Kasus Melonjak, Tempat Isoter Nyaris Penuh
Satgas Kota Denpasar Jajaki Lagi Pembukaan Tempat Isoter Baru
DENPASAR, NusaBali
Kasus Covid-19 di Kota Denpasar mengalami lonjakan paling tinggi pada, Selasa (8/2), yakni 798 kasus.
Kondisi ini otomatis menyebabkan penambahan pasien yang dirawat di rumah sakit (RS) dan jalani isolasi di tempat isolasi terpusat (Isoter). Saat ini kasus aktif yang masih dalam perawatan di Kota Denpasar sebanyak 4.190 orang atau 9,81 persen dari total kasus.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Denpasar, I Dewa Gede Rai, mengatakan pasien Covid-19 yang kini dirawat di RS sebanyak 362 orang, di Isoter 150 orang dan selebihnya masih lakukan isolasi mandiri (Isoman). “Satgas saat ini masih dalam proses evakuasi ke isoter baru, dan rencananya akan menambah lagi satu tempat isoter dengan lakukan penjajakan ke salah satu hotel di Sanur,” ujar Dewa Rai, Selasa (8/2).
Dia juga menjelaskan ratusan kasus baru yang bertambah, Selasa kemarin berasal dari kalangan, pelajar, mahasiswa, ibu rumah tangga, anak anak, ASN (dosen, guru), tenaga kesehatan hingga jurnalis. Mereka berusia antara 2 tahun sampai 75 tahun.
Dewa Rai menjelaskan jumlah isoter saat ini terdapat di dua tempat, yakni di kawasan Jalan Veteran Denpasar dengan kapasitas 102 orang dan sudah penuh. Selanjutnya penambahan hotel di Sanur, Denpasar Selatan dengan kapasitas 150 bed saat ini masih dalam proses pengisian.
“Langkah taktis untuk atasi lonjakan Covid-19 saat ini, yakni PTM dihentikan sementara, fasilitas publik ditutup sementara, menggencarkan 3 T, menyiapkan isoter, menyiapkan RS rujukan dengan menambah bed, meningkatkan cakupan vaksinasi (booster), mengaktifkan lagi satgas dari tingkat banjar, desa/kelurahan dan desa adat, dan menggencarkan tindakan yustisi terkait disiplin prokes,” ungkap Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Denpasar ini.
Sementara secara kumulatif kasus positif Covid-19 di Kota Denpasar tercatat 42.699 kasus, pasien sembuh 37.496 orang (87,82 persen), meninggal dunia 1.013 orang (2,37 persen) dan kasus aktif yang masih dalam perawatan sebanyak 4.190 orang (9,81 persen). "Kondisi ini harus menjadi perhatian kita bersama, tidak boleh kendor dalam menerapkan protokol kesehatan, karena jika lengah dan abai dengan prokes tidak menutup kemungkinan kasus akan terus meningkat, sehingga diperlukan kerjasama berbagai pihak serta seluruh lapisan masyarakat, kita harus terus waspada dan disiplin prokes, taati aturan saat penerapan PPKM," ujar Dewa Rai. *mis
1
Komentar