Denpasar Gerah, Suhu Capai 34 Derajat Celcius
MANGUPURA, NusaBali.com - Merasakan udara sedikit lebih panas dalam beberapa hari terakhir? Udara panas belakangan di Kota Denpasar atau Bali pada umumnya bukan tanpa sebab. Suhu rata-rata di bagian selatan pulau Bali saat ini mencapai 34 derajat celcius. Pantaslah jika kita dibikin gerah dalam beberapa hari terakhir.
“Jika dilihat dari data beberapa hari terakhir menunjukkan ada peningkatan suhu udara. Berdasarkan data pengamatan di BMKG, untuk wilayah Bali bagian selatan terpantau suhu udara permukaan maksimum tanggal 2 Februari 2022 mencapai 34 derajat celcius,” terang Prakirawan Cuaca Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar, Putu Agus Dedy Permana, Kamis (3/2/2022).
Suhu di Denpasar sendiri biasanya berkisar di angka 30 hingga 31 derajat celcius.
Dedy Permana menjelaskan, cuaca panas yang dirasakan masyarakat Denpasar maupun Bali disebabkan karena posisi semu matahari yang masih berada di selatan garis khatulistiwa.
“Di mana hal ini akan membuat radiasi matahari akan langsung mencapai permukaan wilayah Bali bagian selatan sehingga akan membuat udara semakin hangat terutama pada siang hari,” jelas Dedy.
Bali sendiri berada di bagian selatan garis khatulistiwa sehingga saat ini mendapatkan intensitas penyinaran matahari yang tinggi.
Di sisi lain cuaca di wilayah Bali bagian selatan dalam beberapa hari terakhir secara umum cerah berawan khususnya pada siang hari. Padahal jika terjadi hujan hal itu dapat membantu menurunkan suhu udara, seperti di waktu-waktu sebelumnya terjadi di bulan Desember ataupun Januari.
Kelembaban udara yang cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir juga menambah gerah udara di wilayah perkotaan. Dalam tiga hari belakangan kelembaban udara di Bali cukup tinggi berkisar 63-98 persen. Kelembaban tinggi menandakan semakin banyak uap air yang dikandung dalam udara.
Masyarakat diimbau agar tidak panik dengan suasana gerah yang terjadi, tetapi tetap perlu menjaga kesehatan dan stamina sehingga tidak terjadi dehidrasi dan iritasi kulit. Banyak minum air dan makan buah segar sangat dianjurkan, termasuk memakai tabir surya sehingga tidak terpapar langsung sinar matahari yang berlebih.
“Terus ikuti pembaharuan informasi BMKG terkait perkembangan musim, informasi prediksi cuaca dan iklim, indeks kualitas udara dan kadar sinar ultraviolet matahari yang baik dan merusak bagi tubu kita,” tandas Dedy Permana.
1
Komentar