Airi 160 Ha Sawah, Tanam Padi Bisa 2 Kali Per Tahun
Gubernur-Pangdam Resmikan Pompa Hidram di Tangguntiti
Bupati Sanjaya juga berterimakasih kepada Gubernur Koster, karena telah bantu fasilitasi pemasaran hasil pertanian dari Tabanan
TABANAN, NusaBali
Gubernur Bali Wayan Koster resmikan Bendungan Pompa Hidram di Subak Nyampuan, Banjar Batan Buah, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selemadeg Timur, Tabanan pada Anggara Paing Bala, Selasa (15/2) siang. Dengan pompa hidram yang dibangun dengan semangat gotong royong hasil kolaborasi Kodam IX/Udayana dan masyarakat tersebut, maka 160 hektare dari 240 hektare lahan persawahan yang selama ini kesulitan pengairan, dipastikan akan teraliri air.
Peresmian Pompa Hidram di Subak Nyampuan, Desa Tanggguntiti, Selasa siang pukul 12.30 Wita, dilakukan Gubernur Koster bersama Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, didampingi Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Ada pun air untuk pompa hidram ini diambil dari Tukad Unung, dengan tinggi tembakan sejauh 2 kilometer. Pompa hidram ini nantinya akan mengaliri lahan persawahan di dua subak kawasan Selemadeg Timur, yakni Subak Aseman 3 dan Subak Aseman 4.
Sebelum adanya pompa hidram ini, lahan persawahan kawasan subak seluas 240 hektare, selalu kesulitan air. Sawahnya tergolong sawah tadah hujan. Petani setempat hanya mampu menanam padi sekali dalam setahun, yakni periode Oktober-Maret. Selebihnya, petani hanya bisa menanam tanaman palawija, karena tak ada air.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyatakan Kabupaten Tabanan merupakan salah satu daerah di Bali yang terkuat dalam pengelolaan sektor pertanian. Tabanan terkenal sebagai produsen beras terbanyak di Bali dengan mutu berkualitas, dari berbagai varian seperti beras putih, beras merah, beras hitam, dan beras kuning. Namun, dalam perkembangannya, pertanian di Tabanan menghadapi beberapa kendala, seperti kekeringan pada musim kemarau.
Imbasnya, hasil produksi beras di Tabanan pun semakin menurun. Hampir seluas 240 hektare lahan pertanian di Selemadeg Timur mengalami kesulitan air. Mereka hanya mampu nenanam padi sekali dalam setahun pada periode Oktober-Maret.
Bertolak dari situ, Gubernur Koster menyatakan perlunya terjadi sinergi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota untuk menanggulangi masalah air pertanian. Nah, keberadaan pompa hidram yang baru diresmikan kemarin akan mampu mengatasi permasalahan air yang selama ini tidak terpecahkan.
“Ini (pengadaan pompa hidram, Red) benar-benar program riil, bisa menyasar permasalahan dasar pertanian di Tabanan selama ini. Kita semua patut mendukungnya, semoga bisa mengangkat potensi produksi pertanian di daerah ini. Karena itu, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas program yang diselenggarakan Pangdam IX/Udayana," jelas Gubernur Koster.
Gubernur Koster menegaskan, dari 240 hektare lahan sawah yang selama ini mengalami kesulitan air, seluas 160 hektare di antaranya dipastikan akan mendapatkan pasokan air yang cukup dengan keberadaan pompa hidram tersebut. Jika selama ini hanya mampu sekali panen dalam waktu setahun, dengan asumsi menghasilkan 10 ton gabah per hektare, maka ke depan produksinya bisa naik dua kali lipat. “Petani akan bisa bercocok tanam padi dua kali dalam setahun,” tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Gubernur Koster, pihaknya akan memberikan dukungan pendanaan yang bersumber dari APBD, fasilitasi anggaran dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait, maupun pendanaan yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya, program ini memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
"Kami bersama Bapak Bupati wajib hukumnya mendukung melalui fasilitasi pendanaan, yang tentunya langsung menyasar program ini. Nanti coba kami carikan format agar tidak melalui mekanisme. Sebab, jika melalui APBD, tentunya harus lewat tender. Kalau tender, tentunya belum bisa dilaksanakan seperti ini oleh anggota Bapak Pangdam,” jelas Koster.
“Mungkin kita bisa manfaatkan pola hibah kepada TNI, sehingga dapat mendukung program ini. Mungkin hibah CSR salah satunya,” lanjut Gubernur bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung yang berpengalaman tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Koster menegaskan, dengan keterlibatan TNI dalam menciptakan program pembangunan pompa hidram, banyak penghematan yang bisa dilakukan, baik dari sisi waktu maupun biaya. Untuk itulah, Koster selaku Gubernur Bali berharap masyarakat setempat bisa memanfaatkan dan memelihara fasilitas pompa hidram ini dengan baik.
