Pelaku UMKM Tetap 'Tekun' Pasarkan Produk
DENPASAR,NusaBali
Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner tradisional tetap gigih berjuang walau dalam kondisi sulit.
Seperti yang dilakukan I Ketut Darmawan, seorang pelaku UMKM olahan daging babi berupa urutan asap yakni sosis tradisional yang pengeringannya dengan cara diasapi.
Pria asal Banjar Kerta, Desa/Kecamatan Petang, Badung ini tetap tekun berusaha memasarkan produknya. Selain di Bali, Darmawan juga gigih memasarkan produknya ke luar Bali. “Ya, karena dari luar ada pesanan,” ujarnya Minggu (6/2).
Dia memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya. Walau omsetnya belum banyak, namun dia sudah punya langganan dari beberapa daerah. Diantaranya dari Lampung, Jakarta, Sulawesi Selatan dan Lombok, NTB.
Kita harus merespon dengan cepat jika ada permintaan,” ujarnya. Kata dia itulah salah satu usahanya untuk tetap mempertahankan dan menjaga pasar. “Astungkara ada celah usaha di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Darmawan menuturkan mencoba merintis membuat urutan asap ketika masih bekerja di Ubud, Gianyar, sekitar 2 tahun lalu. Dari awalnya di pasarkan di Bali saja, kemudian mendapat respon dari luar Bali. Dalam sepekan, Darmawan bisa mendapatan pesanan antara 30-50 kilogram urutan asap. “Astungkara, dalam masa pandemi masih tetap ada pesanan,” ujar Darmawan. *K17
Pria asal Banjar Kerta, Desa/Kecamatan Petang, Badung ini tetap tekun berusaha memasarkan produknya. Selain di Bali, Darmawan juga gigih memasarkan produknya ke luar Bali. “Ya, karena dari luar ada pesanan,” ujarnya Minggu (6/2).
Dia memanfaatkan media sosial dalam memasarkan produknya. Walau omsetnya belum banyak, namun dia sudah punya langganan dari beberapa daerah. Diantaranya dari Lampung, Jakarta, Sulawesi Selatan dan Lombok, NTB.
Kita harus merespon dengan cepat jika ada permintaan,” ujarnya. Kata dia itulah salah satu usahanya untuk tetap mempertahankan dan menjaga pasar. “Astungkara ada celah usaha di masa pandemi ini,” ungkapnya.
Darmawan menuturkan mencoba merintis membuat urutan asap ketika masih bekerja di Ubud, Gianyar, sekitar 2 tahun lalu. Dari awalnya di pasarkan di Bali saja, kemudian mendapat respon dari luar Bali. Dalam sepekan, Darmawan bisa mendapatan pesanan antara 30-50 kilogram urutan asap. “Astungkara, dalam masa pandemi masih tetap ada pesanan,” ujar Darmawan. *K17
1
Komentar