntun naik ke atas jurang, proses evakuasi pun cukup mudah. "Proses evakuasinya lancar, karena korban bisa naik sendiri tanpa ditandu. Dia tidak mengalami luka serius, hanya lecet-lecet saja," terang Dibya Presasta. *nvi
Sebelum terperosok jatuh ke jurang sedalam 20 meter, Rabu dinihari sekitar pukul 02.00 Wita, korban Antem Businov sempat buang air kecil dekat setra. Diduga karena situasi gelap saat buang air kecil, bule Rusia ini salah menginjakkan kaki hingga terperosok jatuh ke dasar jurang.
Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Sudita, mengatakan korban Antem Businov diduga dalam kondisi mabuk sebelum terperosok jatuh ke jurang. Menurut AKP Sudita, bule Rusia ini tinggal sementara di rumah kos kawasan Banjar Petulu, Desa Petulu, Kecamatan Ubud, Gianyar. Dia awalnya berkunjung ke tempat kos temannya, Braga Adi Wicaksana, 33, di Banjar Gentong, Desa/Kecamatan Tegallalang, Selasa (1/2) tengah malam pukul 00.00 Wita.
"Saat tiba di tempat kos temannya (Braga Adi Wicaksana, Red) malam itu, bule Rusia ini sudah dalam kondisi mabuk," jelas AKP Sudita saat dikonfirmasi NusaBali, Rabu malam.
Selanjutnya, kata AKP Sudita, bule Rusia ini ingin buang air kecil alias kencing. Temannya menyarankan untuk kencing di belakang tempat kos yang sekaligus tempatnya bekerja. Saat bule Rusia ini ke belakang, tiba-tiba Braga Adi Wicaksana mendengar suara seperti orang jatuh.
Setelah dicek, korban Antem Businov sudah tidak ada dan diperkirakan jatuh ke jurang sedalam 20 meter. Saksi Braga Adi Wicaksana pun melaporkan kejadian tersebut ke pemilik kos, AA Gede Agung, dan selanjutnya menghubungi Polsek Tegallalang. Begitu dapat laporan, kata AKP Sudita, jajaran Polsek Tegallalang langsung terjun ke TKP.
Hanya saja, saat tiba di TKP sebelah barat Setra Banjar Adat Gentong, Desa Tegallalang, polisi kesulitan mengevakuasi bule Rusia tersebut. "Pasca jatuh ke jurang, korban yang dalam keadaan mabuk tidak mau naik ke atas karena kondisinya masih lemas. Apalagi, situasi jurang cukup curam, sehingga korban tetap berada di bawah sampai pagi, sembari menunggu bantuan evakuasi dari BPBD Gianyar," terang AKP Sudita.
Rabu pagi sekitar pukul 07.25 Wita, petugas BPBD Gianyar tiba di lokasi TKP untuk proses evakuasi bule jatruh ini. Selanjutnya, tim yang dipimpin langsung Kepala BPBD Gianyar, Ida Bagus Putu Suamba, mengevakuasi korban Antem Businov dari dasar jurang menggunakan tali.
“Rencana semula, tali diikatkan di tubuh korban, lalu ditarik naik. Namun, ternyata korban sudah mulai sadarkan diri, sehingga dia cukup berpegangan pada tali untuk ditarik naik ke atas," papar AKP Sudita.
Setelah berjibaku selama hampir 1 jam, bule Rusia ini akhirnya bisa dievakuasi ke atas jurang, Rabu pagi sekitar pukul 08.00 Wita. Saat dievakuasi, korban yang dalam kondisi sadar mengalami luka lecet di bagian punggung, bahu, dan tangan kanan. Lukanya tidak terlalu parah, sehingga korban selamat dari maut.
"Korban kemudian dilakukan rawat luka di lokasi (atas tebing jurang) oleh petugas medis Puskesmas Tegallalang I. Lagipula, lukanya ringan dan korban tidak mau dirawat di Puskesmas. Setelah diobati, bule Rusia ini selanjutnya diantar ke tempat kosnya di Banjar Petulu, Desa Petulu, Kecamatan Ubud," beber AKP Sudita.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Gianyar, I Gusti Ngurah Dibya Presasta, mengatakan pihaknya mendapatkan laporan soal bule jatuh ke jurang dari pihak kepolisian, Rabu pagi pukul 06.52 Wita. Setelah itu, BPBD Gianyar menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi TKP. Setibanya di lokasi, petugas TRC melihat bule Rusia ini berada di dasar jurang sedalam 20 meter.
Melihat hal tersebut, kata Dibya Pressta, pihaknya langsung mencari jalan untuk turun ke dasar jurang. Beruntung, saat tiba di bawah, TRC BPBD mendapati bule Rusia ini dalam kondisi sadar, lukanya pun tidak parah. Karena korban masih bisa dituntun naik ke atas jurang, proses evakuasi pun cukup mudah. "Proses evakuasinya lancar, karena korban bisa naik sendiri tanpa ditandu. Dia tidak mengalami luka serius, hanya lecet-lecet saja," terang Dibya Presasta. *nvi
Komentar