Pemprov Siapkan Konversi Tempat Tidur
Antisipasi Lonjakan Kasus Positif Covid-19
Kasus aktif Covid-19 di Provinsi Bali per Sabtu (12/2) tercatat 19.032 kasus dengan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit sejumlah 1.317 orang.
DENPASAR, NusaBali
Plt (Pelaksana Tugas) Kadis Kesehatan Provinsi Bali, I Made Rentin menyatakan Pemprov Bali berencana melakukan konversi tempat tidur rumah sakit perawatan Covid-19 sebagai upaya merespons lonjakan kasus positif Covid-19 di Bali.
Menurut Rentin, konversi yang merupakan perubahan ruang perawatan biasa ke ruangan perawatan khusus pasien Covid-19 dilakukan sebagai upaya mitigasi maksimal. Pemprov tidak mau sampai terjadi keterlambatan antisipasi, sehingga segala sesuatu sudah disiapkan.
Kata Rentin, ditargetkan konversi tersebut lebih dari 40 persen yang mencakup konversi tempat tidur, penambahan alat dan tenaga kesehatan. Ditegaskan Rentin, kalau saat ini dilihat BOR (bed occupancy rate) tinggi, hal itu karena tempat tidur memang dialokasikan untuk Covid-19 belum dalam jumlah maksimal (angkanya rendah).
"Sehingga perlu ditambah ruangan dalam waktu tidak terlalu lama. Salah satunya dengan melakukan konversi itu," ujar Rentin saat dihubungi NusaBali, Sabtu (12/2) sore. Rentin mengatakan rencana konversi ruang perawatan ini masih dilakukan kajian oleh Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Di Bali, ada 1.322 rumah sakit rujukan yang merawat pasien Covid-19. "Besok (hari ini, Red) akan dimulai dilakukan konversi, namun jumlahnya belum bisa dipastikan," ujar pria yang juga Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali ini.
Dibeber Rentin, pengalaman dari kondisi puncak kasus Covid-19 tahun lalu saat varian delta mengamuk saat itu ada kapasitas 3.052 tempat tidur yang disiapkan. Sementara saat ini baru tersedia 2.282 tempat tidur. Maka masih potensi ada konversi sekitar 528 tempat tidur lagi. "Kita tidak tahu kapan puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron ini. Kami harus siaga penuh dengan berbagai persiapan," ujar birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.
Menurut Rentin, pihaknya minta pasien dengan kasus terkonfirmasi ringan dan tanpa gejala dikategorikan sebagai pasien yang tidak harus dirawat di rumah sakit, yaitu pasien dengan kriteria saturasi oksigen di atas 95 persen, tidak ada sesak, tidak ada komorbid diminta untuk tidak dirawat di rumah sakit. "Sebab kalau semuanya numpuk di rumah sakit, akan menghalangi kesempatan bagi pasien yang bergejala parah atau bergejala berat yang harusnya diutamakan lebih dulu dirawat di rumah sakit," tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini. Sementara laporan kasus Covid-19 di Provinsi Bali per Sabtu (12/2) tercatat terdapat 19.032 kasus aktif, dengan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit sejumlah 1.317 pasien.
Sementara kasus harian positif Covid-19 di Provinsi Bali per Sabtu kemarin tercatat terjadi penambahan 2.323 kasus positif, 1.128 kasus sembuh dan 14 kasus meninggal dunia. Rentin mengimbau masyarakat supaya tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, mengurangi kerumunan untuk menghindari terjadinya penularan Covid-19. Selain itu, upaya mengurangi aktifitas di luar rumah harus diperhatikan, kalau memang tidak urgen. "Laksanakan Prokes secara disiplin, hindari kerumunan dan ikuti vaksinasi," ujar Rentin.
Sementara pasca peningkatan kasus Covid-19 dan kurangnya tempat isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten Jembrana belakangan ini, mengakibatkan banyak warga terkonfirmasi Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman). Selain bertugas mengawasi Satgas Covid-19 desa/kelurahan berswadaya membantu sembako untuk warga yang tengah melaksanakan isoman.
Seperti yang dilaksanakan Satgas Covid-19 Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembana. Bhabinkamtibmas II Kelurahan Baler Bale Agung Aiptu I Putu Budi Arnaya bersama Lurah Baler Bale Agung Ida Bagus Gede Ananda Kusuma, turun menyerahkan paket sembako kepada para warga isoman di wilayah kelurahan setempat, Sabtu (12/2). Paket sembako itu pun merupakan hasil swadaya dari para aparat bersama sejumlah warga di kelurahan setempat.
