Kasus Corona Naik, Manajemen DTW Waswas Wisata Ditutup
TABANAN, NusaBali
Kasus Covid-19 yang kembali melonjak membuat sejumlah daya tarik wisata (DTW) di Tabanan waswas menghadapi kemungkinan pemerintah kembali menutup kawasan wisata.
Sebab untuk saat ini meskipun secara nasional kasus kembali naik, angka kunjungan wisatawan ke DTW belum berpengaruh alias masih stabil.
Manajer DTW Ulun Danu Beratan I Wayan Mustika menyatakan untuk sekarang kunjungan ke DTW Ulun Danu Beratan yang berada di kawasan Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan masih stabil. Sehari angka kunjungan mencapai 500-600 orang. “Kita masih stabil kunjungan sekarang, belum ada penurunan secara drastis,” katanya, Jumat (4/2).
Harapannya dengan kondisi tersebut, karena kasus Covid-19 kembali naik ditambah pemerintah kembali melaksanakan pembelajaran daring, pemerintah diharap tidak menyikapi dengan kembali melakukan penutupan DTW sama seperti tahun lalu.
Sebab, menurut Mustika, DTW ini betul-betul sudah siap, baik itu protokol kesehatan dan sudah mengantongi sertifikat cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keamanan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan) alias CHSE. “Selama ini kami sudah penuhi saran dari pemerintah, termasuk juga jumlah kuota wisatawan yang berada di dalam kawasan. Selain itu, jika DTW ini ditutup maka ekonomi Bali juga akan mati,” kata Mustika.
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot Ni Made Suarniti. Saat ini angka kunjungan wisatawan ke DTW Tanah Lot yang berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, ini belum terpengaruh dengan meningkatnya kasus positif Corona secara nasional.
Sebab dilihat dari rata-rata kunjungan selama seminggu terakhir ini, per hari mencapai 2.000 orang. “Jadi angka kunjungan ini masih termasuk stabil, bahkan rombongan wisatawan masih ada yang datang menggunakan bus,” ucap Suarniti.
Lantaran di tengah melonjaknya kasus pemerintah kembali melakukan pembelajaran daring, ini membuat pihaknya waswas akan pemerintah ikut ambil kebijakan menutup sektor wisata.
“Sekarang ini PTM dihentikan karena kasus melonjak, nah situasi ini kami tidak tahu ke depan seperti apa. Kami berharap mudah-mudahan tidak sampai seperti bulan Juli 2021 lalu dengan ditutupnya DTW,” kata Suarniti.
Menurutnya, seandainya lonjakan kasus Omicron ini berimbas pada penutupan DTW, maka semua upaya yang dilakukan selama ini sekaligus termasuk wacana Bali Bangkit akan dimulai dari nol lagi. Apalagi penerbangan langsung internasional dari Jepang dan rencananya juga penerbangan langsung dari Singapura, memberi harapan dan optimisme bangkitnya pariwisata Bali. 7 des
Komentar