Sekeluarga Tewas Minum Cetik
Diduga depresi, pasutri Kadek Artaya dam Kadek Suciani ajak kedua anaknya tenggak cetik Diazinon dicampur Sprite
Tragedi Subuh di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula
SINGARAJA, NusaBali
Satu keluarga beranggotakan 4 orang tewas bunuh diri dengan menenggak cetik (racun) Diazinon bercampur Sprite di rumahnya kawasan Banjar Jero Kuta, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Kamis (23/2) subuh. Diduga kuat, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya ini nekat ulahpati karena depresi.
Satu keluarga korban ulahpati dengan tenggak cetik Diazinon bercampur Sprite ini masing-masing I Kadek Artaya, 32 (suami), Ni Kadek Suciani, 27 (istri), serta I Putu Wahyu Adi Saputra, 7 (anak lelaki), dan Ni Kadek Dwi Cahyani Putri, 3 (anak perempuan). Peristiwa tragis kematian satu keluarga ini pertama kali diketahui I Made Suardana, 59 (ayah dari korban I Kadek Artaya), Kamis subuh sekitar pukul 05.30 Wita. Kebetulan, Suardana tinggal serumah dan satu dapur dengan keempat korban.
Awalnya, saksi Suardana bangun tidur, Kamis dinihari pukul 03.00 Wita, untuk me-ngantarkan istrinya, Ni Ketut Suartika, 44 (ibu dari korban Kadek Artaya) pergi berjualan pisang ke Pasar Desa Bondalem. Ketika berangkat ke pasar, Suardana masih melihat anak, mantu, dan dua cucunya tertidur pulas di kamar mereka dalam kondisi lampu menyala.
Sepulang dari mengantar istrinya ke Pasar Desa Bondalem, Suardana seperti biasa langsung bersembahyang di pura keluarga yang berada di pakarangan rumahnya. Seusai sembahyang sekitar pukul 05.30 Wita, ketika masuk ke dalam rumah dan sampai di ruang tamu, Suardana mencium bau gas yang tidak sedap.
SELANJUTNYA . . .
SINGARAJA, NusaBali
Satu keluarga beranggotakan 4 orang tewas bunuh diri dengan menenggak cetik (racun) Diazinon bercampur Sprite di rumahnya kawasan Banjar Jero Kuta, Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng, Kamis (23/2) subuh. Diduga kuat, satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua anaknya ini nekat ulahpati karena depresi.
Satu keluarga korban ulahpati dengan tenggak cetik Diazinon bercampur Sprite ini masing-masing I Kadek Artaya, 32 (suami), Ni Kadek Suciani, 27 (istri), serta I Putu Wahyu Adi Saputra, 7 (anak lelaki), dan Ni Kadek Dwi Cahyani Putri, 3 (anak perempuan). Peristiwa tragis kematian satu keluarga ini pertama kali diketahui I Made Suardana, 59 (ayah dari korban I Kadek Artaya), Kamis subuh sekitar pukul 05.30 Wita. Kebetulan, Suardana tinggal serumah dan satu dapur dengan keempat korban.
Awalnya, saksi Suardana bangun tidur, Kamis dinihari pukul 03.00 Wita, untuk me-ngantarkan istrinya, Ni Ketut Suartika, 44 (ibu dari korban Kadek Artaya) pergi berjualan pisang ke Pasar Desa Bondalem. Ketika berangkat ke pasar, Suardana masih melihat anak, mantu, dan dua cucunya tertidur pulas di kamar mereka dalam kondisi lampu menyala.
Sepulang dari mengantar istrinya ke Pasar Desa Bondalem, Suardana seperti biasa langsung bersembahyang di pura keluarga yang berada di pakarangan rumahnya. Seusai sembahyang sekitar pukul 05.30 Wita, ketika masuk ke dalam rumah dan sampai di ruang tamu, Suardana mencium bau gas yang tidak sedap.
SELANJUTNYA . . .
Komentar