“Jarak antara sumber air dan lahan yang memerlukan pengairan, sekitar 2 kilometer. Jika dihitung-hitung dengan memanfaatkan tenaga kerja umum dibiaya APBN maupun APBD, tentu biayanya akan sangat besar. Namun, ketika program ini dilaksanakan oleh prajurit TNI, menjadi sangat efisien. Ada efisiensi waktu, biaya, dan tenaga, hingga akhirnya mampu menyelesaikan permasalahan yang begitu luas. Ini luar biasa, kendala lahan 160 hektare dapat teratasi. Sekali lagi, kami sampaikan apresiasi,” tegas politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto, menjelaskan program yang diprakarsai Kementerian Pertanian RI dengan melibatkan personel TNI ini merupakan salah satu bentuk program TNI untuk mengatasi permasalahan rakyat di sekitar wilayah yang dinaungi. “Inilah bukti kalau negara itu hadir untuk rakyat dengan mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada,” ujar Sonny Aprianto.
Sonny Aprianto menjelaskan, program pembangunan pompa hidram ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi untuk dilanjutkan. Maka, pihaknya akan mematangkan kembali 160 titik survei yang dilakukan dan nantinya akan direalisasikan dengan cepat, terutama untuk daerah-daerah yang membutuhkan penanganan segera.
“Jadi, kita akan tunjukkan bahwa negara hadir untuk rakyat indonesia. Saya juga berharap dengan adanya pompa hidram ini, dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam memajukan pertanian di Kabupaten Tabanan," tegas Jenderal Bintang Dua TNI yang belum genap sebulan menjabat Pangdam IX/Udayana, menggantikan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak ini.
Sedangkan Bupati Tabanan, IKG Sanjaya, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur Bali dan Pangdam IX/Udayana atas terwujudnya pompa hidram di Subak Nyampuan ini. Apresiasi secara khusus pula diberikan kepada Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, yang sekaligus Gubernur Bali, karena berjasa memfasilitasi distribusi pemasaran hasil produksi sektor pertanian di Tabanan yang selama ini juga menjadi kendala para petani.
“Saya bersama Sekda Tabanan dan Kepala Dinas Pertanian Tabanan beberapa kali dipanggil oleh Gubernur Bali. Kami di Tabanan sangat berbahagia dan berbangga, karena selama ini yang menjadi kendala dalam bidang pertanian sektor pemasaran ini, karena kadang-kadang dipermainkan oleh pihak ketiga untuk harga pemasaran dan harga produksinya,” jelas Bupati Sanjaya.
“Astungkara, Bapak Gubernur kemarin mengajak kami untuk bertemu dengan beberapa investor, salah satu hotel yang memiliki 23 cabang hotel di Bali. Beliau yang memfasilitasi, sehingga stabilitas harga beras terjaga. Dalam prosesnya, beras produksi Kabupaten Tabanan akan dibeli oleh investor tersebut melalui Perusda untuk dikonsumsi di setiap hotel dan restoran. Inilah yang membanggakan kita buat masyarakat di Tabanan, khususnya yang bergerak dalam sektor pertanian,” lanjut Bupati asal Banjar Dauhpala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini. *des
Peresmian Pompa Hidram di Subak Nyampuan, Desa Tanggguntiti, Selasa siang pukul 12.30 Wita, dilakukan Gubernur Koster bersama Pangdam IX Udayana Mayjen TNI Sonny Aprianto, didampingi Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya. Ada pun air untuk pompa hidram ini diambil dari Tukad Unung, dengan tinggi tembakan sejauh 2 kilometer. Pompa hidram ini nantinya akan mengaliri lahan persawahan di dua subak kawasan Selemadeg Timur, yakni Subak Aseman 3 dan Subak Aseman 4.
Sebelum adanya pompa hidram ini, lahan persawahan kawasan subak seluas 240 hektare, selalu kesulitan air. Sawahnya tergolong sawah tadah hujan. Petani setempat hanya mampu menanam padi sekali dalam setahun, yakni periode Oktober-Maret. Selebihnya, petani hanya bisa menanam tanaman palawija, karena tak ada air.
Dalam sambutannya, Gubernur Koster menyatakan Kabupaten Tabanan merupakan salah satu daerah di Bali yang terkuat dalam pengelolaan sektor pertanian. Tabanan terkenal sebagai produsen beras terbanyak di Bali dengan mutu berkualitas, dari berbagai varian seperti beras putih, beras merah, beras hitam, dan beras kuning. Namun, dalam perkembangannya, pertanian di Tabanan menghadapi beberapa kendala, seperti kekeringan pada musim kemarau.
Imbasnya, hasil produksi beras di Tabanan pun semakin menurun. Hampir seluas 240 hektare lahan pertanian di Selemadeg Timur mengalami kesulitan air. Mereka hanya mampu nenanam padi sekali dalam setahun pada periode Oktober-Maret.
