Buleleng Usul Pangkas Isoter Jadi 5 Hari
16 Desa dan 3 Sekolah di Karangasem Terpapar Covid-19
SINGARAJA, NusaBali
Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng usulkan pelaksanaan karantina di tempat isolasi terpusat (Isoter) dipersingkat menjadi 5 hari saja, dari semula selama 10 hari.
Pemangkasan lama karantina ini dikaji mengingat pasien Covid-19 yang dikarantina tergolong Orang Tanpa Gejala dan Gejala Ringan (OTG-GR). Selain itu, juga untuk mengantisipasi over kapasitas Isoter di tengah ledakan kasus Covid-19 saat ini.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa, mengatakan selama ini Protap karantina di Isoter masih menggunakan ketentuan selama 10 hari.
Nah, usulan mempersingkat Isoter menjadi 5 hari tersebut mengacu pula pada analisa kesembuhan pasien OTG-GR yang rata-rata sembuh di hari kelima pasca terkonfirmasi.
Menurut Gede Suyasa, usulan persingkat masa karantina di Isoter menjadi 5 hari ini segera akan disampaikan ke Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali. “Kami sudah sempat koordinasi ke Provinsi Bali. Kami mohon agar karantina di tempat Isoter dipersingkat menjadi 5 hari saja. Ketika hasil rapid test antigen negatif di hari kelima, pasien dapat dipulangkan dari Isoter dan lanjut menjalani isolasi mandiri (Isoman) selama 5 hari di rumah masing-masing,” ujar Gede Suyasa saat dikonfirmasi NusaBali di Singaraja, Rabu (2/2) sore.
Jika usulan persingkat Isoter menjadi 5 hari ini disetujui, kata Suyasa, maka dapat mengantisipasi over kapasitas di Isoter yang disiapkan pemerintah. “Dengan perkem-bangan kasus Covid-19 yang sangat cepat seperti sekarang, mudah-mudahan Isoter yang disiapkan tidak sampai penuh,” harap Suyasa.
“Jadi, kalau bisa karantina di Isoter cukup 5 hari saja. Tempat Isoter yang sudah penuh seperti Asrama Mahasiswa Undiksha Singaraja di Desa Jinengdalem, Kecamatan Buleleng bisa segera menampung pasien baru, karena yang sekarang sudah bisa keluar,” tegas birokrat asal Desa/Kecamatan Tejakula yang juga menjabat Sekda Kabupaten Buleleng ini.
Saat ini, kata Suyasa, Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng masih menggunakan Protap lama memberlakukan masa karantina di Isoter selama 10 hari. Menurut Suyasa, pihaknya sejauh ini telah menyiapkan dua tempat Isoter. Selain di Asrama Mahasiswa Undiksha di Desa Jinengdalem, juga tempat Isoter di Asrama Kompi Bantuan Yonif 900/SBW Banjar Air Sanih, Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng.
Dua tempat Isoter tersebut, kata Suyasa, berkapasitas 286 bed. Hingga Rabu kemarin, kedua Isoter ini sudah terisi 148 bed atau 51,74 persen. Suyasa mengatakan masih melihat perkembangan penularan Covid-19 ke depan. Suyasa tidak memungkiri Asrama SMAN/SMKN Bali Mandara di Desa/Kecamatan Kubutambagan juga akan kembali dipakai sebagai tempat Isoter seperti tahun lalu, jika penambahan kasus konfirmasi semakin masif.
“Kalau dua tempat Isoter yang telah disiapkan saat ini penuh dan terus terjadi trend peningkatan kasus hingga pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah ditutup, maka Asrama SMAN/SMKN Bali Mandara kami rencanakan jadi tempat Isoter lagi. Tentunya atas seizin Pemprov Bli selaku pemilik aset,” papar Suyasa.
Suyasa menyebutkan, Satgas juga sudah berkoordinasi kembali dengan para camat se-Buleleng untuk tetap menyiapkan tempat karantina di masing-masing desa/kelurahan. Pemerintah desa dapat menggunakan ‘dana desa’ untuk penanganan Covid-19. “Ini untuk mengantisipasi tempat Isoter kabupaten over kapasitas,” katanya.
Sementara itu, dalam sehari kemarin 12 desa/kelurahan di Karangasem dilaporkan terpapar Covid-19. Selain itu, ada 3 sekolah di Karangasem juga terpapar Covid-19, Rabu kemarin. Koordinator Bidang Kesehatan satgas Penanganan Covid-19 Karangasem, I Gusti Bagus Putra Pertama, mengatakan 12 desa/kelurahan itu adalah tmepat di mana muncul 15 kasus baru Corona per 2 Februari 2022.
Desa/kelurahan yang terpapar kasus baru Covid-19, Rabu kemarin, masing-masing Desa Labasari (Kecamatan Abang) dengan 2 kasus baru), Desa Selumbung (Kecamatan Manggis/2 kasus baru), Kelurahan Subagan (Kecamatan Karangasem/2 kasus baru), Kelurahan Padangkerta (Kecamatan Karangasem/1 kasus baru), Desa Tianyar (Kecamatan Kubu/1 kasus baru), Desa Bugbug (Kecamatan Karangasem/1 kasus baru), Desa Menanga (Kecamatan Rendang/1 kasus baru), Desa Wisma Kerta (Kecamatan Sidemen/1 kasus baru), Desa Bungaya (Kecamatan Bebandem/1 kasus), Desa Sebudi (Kecamatan Selat/1 kasus baru), Desa Sangkan Gunung (Kecamatan Sidemen/1 kasus baru), dan Desa Talibeng (Kecamatan Sidemen/1 kasus baru).
"Semua pasienh Covid-19 yang baru terpapar ini dirawat di RSUD Karangasem," jelas Putra Pertama yang juga Kadis Kesehatan Kabupaten Karangasem di Amlapura, Rabu kemarin.
Menurut Putra Pertama, lonjakan kasus Covid-19 di Karangasem terjadi sejak Kamis (27/1) lalu. Sejak saat itu, total muncul 40 kasus Covid-19 di 16 desa. Kasus terbanyak muncul 2 Februari 2022 mencapai 15 kasus.
Selain 16 desa terpapar, kata Putra Pertama, 3 sekolah di Karangasem juga terpapar Covid-19, masing-masing SMA di Kecamatan Seloat (2 siswa terpapar), SD di Kelurahan Subagan (1 kepala sekolah terpapar), dan SMP Negeri di Kecamatan Abang (1 kasus). Dari 3 kasus Covid-19 di sekolah tersebut, telah dilakukan tracing. Bahkan, satu kelas di SMA kawasan Kecamatan Selat telah dicek kondisinya dengan menyasar 33 siswa. Hasilnya, 2 siswa positif Covid-19. 7 k23,k16
Komentar