Padi di Klungkung Terserang Kresek
SEMARAPURA, NusaBali
Tanaman padi seluas 1 hektare di Subak Penasan, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, terserang penyakit kresek, sejak seminggu lalu.
Akibatnya, padi menguning dan kering. Jika dibiarkan akan membuat petani gagal panen. Permasalahan ini mendapat atensi langsung dari Dinas Pertanian (Distan) Klungkung, dengan menyemprotkan pestisida nabati bersama krama subak di Subak Penasan, Senin (14/2) pagi. Pantauan di lapangan, penyemprotan pestisida dihadiri Kabid Produksi Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, Distan Klungkung I Gusti Made Ardana, Senin pukul 10.00 Wita.
Gusti Ardana mengawali dengan edukasi terkait penyakit Kresek pada tanaman padi yang bisa menyebabkan gagal panen jika tidak segera ditangani. Dia juga mengajarkan krama subak cara penggunaan pestisida yang benar.
Selanjutnya krama subak langsung menyemprotkan pestisida tersebut pada tanaman padi yang terserang. "Kalau tanaman padi masih kecil, kami utamakan penanganan dengan pestisida nabati," ujar Gusti Ardana, Senin kemarin.
Pejabat asal Desa Keramas, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar ini menyebut tanaman padi yang terserang Kresek ini diakibatkan oleh virus dan bakteri. Dengan ciri - ciri tanaman padi menguning dan layu. "Jika tidak segera dikendalikan bisa menurunkan produktivitas hasil panen, bahkan bisa gagal panen," kata Gusti Ardana.
Selain di Subak Penasan, petugas juga turun mengendalikan penyakit Kresek di Subak Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, seluas 1 hektare, dan beberapa lahan subak lainnya di Klungkung. "Kami berikan edukasi terkait penanganan hama ini secara bergilir di masing-masing subak yang lahannya terserang penyakit kresek," kata Gusti Ardana.
Kelian Subak Penasan, Komang Artana mengatakan luas lahan pertanian di Subak Penasan 142 hektare. Karena debit air tidak mencukupi, maka dibagi menjadi dua bagian secara bergantian untuk penanam palawija dan padi. Namun, sekitar seminggu lalu terjadi serangan penyakit kresek. "Kami berterimakasih kepada petugas Distan karena sudah turun untuk memberikan edukasi penanganan penyakit ini," kata Artana. *wan
Komentar