RSUP Sanglah Tiadakan Jam Besuk Pasien
DENPASAR, NusaBali.com - Merespons peningkatan angka kasus positif Covid-19 di Bali, manajemen RSUP Sanglah memberlakukan penghapusan jam besuk.
Kepala Sub Bagian Humas RSUP Sanglah, I Ketut Dewa Kresna, mengkonfirmasi adanya larangan membesuk pasien yang ada di RSUP Sanglah.
Ketentuan larangan besuk tersebut berlaku untuk seluruh ruangan yang ada di rumah sakit.
“Ini sebenarnya mengingatkan kembali, karena larangan seperti ini sudah dilakukan sejak awal pandemi,” kata Dewa Kresna, Jumat (11/2/2022).
“Hal tersebut seiring dengan meningkatnya kasus Omicron,” tambahnya.
Dikatakan, pada awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, pada bulan Maret, manajeman RSUP Sanglah sudah pernah menerapkan penghapusan jam besuk. Hal itu untuk melindungi pasien, maupun masyarakat umum dari penularan Covid-19.
Ia menuturkan, jumlah pasien Covid-19 yang terus bertambah memerlukan kebijakan preventif, salah satunya dengan mengurangi kerumanan dari para pembesuk pasien.
Jam besuk RSUP Sanglah sebelumnya diketahui terbagi dua. Jam besuk siang mulai pukul 11.30-14.00 Wita dan Jam besuk malam pukul 18.00-20.00 Wita.
Namun keluarga pasien tak perlu khawatir soal pasien yang tetap bisa ditunggui.Namun untuk penunggu pasien juga dibatasi hanya satu orang saja.
Sementara itu sebelumnya, Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang RSUP Sanglah, Dr dr Ketut Ariawati Sp A (K) mengungkapkan adanya peningkatan tajam jumlah pasien Covid-19 di RSUP Sanglah pada awal bulan Februari 2022.
“Mulai Januari terjadi peningkatan kasus yang signifikan. Dari data yang kami miliki menjadi sangat tajam mulai 31 Januari 2021 mencapai 16 pasien. Dan, terjadi lonjakan yang signifikan misalnya pada 5 Februari 2022 mencapai 56 pasien, dan saat ini pasien Covid kita menjadi 77 pasien yang dirawat,” terang dr Ariawati, Senin (7/2/2022) lalu.
Dr Ariawati mengungkapkan, jumlah ruangan (tempat tidur) telah dipersiapkan penambahannya disesuaikan dengan kebutuhan jumlah pasien Covid-19.
Penambahan ruangan dilakukan dengan menggunakan ruangan yang ada di sebelahnya, demikian seterusnya jika terjadi peningkatan jumlah pasien, sehingga dengan cara tersebut pasien Covid-19 dapat terkonsentrasi di satu titik.
Dikatakan, ruangan yang terpakai saat ini adalah ruangan Nusa Indah yang memang diperuntukkan merawat pasien emerging disease (penyakit menular).
1
Komentar