"Hasil koordinasi kami dengan Pak Lurah dan beberapa warga masyarakat, kami sepakat untuk berbagi menyisihkan sedikit rejeki untuk kami gunakan membeli kebutuhan pokok warga isoman. Kami mohon maaf kepada warga yang isoman karena memang bantuan belum ada dari pemerintah. Jadi kami coba untuk swadaya," ujar Aiptu Budi Arnaya.
Sementara Lurah Baler Bale, Agung Ida Bagus Ananda Kusuma mengatakan dari informasi dari pihak Puskesmas dan Bhabinkamtibmas per Sabtu kemarin, ada 24 orang warga yang sedang melaksanakan isolasi mandiri di wilayahnya. Mendapat informasi bawah ada beberapa warga isoman yang membutuhkan perhatian, dirinya bersama Bhabinkamtibmas termasuk sejumlah aparat dan masyarakat berusaha saling bahu untuk memberi bantuan kepada para isoman tersebut.
"Berawal dari informasi Pak Bhabin bahwa ada beberapa warga yang sedang melaksanakan isolasi mandiri perlu mendapat perhatian. Kemudian kami coba diskusi dengan group WhatsApp PPKM yang kebetulan anggotanya adalah Bhabinkamtibmas, Babinsa, para Kaling, staf kelurahan, termasuk Tracer Desa dan Bidan Desa. Akhirnya kami sepakat untuk mencoba dengan kemampuan kami, memberikan dorongan moril kepada warga yang isoman dengan sedikit berbagi rejeki," ujar Gus Ananda.
Di tempat terpisah, Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 diperlukan kerjasama semua pihak. Dengan adanya komunikasi yang baik antara Bhabinkamtibmas dengan para tokoh maupun masyarakat, diharapkan terwujud keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif dan sehat. "Kita harus saling bersinergi. Begitu juga masyarakat kita harapkan saling peduli," ucapnya.
Di Kabupaten Jembrana sendiri per Sabtu kemarin terjadi penambahan 79 kasus positif Covid-19 dengan 57 pasien sembuh. Dengan adanya tambahan kasus itu, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Jembrana tercatat mencapai 7.054 kasus dengan 6.227 orang yang telah berhasil sembuh dan 225 orang meninggal dunia. *ode
Menurut Rentin, konversi yang merupakan perubahan ruang perawatan biasa ke ruangan perawatan khusus pasien Covid-19 dilakukan sebagai upaya mitigasi maksimal. Pemprov tidak mau sampai terjadi keterlambatan antisipasi, sehingga segala sesuatu sudah disiapkan.
Kata Rentin, ditargetkan konversi tersebut lebih dari 40 persen yang mencakup konversi tempat tidur, penambahan alat dan tenaga kesehatan. Ditegaskan Rentin, kalau saat ini dilihat BOR (bed occupancy rate) tinggi, hal itu karena tempat tidur memang dialokasikan untuk Covid-19 belum dalam jumlah maksimal (angkanya rendah).
"Sehingga perlu ditambah ruangan dalam waktu tidak terlalu lama. Salah satunya dengan melakukan konversi itu," ujar Rentin saat dihubungi NusaBali, Sabtu (12/2) sore. Rentin mengatakan rencana konversi ruang perawatan ini masih dilakukan kajian oleh Satgas Penanganan Covid-19 dan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. Di Bali, ada 1.322 rumah sakit rujukan yang merawat pasien Covid-19. "Besok (hari ini, Red) akan dimulai dilakukan konversi, namun jumlahnya belum bisa dipastikan," ujar pria yang juga Sekretaris Satgas Covid-19 Provinsi Bali ini.
Dibeber Rentin, pengalaman dari kondisi puncak kasus Covid-19 tahun lalu saat varian delta mengamuk saat itu ada kapasitas 3.052 tempat tidur yang disiapkan. Sementara saat ini baru tersedia 2.282 tempat tidur. Maka masih potensi ada konversi sekitar 528 tempat tidur lagi. "Kita tidak tahu kapan puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron ini. Kami harus siaga penuh dengan berbagai persiapan," ujar birokrat asal Desa Werdhi Buana, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung ini.
