Belum Aman, Dana Rp 40 Miliar KONI Bali
Dana hibah dari Pemprov Bali untuk persiapan PON 2016 masih menunggu verifikasi dari Kemendagri.
Songsong PON 2016
DENPASAR, NusaBali
Jelang pelaksanaan PON Jabar XIX 2016 mendatang, KONI Bali dikabarkan mendapat suntikan dana yang cukup fantastis sebesar Rp 40 miliar. Dana itu, untuk persiapan sejumlah cabor dan atlet yang lolos event empat tahunan, termasuk pembiayaan kontingen Bali di Pekan Olahraga Nasional tersebut.
Hanya saja, jumlah Rp 40 miliar yang disetujui dan kini masih dalam proses verifikasi ke Kemendagri itu belakangan nilainya kembali simpang siur.
"Kami juga dengar disetujui Rp 40 miliar, namun itu belum pasti kami terima. Karena kabar terakhir justru terus ada pergeseran jumlah nilai itu," ungkap Binpres KONI Bali, Nyoman Yamadhiputra, Rabu (9/12).
Karena pihaknya belum menerima secara pasti terkait nominal pembiayaan PON XIX di Bandung, Jawa Barat 2016, KONI belum berani mengatakan jika jumlah Rp 40 miliar itu sudah aman akan diterima. "Nominalnya masih banyak ada informasi pergeseran jumlah. Terakhir katanya dievaluasi. Sempat saya dengar hanya disetujui Rp 10 miliar, Rp 15 miliar, sampai antara Rp 20-35 miliar. Dan, kami memang masih tunggu nominal pastinya yang kini masih dalam tahap verifikasi," tandas Yamadhiputra.
Awalnya, KONI Bali memang mengajukan Rp 50 miliar akhirnya dibantu dana hibah dari Pemprov Bali Rp 40 miliar. Namun, jika nominal Rp 40 miliar tidak ada pergeseran lagi, itu sudah cukup sebagai bentuk apresiasi pemerintah kepada atlet Bali yang akan berlaga di PON Jabar.
Apalagi, dukungan pemerintah untuk membangun dan meningkatkan prestasi olahraga di Pulau Dewata kian meningkat. Ini terlihat sejak prestasi terakhir Bali pada saat PON Remaja di Surabaya, Jatim 2014 lalu.
Waktu itu, atlet-atlet asal Bali sangat diperhitungkan di tingkat remaja nasional. Mampu meraih medali dan memenuhi target peringkat. Namun dari pengalaman yang ada, nilai hibah itu jangan sampai lagi ada penurunan terlalu jauh. Ini pengalaman waktu Porprov di Jembrana. Waktu itu, buntut ramai di media massa, justru pemerintah menolkan anggaran di KONI Bangli, yang kala itu masih dipimpin Made Gianyar yang notabene menjadi Wakil Bupati waktu itu. Jika itu terjadi, sama artinya sudah mengundurkan diri. Sampai-sampai tiap cabornya melakukan pinjaman untuk mengirimkan atletnya untuk bisa bertanding di Porprov kala itu.
"Kami tidak harapkan itu terjadi, anggaran KONI malah dinolkan. Karena secara UU, Pemerintah wajib membantu KONI dari sisi anggaran untuk peningkatan prestasi olahraga," jelas Yamadhiputra. "Sekarang pendanaan pasti meningkat, dibandingkan empat tahun yang lalu. Apalagi jumlah atlet yang lolos PON saja, kini telah ada peningkatan jumlah atlet. Sehingga, kami pembiayaan pasti sedikit membengkak. Tentu, target penambahan medali emas, dan mengamankan minimal peringkat 10 besar terbuka lebar," kata Yamadhiputra.7dek
Komentar