Disdikpora Denpasar Gelar Lomba Secara Virtual
Sambut HUT Kota dan Bulan Bahasa Bali
DENPASAR, NusaBali
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar akan menggelar berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pelestarian budaya untuk pelajar di Kota Denpasar.
Lomba ini digelar untuk menyambut HUT ke 234 Kota Denpasar tahun ini. Lomba ini nanti juga dikaitkan dengan Bulan Bahasa Bali, hanya saja pelaksanaannya dilakukan bukan dengan tatap muka melainkan secara virtual. Mengingat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sedang dihentikan sementara karena kasus Covid-19 sedang naik.
Kadisdikpora Kota Denpasar, AA Gede Wiratama saat dihubungi, Jumat (11/2) menjelaskan lomba yang akan digelar, seperti Pidato Bahasa Bali, Mesatua Bali dan lainnya yang terkait pelestarian budaya. Untuk peserta dari tingkat SD dan SMP dengan maksimal 30 orang setiap kategori. "Nanti peserta merekam bisa di rumah atau di sekolah setempat. Nanti rekamannya dikirim dalam bentuk CD ke panitia. Karena kasus Covid-19 sedang tinggi, maka diganti ke virtual dari awalnya langsung," jelas Gung Wiratama.
Kata dia, nantinya hasil rekaman dikirim paling lambat sampai tanggal 21 Februari 2022. "Untuk pelaksanaan lomba dilakukan selama tiga hari dan pengumuman juara dilakukan pada 27 Februari atau saat puncak HUT Kota Denpasar. Sementara untuk pemenang lomba akan diberikan piala dan piagam," ujarnya. Lanjut dia, khusus untuk tingkat SD jika bisa pesertanya diikuti oleh siswa kelas VI. Mengingat jika ada siswa yang juara, nantinya sebagai salah satu catatan prestasi untuk melanjutkan ke tingkat sekolah yang lebih tinggi.
"Itu sebuah bentuk penghargaan bagi siswa. Karena di dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), prestasi juara bisa disertakan untuk mencari sekolah," ungkap Gung Wiratama. Mantan Kabid Pendidikan SMP Disdipora Kota Denpasar ini menjelaskan jika ada sekolah yang melaksanakan lomba secara internal, kegiatan itu diperbolehkan, namun tetap melihat juga lomba yang akan dilakukan dan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Jangan sampai sekolah mengadakan lomba dengan peserta melebihi aturan prokes.
"Nanti sekolah bisa saja merancang sendiri seperti apa lombanya. Bisa lomba antar kelas atau yang lainnya lewat virtual. Nanti murid-murid bisa menonton lewat aplikasi. Kalaupun nantinya lomba harus diadakan langsung, pesertanya tidak boleh banyak orang," tandasnya. *mis
1
Komentar