Wimbakara Pidarta Hanya Diikuti Tiga Peserta
BANGLI, NusaBali
Wakil Bupati Bangli, I Wayan Diar, membuka Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Bangli yang dipusatkan di Balai Desa Adat Penglipuran, Kelurahan Kubu, Kecamatan Bangli, Rabu (2/2).
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bangli menggelar berbagai wimbakara atau lomba. Salah satunya wimbakara pidarta mabasa Bali melibatkan para bendesa adat. Sayang, wimbakara pidarta mabasa Bali minim peserta yakni 3 orang peserta.
Kadisparbud Bangli, I Wayan Sugiarta, mengungkapkan wimbakara mapidarta mabasa Bali hanya diikuti tiga bendesa adat. Bulan Bahasa Bali tahun 2022 dengan tema Danu Kerthi Gitaning Toya Ening. Wimbakara lainnya yakni ngwacen aksara Bali tingkat daa teruna, nyurat aksara Bali tingkat SD, dan nyastra Bali tingkat paiketan krama istri (Pakis). Peserta lomba dibatasi untuk mencegah kerumuman. Perayaan Bulan Bahasa Bali di Kabupaten Karangasem dibantu Penyuluh Bahasa Bali Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Provinsi Bali yang ditugaskan di Kabupaten Bangli. Sementara para guru dan siswa SMK 4 Bangli membantu dalam pementasan seni tradisi dan modern. Terkait wimbakara mapidarta mabahasa Bali awalnya ada lima bendesa adat yang mendaftar, saat lomba hanya hadir tiga bendesa adat.
Wayan Sugiarta didampingi Kabid Tradisi, Sejarah, dan Kepurbakalaan Disparbud Bangli, Putu Candra Rahadi mengatakan, bersurat ke MDA Bangli untuk meneruskan informasi lomba ke desa adat. Informasi lomba disampaikan pada 13 Januari lalu. Lomba pidato Bahasa Bali dengan target 4 orang per kecamatan. Hanya saja dalam pelaksanaannya bisa hadir 3 orang. Peserta yang hadir yakni Bendesa Adat Bebalang, Bendesa Adat Penglipuran, dan Bendesa Adat Langkaan Kecamatan Bangli.
Wakil Bupati Bangli, Wayan Diar, dalam sambutannya mengatakan peringatan Bulan Bahasa Bali dengan tema Danu Kerthi Gitaning Toya Ening bermakna penyucian dan pelestarian sumber-sumber mata air terutama sumber mata air Danau Batur sebagai sumber air terbesar di Provinsi Bali. “Semoga dengan kegiatan Bulan Bahasa Bali dapat meningkatkan minat masyarakat untuk mencintai dan melestarikan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai warisan leluhur,” harap Wabup Wayan Diar. 7 esa
Komentar