Jembatan Kuning Siap Beroperasi
Jembatan Kuningan di Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida, Klungkung, akhirnya bisa beroperasi.
SEMARAPURA, NusaBali
Pengoperasian ini setelah digelar upacara Pamlaspas dan Pacaruan Alit, Tilem Sasih Kawulu, Sabtu (25/2) sore. Upacara ini guna menghindarkan pemakai jembatan dari bahaya atau hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Pamlaspas dan pacaruan alit mempergunakan banten caru eka sata, dipuput pamangku desa setempat, diiringi persembahyangan bersama oleh warga dan prajuru. “Semoga lewat ritual ini dapat mengharmoniskan kembali situasi dan kondisi jembatan, hingga bisa difungsikan lagi dengan baik,” ujar Bendesa Pakraman Lembongan I Made Sukadana, Minggu (26/2).
Ritual ini juga untuk menjaga kesakralan dan kesucian kawasan pantai, lokasi jembatan. Pada 31 Maret 2017 akan digelar Tawur Labuh Gentuh, Pemarisuda Jagat Kertih dan Samudra Kertih. Upacara ini merupakan salah satu upacara dengan tingkatan utama.
Perbekel Lembongan I Ketut Gede Arjaya menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengimbau kepada kepada masyarakat mematuhi perarutan ketika melintas di atas Jembatan Kuning. Di antaranya, mengurangi kecepatan saat menyeberang, mengatur jarak dengan pengendara lain, dan menghindari menyeberang lebih dari satu kendaraaan. “Lebar jembatan ini khusus pejalan kaki dan kendaraan roda dua," ujarnya.
Pembangunan jembatan ini menelan biaya Rp 3,4 miliar, dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VIII, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Oktober 2016.
Jembatan ini satu-satunya penghubung Nusa Ceningan - Nusa Lembongan, putus pada Minggu (16/10/2016) lalu pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 warga tewas dan 34 warga luka-luka, serta 17 sepeda motor tenggelam ke laut. *wa
Pengoperasian ini setelah digelar upacara Pamlaspas dan Pacaruan Alit, Tilem Sasih Kawulu, Sabtu (25/2) sore. Upacara ini guna menghindarkan pemakai jembatan dari bahaya atau hal-hal lain yang tidak diinginkan.
Pamlaspas dan pacaruan alit mempergunakan banten caru eka sata, dipuput pamangku desa setempat, diiringi persembahyangan bersama oleh warga dan prajuru. “Semoga lewat ritual ini dapat mengharmoniskan kembali situasi dan kondisi jembatan, hingga bisa difungsikan lagi dengan baik,” ujar Bendesa Pakraman Lembongan I Made Sukadana, Minggu (26/2).
Ritual ini juga untuk menjaga kesakralan dan kesucian kawasan pantai, lokasi jembatan. Pada 31 Maret 2017 akan digelar Tawur Labuh Gentuh, Pemarisuda Jagat Kertih dan Samudra Kertih. Upacara ini merupakan salah satu upacara dengan tingkatan utama.
Perbekel Lembongan I Ketut Gede Arjaya menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, pihaknya mengimbau kepada kepada masyarakat mematuhi perarutan ketika melintas di atas Jembatan Kuning. Di antaranya, mengurangi kecepatan saat menyeberang, mengatur jarak dengan pengendara lain, dan menghindari menyeberang lebih dari satu kendaraaan. “Lebar jembatan ini khusus pejalan kaki dan kendaraan roda dua," ujarnya.
Pembangunan jembatan ini menelan biaya Rp 3,4 miliar, dikerjakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional wilayah VIII, Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, Oktober 2016.
Jembatan ini satu-satunya penghubung Nusa Ceningan - Nusa Lembongan, putus pada Minggu (16/10/2016) lalu pukul 18.10 Wita. Akibatnya, 8 warga tewas dan 34 warga luka-luka, serta 17 sepeda motor tenggelam ke laut. *wa
Komentar