'Gagasan Cerdas-Monumental'
Tokoh Puri Peguyangan Dukung Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung
DENPASAR, NusaBali
Pembangunan Kawasan Pusat Kebudayaan Bali (PKB) di bekas Galian C Desa Gunaksa, Kecamatan Dawan, Klungkung oleh Gubernur Bali Wayan Koster terus mendapatkan dukungan elemen masyarakat.
Termasuk dukungan dari Panglingsir Puri Peguyangan, Denpasar, Anak Agung Ngurah Gde Widiada, yang sebut pembangunan Kawasan PKB adalah gagasan cerdas dan monumental. Gung Widiada menyebutkan, kalau Kawasan PKB di Klungkung terwujud, selain akan menjadi destinasi wisata berkelas premium menuju Bali sebagai quality tourism, ini juga menjadi sebuah kawasan monumental yang dimiliki Bali. "Ini sebuah gagasan besar dan cerdas dari seorang Gubernur Koster yang harus kita akui. Mau tak mau ini harus kita akui, kita harus fair menilai,” ujar Gung Widiada saat ditemui NusaBali di kediamannya, Puri Peguyangan, Desa Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Jumat (11/2) siang.
“Saya beda warna (partai) sama Pak Gubernur Koster. Tetapi, melihat video rancangan pembangunan Kawasan PKB melalui YouTube, saya harus angkat topi atas ide dan gagasan besar ini. Saya yakin gagasan Pak Gubernur Koster ini tulus untuk kepentingan rakyat Bali," lanjut politisi NasDem ini.
Gung Widiada mengatakan, Kawasan PKB di Klungkung akan dibangun dengan konsep Tri Mandala dan Sad Kerthi, yang merupakan implementasi dari visi ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’ melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru. Menurut Gung Widiada, konsep Tri Mandala dan Sad Kerthi ini memuliakan peradaban dan kebudayaan Bali.
“Tidak banyak yang punya ide cerdas begini. Hampir sama dengan gagasan Gubernur Ida Bagus Mantra yang membangun Art Centre Denpasar. Cuma, Kawasan PKB di Klungkung yang dirancang Gubernur Koster ini lebih holistik, monumental, dan prestesius. Fasilitas-fasilitas berkelas internasional akan dibangun dengan konsep bernapaskan budaya Bali, warisan leluhur krama Bali," pujinya.
Disinggung terkait dengan kajian pembangunan Kawasan PKB, menurut Gung Widiada, pastinya semua sudah melalui kajian komprehensif dari sisi mitigasi bencana alam, dari sisi pembiayaan, dari arsitektur bangunan, dan sisi kelestarian lingkungan. Maka, tidak ada alasan bagi krama Bali untuk tidak mendukung pembangunan Kawasan PKB ini.
“Kawasan PKB di Klungkung ini akan menjadi kawasan ekonomi dan heritage yang bisa diwariskan kepada anak cucu kita," tandas Ketua Bappilu DPW NasDem Bali ini.
Kawasan bekas Galian C Desa Gunaksa yang luasnya ratusan hektare, kata Gung Widiada, sempat menjadi kawasan mangkrak. Kawasan ini sebelumnya banyak diincar pihak investor/konsorsium luar negeri. Bahkan, Gung Widiada sendiri pernah mengantarkan sebuah tim peneliti dari Jerman yang ingin menata kawasan itu, ketika dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Denpasar dari Fraksi Golkar tahun 2009 silam
Namun, kata Gung Widiada, semuanya tetap harus diselesaikan dengan strategi politik dan sebuah keberanian. "Makanya, saya katakan tidak mudah mewujudkan Kawasan PKB di Klungkung ini. Sekarang di era Gubernur Koster malah bisa jalan. Ini merupakan anugerah juga, selain karena memang kecerdasan dan kelihaian seorang Wayan Koster,” katanya.
“Bertahun-tahun lahan raturan hektare di bekas Halian C Desa Gunaksa itu tidak berfungsi, kini bisa dimanfaatkan untuk membangkitkan perekonomian Bali. Saya lihat kajiannya, kalau Kawasan PKB ini jadi, bisa menyerap minimal 22.500 tenaga kerja lokal," lanjut Gung Widiada yang kini menjabat Ketua Fraksi NasDem-PSI DPRD Denpasar.
Menurut Gung Widiada, Kawasan PKB di Klungkung akan menambah destinasi wisata kelas premium di Bali, yang tentunya dapat memulihkan pariwisata, sehingga ekonomi masyarakat Bali bisa bangkit pasca pandemi Covid-19 nanti. Kawasan PKB akan menjadi pesaing destinasi Sentosa Island dan Marina Bay Sands di Singapura, yang selama ini sebagai magnet mendatangkan ribuan turis ke Negeri Jiran.
“Selain itu, Kawasan PKB ini akan memeratakan pembangunan pariwisata di Bali Tengah dan Bali Timur. Karena selama ini pengembangan pariwisata numpuk di Bali Selatan."
Gung Widiada menyebutkan, pembangunan Kawasan PKB yang dibangun dengan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Rp 1,5 triliun, pastilah mendapatkan dukungan pemerintah pusat, Presiden Jokowi, DPRD Bali. Makanya, pinjaman dana PEN dengan pola mencicil menggunakan APBD ini disetujui oleh DPRD Bali.
"Ini juga tidak terlepas dari dukungan pemerintah pusat pastinya. Saya sendiri walaupun bukan partai pendukung Gubernur Koster, tetapi ketua umum kami (Ketua Umum DPP NasDem Surya Paloh, Red) selalu mengajarkan bahwa kita sebagai sahabat hangat dalam berdemokrasi harus fair bersikap. Kalau aslinya bagus, kenapa harus dikatakan jelek?" papar mantan Calon Walikota Denpasar dari Golkar di Pilkada 2005 ini. *nat
Komentar