Badung Berlakukan Pembelajaran Secara Daring
Berlaku Mulai Hari Ini Hingga Akhir Februari 2022
Keputusan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring karena melihat lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini
MANGUPURA, NusaBali
Mempertimbangkan kasus positif Covid-19 yang mengalami lonjakan, seluruh sekolah di Kabupaten Badung akhirnya kembali menerapkan sistem pembelajaran secara daring. Kebijakan ini berlaku terhitung mulai Jumat (4/2) hari ini hingga akhir Februari 2022.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Badung, I Gusti Made Dwipayana, mengatakan keputusan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring karena melihat lonjakan kasus Covid-19 akhir-akhir ini. “Hari ini (kemarin) saja informasinya terjadi penambahan sekitar 400 kasus baru. Alasan ini yang menjadi pertimbangan, sehingga pembelajaran dilakukan secara daring,” katanya.
“Jadi ini bagian dari upaya menekan laju penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas, khususnya di lingkungan sekolah,” imbuh Dwipayana.
Pembelajaran secara daring berlaku untuk semua jenjang pendidikan, di bawah kewenangan Disdikpora Badung, baik jenjang TK/PUD, SD, dan SMP. “Semua jenjang pendidikan mulai besok (hari ini) melakukan pembelajaran secara daring,” tegas Dwipayana.
Mantan Kepala Bagian Pengadaan Barang/Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Badung itu melanjutkan, kebijakan pembelajaran secara daring berlaku terhitung sejak Jumat (4/2) hari ini. Menurut Dwipayana, proses pembelajaran secara daring akan berlangsung hingga akhir Februari 2022. “Sementara ini pembelajaran secara daring diputuskan hingga akhir Februari 2022,” katanya.
Kebijakan tersebut bahkan akan terus dievaluasi secara berkala. Jika kasus Covid-19 tidak melandai, maka kebijakan pembelajaran secara daring juga akan diperpanjang. Sebaliknya jika kembali melandai, maka pembelajaran tatap muka (PTM) bisa dilakukan.
“Nanti kami akan melihat perkembangannya dulu, yang jelas evaluasi akan terus kami lakukan. Mudah-mudahan kasus melandai, sehingga PTM bisa kembali dilaksanakan di Badung,” tandasnya.
Pada bagian lain, Juru Bicara Satgas Covid-19 Badung, I Gusti Ngurah Gede Jaya Saputra, menegaskan akan terus memperketat pengawasan prokes di sekolah-sekolah, khususnya bila PTM kembali dilaksanakan. Tak hanya itu, pihaknya juga akan menggencarkan sosialisasi terkait vaksinasi guna menekan lonjakan kasus.
Mantan Camat Mengwi ini tidak menyangkal ada beberapa sekolah yang siswanya terpapar Covid-19. Berdasarkan catatan Satgas Covid-19 Badung, sekolah yang siswanya terpapar Covid-19 terjadi di enam sekolah di antaranya di SMPN 2 Kuta, SMPN 5 Mengwi, SMPN 1 Mengwi, SDN 3 Sading, SDN 5 Abiansemal, dan SDN 1 Mengwi. Sayangnya, Jaya Saputra tidak merinci jumlah siswa yang terpapar di masing-masing sekolah tersebut. Kendati demikian pihaknya sangat berharap tidak ada penambahan kasus di sekolah.
Sebagai antisipasi lonjakan kasus positif Covid-19, Badung sebetulnya telah menyiapkan langkah-langkah strategis, salah satunya menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter). Pemerintah setempat menyiapkan tiga tempat untuk isoter, yakni Bakung Beach Resort, Hotel Made Bali, dan Wisma Bima 1. Ketiga tempat isoter memiliki daya tampung yang berbeda. Seperti halnya Bakung Beach Resort mampu menampung 150 orang, Hotel Bima 1 menampung 60 orang, dan Hotel Made Bali maksimal 200 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Badung dr Nyoman Gunarta, sebelumnya sudah menyebut lonjakan kasus baru ini dipicu oleh sejumlah faktor, salah satunya Pelaku Perjalanan Dalam Negeri (PPDN).
“Ada tiga faktor yang mengakibatkan data kasus Covid-19 di Badung melonjak. Pertama, adalah hasil screening terhadap PPDN. Kedua, karena hasil stracing positif beberapa merupakan klaster keluarga, dan yang ketiga adalah kasus positif di sekolah,” kata dokter asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal itu. 7 asa
Komentar