Jokowi Minta Level PPKM Dievaluasi
Kasus Covid Omicron tembus 27 ribu dalam sehari
JAKARTA, NusaBali
Presiden Joko Widodo memerintahkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dievaluasi. Arahan tersebut muncul setelah kasus Corona harian tembus 27 ribu kasus, per Kamis (3/2).
"Saya juga telah memerintahkan Menko Marinves serta Menko Perekonomian untuk segera mengevaluasi level PPKM," kata Jokowi dalam pernyataan pers, seperti dilansir detikcom, Kamis (3/2) malam.
Presiden Jokowi juga meminta kepala daerah serta TNI Polri untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan dengan baik.
Per Kamis kemarin, kasus konfirmasi positif menembus angka 27 ribu dalam sehari. Presiden Jokowi mengatakan lonjakan kasus ini sudah diantisipasi pemerintah.
"Lonjakan ini sudah diperkirakan dan diantisipasi pemerintah dengan kesiapan kita yang sudah jauh lebih baik dibandingkan tahun-tahun lalu," ucap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut Jokowi meminta warga tetap tenang. "Saya kembali mengingatkan masyarakat tetap tenang menghadapi berbagai varian baru COVID-19, tetap disiplin dengan protokol kesehatan, kurangi aktivitas yanng tidak perlu," ucapnya.
Jokowi menyebut pasien Corona varian Omicron bisa sembuh tanpa harus ke rumah sakit. Jokowi awalnya bicara varian Omicron yang memiliki tingkat penularan tinggi tapi fatalitas lebih rendah dari varian Delta. Dia menyebut kondisi itu membuat tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit masih terkendali.
"Varian Omicron ini memang tingkat penularannya tinggi, namun tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan dengan varian Delta, hal ini bisa terlihat dari kasus COVID di beberapa negara dimana tingkat keterisian rumah sakit relatif rendah, hal ini juga termasuk di negara kita Indonesia, meskipun kasus melonjak cukup tinggi namun keterisian di rumah sakit masih terkendali," kata Jokowi.
Dia mengatakan pasien Corona yang terpapar varian Omicron bisa sembuh dengan isolasi mandiri di rumah. Dia mengatakan pasien bisa sembuh dengan meminum obat hingga multivitamin.
324 Anak Terpapar
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya 324 anak-anak di Indonesia dikonfirmasi terinfeksi virus corona (Covid-19) dengan varian Omicron. Ratusan anak itu dilaporkan tidak mengalami perburukan gejala.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menambahkan, 324 anak itu dinilai tidak disertai gejala lantaran telah menerima suntikan vaksinasi Covid-19.
"Iya, 324 anak di Indonesia terpapar Omicron," kata Nadia seperti dilansir CNNIndonesia.com, Kamis (3/2).
Nadia kemudian mengingatkan agar seluruh masyarakat segera mengakses program vaksin Covid-19. Ia sekaligus memastikan vaksin Covid-19 masih efektif melawan Omicron. Ia menyebut, T-cell response yang diperoleh pasca vaksinasi dapat memberikan perlindungan yang substansial pada pasien.
Kendati kemampuan netralisasi antibodi menurun terhadap varian Omicron, namun vaksinasi tetap memberikan imunitas tubuh melalui sel T yang dapat mengenali varian Omicron.
"Vaksinasi Covid-19 masih efektif karena anak-anak positif Covid-19 tanpa gejala," kata dia.
Nadia melanjutkan per hari Kamis (3/2), pihaknya telah mencatat sebaran kasus varian Omicron bertambah menjadi mencapai 3.161 kasus. Temuan kasus itu meningkat sebanyak 181 kasus dibandingkan laporan data pada Rabu (2/2) kemarin. 7
Komentar