Penerbangan Internasional Pertama ke Bandara Ngurah Rai
Pesawat Garuda Angkut 12 Penumpang dari Bandara Narita Tokyo-Jepang
Garuda Indonesia
Bandara Internasional Ngurah Rai
Bandara Narita
Tokyo
Jepang
Penerbangan Internasional
MANGUPURA, NusaBali
Untuk pertama kalinya sejak hampir 2 tahun masa pandemi Covid-19, ada pesawat jalur penerbangan internasional yang angkut wisatawan mancanegara mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai Tuban, Kecamatan Kuta, Badung, Kamis (3/2) sore.
Pesawat tersebut adalah Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA-881, yang mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai pukul 16.33 Wita setelah terbang langsung dari Bandara Narita Tokyo, Jepang.
Pesawat Garuda tipe Airbus A330-343 yang mendarat di Bandara Internasional Ngurah Rai, Kamis sore, mengangkut 12 penumpang, terdiri dari 6 orang wisatawan asing asal Jepang dan 6 orang WNI. Saat tiba di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai, seluruh 12 penumpang tersebut menjalani rangkaian pemeriksaan sesuai SOP di tengah pandemi Covid-19.
Para penumpang satu per satu diarahkan untuk melakukan cek dokumen, baik menyangkut keimigrasian maupun berkaitan dengan kesehatan. Tidak hanya itu, para penumpang juga diarahkan untuk melakukan uji swab PCR di area yang sudah ditentukan. Baru setelah itu mereka diarahkan ke bus yang mengangkutnya menuju hotel karantina di kawasan Nusa Dua, Kecamatan Kuta Selatan, Badung.
Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Dinas Pari-wisata Provinsi Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, mengatakan sangat berterimakasih kepada pihak Garuda Indonesia dan Kementerian Pariwisata, yang sudah membuka rute penerbangan internasional dari dan menuju Bandara Ngurah Rai. Menurut Gubernur Koster, dengan dibukanya rute penerbangan internasional ini, tentu sangat membantu perekonomian masyarakat. "Dengan pembukaan rute internasional ini, diharapkan bisa menjadi awal yang baik kebangkitan pariwisata Bali," ujar Gubernur Koster.
Disebutkan, Pemprov Bali dengan visi pembangunan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru, telah berkomitmen dan selalu berusaha mencari solusi terbaik untuk bangkit kembali dari pandemi. Menurut Gubernur Koster, berbagai langkas strategis sudah, sedang, dan akan dilakukan Pemprov Bali. Di antaranya, mendorong kesiapan sarana dan prasarana pariwisata dengan sertifikat CHSE.
Hingga saat ini, sudah diterbitkan 2.212 sertifikat CHSE. Selain itu, juga menggunakan secara aktif aplikasi ‘PeduliLindungi’ di setiap fasilitas publik. Pemprov Bali juga menyiapkan paket warm up vacation (hotel karantina) di bubble hotel, dengan berbagai aktivitas seperti, yoga, spa, cooking class, agar wisatawan tidak bosan karantina di hotel selama 5 hari.
Kecuali itu, juga dilaksanakan berbagai event yang menarik minat wisatawan, mulai dari event budaya, tematik, hingga sport trourism. "Kita juga terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memberikan kemudahan bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Bali," tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemnparekraf), Nia Niscaya, mengatakan pihaknya terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak, termasuk Garuda Indonesia, untuk kebangkitan pariwisata. Menurut Nia, adanya pesawat Garuda Indonesia yang terbang langsung dari Bandara Narita Tokyo dan membawa wisatawan, diharapkan bisa memberikan angin segar bagi pariwisata Bali. "Sinergi ini yang terus kita jalin ke depannya, terutama untuk membangkitkan kembali pariwisata Bali," jelas Nia.
Nia menegaskan, 12 penumpang Garuda yang baru tiba di Bandara Ngurah Rai kemarin sore, nantinya akan karantina di 5 hotel terverifikasi selama 5 hari. "Konsep karantina bubble ini, wisatawan tetap berada dengan kelompoknya dari ke datangan sampai beraktivitas di hotel yang sama dalam kurun waktu 5 hari 4 malam dan tidak berada dalam kamar. Jadi, berbeda dengan konsep karantina di Jakarta," kata Nia.
Sementara, Direktur Layanan dan Niaga Garuda Indonesia, Ade R Susardi, menerangkan bahwa dibukanya penerbangan rute internasional ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan Pemprov Bali. Dilayaninya penerbangan internasional merupakan bagian dari upaya memaksimalkan potensi pasar secara berkesinambungan, baik angkutan kargo maupun penumpang.
Menurut Ade Susardi, dengan mulai dibukanya penerbangan internasional ini, nantinya secara reguler akan ada penerbangan internasional seminggu sekali setiap Kamis. Pesawat Garuda akan terbang dari Bandara Narita Tokyo pagi pukul 09.15 Wita dan tiba di Bandara Ngurah Rai sore pukul 16.00 Wita. "Ini merupakan momen istimewa. Ini adalah upaya akselerasi dengan sejumlah pihak, termasuk pemerintah pusat dan pemerintah daerah," papar Ade Susardi. 7 dar
1
Komentar