Penyidik Tunggu Hasil Tes Kejiwaan
ODGJ Tikam Ayahnya hingga Tewas di Blahkiuh, Abiansemal
MANGUPURA, NusaBali
Penyidik Sat Reskrim Polres Badung masih menunggu hasil pemeriksaan tim medis terkait kejiwaan I Made Suardana (30), ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) yang membunuh ayah kandungnya I Made Nata, 55, di rumahnya di Banjar Beneh Kawan Desa Blahkiuh, Abiansemal Badung, Senin (7/2) lalu.
Menurut Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Depretes saat ini pihaknya masih menunggu kepastian pemeriksaan kejiwaan Suardana oleh tim ahli RSJ Bangli. Perwira melati dua di pundak ini menjelaskan apabila dari hasil pemeriksaan sudah keluar dan membuktikan bahwa pelaku benar-benar mengidap gangguan jiwa, maka Suardana tidak bisa dihukum pidana.
Hal itu sebagaimana diatur dalam Pasal 44 KUHP ayat (1). "Dalam undang-undang, yang dinyatakan orang memiliki gangguan kejiwaan tidak dapat diberikan sanksi pidana, tapi tentunya harus dinyatakan secara jelas oleh ahli, kami kroscek juga," tegasnya.
Diterangkanya, Suardana memang sering diajak ke RSJ Bangli untuk berobat karena memang ia memiliki bukti berupa kartu sebagai ODGJ. "Jadi dari informasi yang dia terima, pelaku memang bermasalah pada kejiwaan sejak lama," ungkap mantan Kanit PJR Dit Lantas Polda Bali.
Sementara ini, jenazah korban I Made Nata masih diinapkan di RSUP Sanglah untuk keperluan autopsi. Hasil autopsi ini juga belum didapatkan pihak kepolisian.
Terungkap, peristiwa bapak ditikam anak kandungnya yang menderita gangguan mental hingga tewas tersebut terjadi di dalam kamar tidur korban I Made Nata. In-formasi di lapangan, kejadiannya berlangsung singkat. Saat kejadian malam itu, di rumah hanya ada korban Made Nata dan istrinya, I Gusti Ayu Ariati, 54, serta anak mereka yang ODGJ yakni pelaku Made Suardana.
Sebelum kejadian, pelaku Made Suardana sempat minta rokok kepada ayahnya, namun tidak dikasi karena rokoknya sudah habis. Pelaku kemudian meminta uang kepada ibunyam IGA Ariati, untuk beli rokok. Setelah mendapatkan uang, pria ODGJ berusia 30 tahun ini langsung keluar dari rumah hendak beli rokok. Tak la-ma berselang, Suardana balik dari warung.
Nah, sekembalinya dari beli rokok, Suardana disuguhi kopi oleh ibunya, IGA Ari-ati. Belum habis seruput kopi yang disuguhkan ibunya, Suardana ngeloyor pergi ke dapur. Saat itu, ibunya melihat Suardana mengambil pisau kecil jenis temutik. Balik dari dapur sambil memegang pisau temutik, Suardana langsung masuk ke kamar tidur ayahnya, Made Nata.
"Saat pelaku keluar dari dapur sambil membawa pisau, ibunya tidak curiga sama sekali. Pasalnya, tidak ada tanda-tanda pelaku mau menikam orang. Ketika ibunya mendengar suar ribut-ribut di dalam kamar, tetap tidak dihiraukan," ungkap Kasi Humas Polres Badung, Iptu Ketut Sudana, dalam keterangan persnya di Mapolres Badung, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Selasa (8/2).
Tak berselang lama, pelaku Suardana keluar dari dalam kamar ayahnya. Kemudian, sang ibu IGA Ariati masuk ke dalam kamar yang juga ditempati suaminya, korban Made Nata. Perempuan berusia 54 tahun ini terkejut bukan main melihat suaminya terkapar bersimbah darah dalam kondisi lemas. Setelah dicek, ternyata korban Ma-de Nata mengalami luka tusuk di bagian punggung hingga akhirnya tewas keesokan harinya. *rez
Komentar