Minyak Goreng Rp 14.000 Mulai Masuk Pasar Badung
DENPASAR, NusaBali.com - Lama tidak mendapat distribusi minyak goreng subsidi, pedagang di Pasar Badung akhirnya mendapat ‘jatah’ dari para distributor sejak Senin (7/2/2022) kemarin. Pasar rakyat terbesar di Kota Denpasar mendapat kiriman beberapa merk minyak goreng kemasan.
Ya, belum semua merk minyak goreng kemasan dapat diterima oleh para pedagang di pasar yang terletak di pusat Kota Denpasar tersebut. Ada dua merk dengan harga jual Rp 14.000 per liter yang sudah beredar di Pasar Badung, yaitu merk Fitri dan Sabrina.
Selebihnya, seperti merk Bimoli, Sanco, dan Fortune masih dijual dengan harga lama, di kisaran Rp 20.000 per liternya. “Kemarin kita dikirimin 20 dus isinya 12, itu baru pertama kali dikirimkan,” kata Nursanah seorang penjual minyak goreng di lantai 1 Pasar Badung, ditemui, Selasa (8/2/2022).
Ia mengatakan, baru dua merk, Fitri dan Sabrina, yang mengirimkan minyak goreng dengan harga subsidi. Sebelumnya minyak goreng kedua merk tersebut telah menarik stok minyak goreng yang sudah dikirmkan kepada Nursanah, untuk ditukar dengan minyak goreng harga subsidi.
Minyak goreng yang ditarik tersebut merupakan minyak goreng yang dikirimkan oleh suplier namun belum sempat dibayar oleh Nursanah. “Yang lama-lama semua sudah ditarik,” ujarnya.
Sementara minyak goreng merk lainnya seperti Bimoli belum jelas kapan bisa membawakan minyak goreng murah. Bahkan jika memesan saat ini harga yang diberikan masih harga non-subsidi, Rp 20.000 per liter.
Hal yang sama dirasakan penjual minyak goreng lainnya di Pasar Badung. Ni Nyoman Suartini telah mendapat kiriman minyak goreng harga subsidi merk Fitri. Namun untuk merk Sabrina ia mengaku belum mendapatkan. Terpaksa ia membeli minyak goreng merk tersebut, Sabrina, di toko grosir di luar pasar.
“Saya beli Rp. 14.000, saya jual Rp 15.000, cari untung Rp 1.000,” sebut Suartini.
Saat ini Suartini punya dua harga minyak goreng di losnya. Minyak goreng subsidi yang dijual kisaran Rp 14.000-15.000 per liter dan minyak goreng stok lama yang dijual kisaran Rp 20.000 per liter.
Sementara itu, Kasub Administrasi Pasar Badung Ni Ketut Sumarni, mengatakan datangnya kiriman minyak goreng subsidi ke Pasar Badung diakali pedagang dengan membeli minyak goreng kemasan di toko grosir.
Ia mengatakan, terkadang harga yang didapat di toko grosir bisa lebih murah dibanding dengan harga yang diberikan distributor yang datang langsun ke pasar. Hal itu terutama terkadi pada pedagang kecil.
“Mungkin karena mereka belinya sedikit ke distributor dapatnya harga lebih mahal. Malah mereka beli di luar (toko grosir) bisa lebih murah,” ungkapnya.
Seperti diketahui sebelumnya, pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan subsidi minyak goreng sebesar Rp 7,6 triliun, pada 19 Januari 2022 lalu. Kebijakan diambil untuk menurunkan harga minyak goreng yang sudah naik mencapai Rp 21.000 per liter menjadi Rp 14.000 per liternya.
Namun demikian, hampir tiga minggu berjalan distribusi minyak goreng subsidi di pasaran belum berjalan maksimal.
1
Komentar