Menurut Rentin, pihaknya minta pasien dengan kasus terkonfirmasi ringan dan tanpa gejala dikategorikan sebagai pasien yang tidak harus dirawat di rumah sakit, yaitu pasien dengan kriteria saturasi oksigen di atas 95 persen, tidak ada sesak, tidak ada komorbid diminta untuk tidak dirawat di rumah sakit. "Sebab kalau semuanya numpuk di rumah sakit, akan menghalangi kesempatan bagi pasien yang bergejala parah atau bergejala berat yang harusnya diutamakan lebih dulu dirawat di rumah sakit," tegas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali ini. Sementara laporan kasus Covid-19 di Provinsi Bali per Sabtu (12/2) tercatat terdapat 19.032 kasus aktif, dengan jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit sejumlah 1.317 pasien.
Sementara kasus harian positif Covid-19 di Provinsi Bali per Sabtu kemarin tercatat terjadi penambahan 2.323 kasus positif, 1.128 kasus sembuh dan 14 kasus meninggal dunia. Rentin mengimbau masyarakat supaya tetap mengikuti protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, mengurangi kerumunan untuk menghindari terjadinya penularan Covid-19. Selain itu, upaya mengurangi aktifitas di luar rumah harus diperhatikan, kalau memang tidak urgen. "Laksanakan Prokes secara disiplin, hindari kerumunan dan ikuti vaksinasi," ujar Rentin.
Sementara pasca peningkatan kasus Covid-19 dan kurangnya tempat isolasi terpusat (isoter) di Kabupaten Jembrana belakangan ini, mengakibatkan banyak warga terkonfirmasi Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri (isoman). Selain bertugas mengawasi Satgas Covid-19 desa/kelurahan berswadaya membantu sembako untuk warga yang tengah melaksanakan isoman.
Seperti yang dilaksanakan Satgas Covid-19 Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, Jembana. Bhabinkamtibmas II Kelurahan Baler Bale Agung Aiptu I Putu Budi Arnaya bersama Lurah Baler Bale Agung Ida Bagus Gede Ananda Kusuma, turun menyerahkan paket sembako kepada para warga isoman di wilayah kelurahan setempat, Sabtu (12/2). Paket sembako itu pun merupakan hasil swadaya dari para aparat bersama sejumlah warga di kelurahan setempat.
"Hasil koordinasi kami dengan Pak Lurah dan beberapa warga masyarakat, kami sepakat untuk berbagi menyisihkan sedikit rejeki untuk kami gunakan membeli kebutuhan pokok warga isoman. Kami mohon maaf kepada warga yang isoman karena memang bantuan belum ada dari pemerintah. Jadi kami coba untuk swadaya," ujar Aiptu Budi Arnaya.
Sementara Lurah Baler Bale, Agung Ida Bagus Ananda Kusuma mengatakan dari informasi dari pihak Puskesmas dan Bhabinkamtibmas per Sabtu kemarin, ada 24 orang warga yang sedang melaksanakan isolasi mandiri di wilayahnya. Mendapat informasi bawah ada beberapa warga isoman yang membutuhkan perhatian, dirinya bersama Bhabinkamtibmas termasuk sejumlah aparat dan masyarakat berusaha saling bahu untuk memberi bantuan kepada para isoman tersebut.
"Berawal dari informasi Pak Bhabin bahwa ada beberapa warga yang sedang melaksanakan isolasi mandiri perlu mendapat perhatian. Kemudian kami coba diskusi dengan group WhatsApp PPKM yang kebetulan anggotanya adalah Bhabinkamtibmas, Babinsa, para Kaling, staf kelurahan, termasuk Tracer Desa dan Bidan Desa. Akhirnya kami sepakat untuk mencoba dengan kemampuan kami, memberikan dorongan moril kepada warga yang isoman dengan sedikit berbagi rejeki," ujar Gus Ananda.
Di tempat terpisah, Kapolsek Negara Kompol I Gusti Made Sudarma Putra mengatakan dalam menghadapi pandemi Covid-19 diperlukan kerjasama semua pihak. Dengan adanya komunikasi yang baik antara Bhabinkamtibmas dengan para tokoh maupun masyarakat, diharapkan terwujud keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif dan sehat. "Kita harus saling bersinergi. Begitu juga masyarakat kita harapkan saling peduli," ucapnya.
Di Kabupaten Jembrana sendiri per Sabtu kemarin terjadi penambahan 79 kasus positif Covid-19 dengan 57 pasien sembuh. Dengan adanya tambahan kasus itu, jumlah kumulatif positif Covid-19 di Jembrana tercatat mencapai 7.054 kasus dengan 6.227 orang yang telah berhasil sembuh dan 225 orang meninggal dunia. *ode
1
Komentar