Basmi Hama, Petani di Badung Pakai Drone
Diharapkan bisa meningkatkan minat anak muda untuk terjun di sektor pertanian
DENPASAR,NusaBali
Pemberantasan hama tanaman pangan secara mekanik disosialisasikan kepada kalangan petani di Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung. Salah satunya dengan pemanfaatan drone, yakni drone penyemprot hama. Tidak saja lebih efektif, tapi juga dapat meningkatkan produktivitas.
Kepala Balai Penyuluh Pertanian(BPP) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Badung, Wilayah Kecamatan Abiansemal I Dewa Putu Rai Parwata mengatakan, BPP mendukung dan siap memfasilitasi setiap inisiatif dan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam sektor pertanian. Termasuk penyemprotan hama penyakit secara mekanik dengan drone.
“Ini untuk yang pertama kali di Kecamatan Abiansemal,” tunjuk Dewa Parwata, di sela-sela demo penggunaan drone penyemprot hama di Subak Sangeh- Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, Kamis (9/2).
Kata dia, tidak saja peningkatan efektivitas dan produktivitas produksi tanaman pangan, mekanisasi pertanian seperti penggunaan drone, diharapkan dapat meningkatkan minat kalangan anak muda untuk terjun di sektor pertanian. Hal itu tidak terlepas dari potensi pertanian yang memang tetap butuh petani.
“Dari ini kita harapkan muncul petani muda atau petani milenial,” ujar Dewa Rai Parwata. Di Kecamatan Abiansemal ada 34 subak sawah, dengan luas lahan 2.888,49 hektare, serta 7.640 petani. Produktivitas padi per hektare 6,8 ton dengan pola tanam 2 kali padi 1 kali palawija, dalam setahun. Atau disesuaikan dengan musim.
Demo dan sosialisasi penggunaan drone penyemprot hama dilakukan PT Kresna Buana Sejahtera (KBS). “Tujuan kita membantu petani meningkatkan produktivitas dengan menerapkan teknologi,” ujar I Wayan Sugiartha, Komisaris KBS.
Dia kemudian menjelaskan efektivitas penggunaan drone penyemprot, baik dari kecepatan, efektivitas penyemprotan dan kelebihan lain dibanding penyemprotan secara manual.
Tidak hanya padi, drone penyemprot hama juga efektif untuk menyemprot hama tanaman palawija dan hortikultura. “Ini memang yang pertama kali,” ujar Sugiartha yang juga Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Indonesia (Aspehorti) Bali.
Terungkap di daerah lain diantara di Pekanbaru (Riau), Jambi, Palembang, Kerawang, Subang, (Jabar), Solo, Pati, Blora (Jateng) dan Kediri (Jatim) penggunaan drone penyemprot hama sudah mulai digunakan kalangan petani. *K17
Kepala Balai Penyuluh Pertanian(BPP) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Badung, Wilayah Kecamatan Abiansemal I Dewa Putu Rai Parwata mengatakan, BPP mendukung dan siap memfasilitasi setiap inisiatif dan upaya yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam sektor pertanian. Termasuk penyemprotan hama penyakit secara mekanik dengan drone.
“Ini untuk yang pertama kali di Kecamatan Abiansemal,” tunjuk Dewa Parwata, di sela-sela demo penggunaan drone penyemprot hama di Subak Sangeh- Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, Kamis (9/2).
Kata dia, tidak saja peningkatan efektivitas dan produktivitas produksi tanaman pangan, mekanisasi pertanian seperti penggunaan drone, diharapkan dapat meningkatkan minat kalangan anak muda untuk terjun di sektor pertanian. Hal itu tidak terlepas dari potensi pertanian yang memang tetap butuh petani.
“Dari ini kita harapkan muncul petani muda atau petani milenial,” ujar Dewa Rai Parwata. Di Kecamatan Abiansemal ada 34 subak sawah, dengan luas lahan 2.888,49 hektare, serta 7.640 petani. Produktivitas padi per hektare 6,8 ton dengan pola tanam 2 kali padi 1 kali palawija, dalam setahun. Atau disesuaikan dengan musim.
Demo dan sosialisasi penggunaan drone penyemprot hama dilakukan PT Kresna Buana Sejahtera (KBS). “Tujuan kita membantu petani meningkatkan produktivitas dengan menerapkan teknologi,” ujar I Wayan Sugiartha, Komisaris KBS.
Dia kemudian menjelaskan efektivitas penggunaan drone penyemprot, baik dari kecepatan, efektivitas penyemprotan dan kelebihan lain dibanding penyemprotan secara manual.
Tidak hanya padi, drone penyemprot hama juga efektif untuk menyemprot hama tanaman palawija dan hortikultura. “Ini memang yang pertama kali,” ujar Sugiartha yang juga Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Hortikultura Indonesia (Aspehorti) Bali.
Terungkap di daerah lain diantara di Pekanbaru (Riau), Jambi, Palembang, Kerawang, Subang, (Jabar), Solo, Pati, Blora (Jateng) dan Kediri (Jatim) penggunaan drone penyemprot hama sudah mulai digunakan kalangan petani. *K17
1
Komentar