Bertolak dari situ, Gubernur Koster menyatakan perlunya terjadi sinergi yang kuat antar seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota untuk menanggulangi masalah air pertanian. Nah, keberadaan pompa hidram yang baru diresmikan kemarin akan mampu mengatasi permasalahan air yang selama ini tidak terpecahkan.
“Ini (pengadaan pompa hidram, Red) benar-benar program riil, bisa menyasar permasalahan dasar pertanian di Tabanan selama ini. Kita semua patut mendukungnya, semoga bisa mengangkat potensi produksi pertanian di daerah ini. Karena itu, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas program yang diselenggarakan Pangdam IX/Udayana," jelas Gubernur Koster.
Gubernur Koster menegaskan, dari 240 hektare lahan sawah yang selama ini mengalami kesulitan air, seluas 160 hektare di antaranya dipastikan akan mendapatkan pasokan air yang cukup dengan keberadaan pompa hidram tersebut. Jika selama ini hanya mampu sekali panen dalam waktu setahun, dengan asumsi menghasilkan 10 ton gabah per hektare, maka ke depan produksinya bisa naik dua kali lipat. “Petani akan bisa bercocok tanam padi dua kali dalam setahun,” tandas Gubernur yang juga Ketua DPD PDIP Bali ini.
Menurut Gubernur Koster, pihaknya akan memberikan dukungan pendanaan yang bersumber dari APBD, fasilitasi anggaran dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait, maupun pendanaan yang berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR). Pasalnya, program ini memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
"Kami bersama Bapak Bupati wajib hukumnya mendukung melalui fasilitasi pendanaan, yang tentunya langsung menyasar program ini. Nanti coba kami carikan format agar tidak melalui mekanisme. Sebab, jika melalui APBD, tentunya harus lewat tender. Kalau tender, tentunya belum bisa dilaksanakan seperti ini oleh anggota Bapak Pangdam,” jelas Koster.
“Mungkin kita bisa manfaatkan pola hibah kepada TNI, sehingga dapat mendukung program ini. Mungkin hibah CSR salah satunya,” lanjut Gubernur bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung yang berpengalaman tiga kali periode duduk di Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Dapil Bali (2004-2009, 2009-2014, 2014-2018) ini.
Koster menegaskan, dengan keterlibatan TNI dalam menciptakan program pembangunan pompa hidram, banyak penghematan yang bisa dilakukan, baik dari sisi waktu maupun biaya. Untuk itulah, Koster selaku Gubernur Bali berharap masyarakat setempat bisa memanfaatkan dan memelihara fasilitas pompa hidram ini dengan baik.
“Jarak antara sumber air dan lahan yang memerlukan pengairan, sekitar 2 kilometer. Jika dihitung-hitung dengan memanfaatkan tenaga kerja umum dibiaya APBN maupun APBD, tentu biayanya akan sangat besar. Namun, ketika program ini dilaksanakan oleh prajurit TNI, menjadi sangat efisien. Ada efisiensi waktu, biaya, dan tenaga, hingga akhirnya mampu menyelesaikan permasalahan yang begitu luas. Ini luar biasa, kendala lahan 160 hektare dapat teratasi. Sekali lagi, kami sampaikan apresiasi,” tegas politisi senior PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini.
Sementara itu, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Sonny Aprianto, menjelaskan program yang diprakarsai Kementerian Pertanian RI dengan melibatkan personel TNI ini merupakan salah satu bentuk program TNI untuk mengatasi permasalahan rakyat di sekitar wilayah yang dinaungi. “Inilah bukti kalau negara itu hadir untuk rakyat dengan mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada,” ujar Sonny Aprianto.
Sonny Aprianto menjelaskan, program pembangunan pompa hidram ini mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi untuk dilanjutkan. Maka, pihaknya akan mematangkan kembali 160 titik survei yang dilakukan dan nantinya akan direalisasikan dengan cepat, terutama untuk daerah-daerah yang membutuhkan penanganan segera.
“Jadi, kita akan tunjukkan bahwa negara hadir untuk rakyat indonesia. Saya juga berharap dengan adanya pompa hidram ini, dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam memajukan pertanian di Kabupaten Tabanan," tegas Jenderal Bintang Dua TNI yang belum genap sebulan menjabat Pangdam IX/Udayana, menggantikan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak ini.
Sedangkan Bupati Tabanan, IKG Sanjaya, dalam laporannya menyampaikan apresiasi atas dukungan Gubernur Bali dan Pangdam IX/Udayana atas terwujudnya pompa hidram di Subak Nyampuan ini. Apresiasi secara khusus pula diberikan kepada Ketua DPD PDIP Bali, Wayan Koster, yang sekaligus Gubernur Bali, karena berjasa memfasilitasi distribusi pemasaran hasil produksi sektor pertanian di Tabanan yang selama ini juga menjadi kendala para petani.
“Saya bersama Sekda Tabanan dan Kepala Dinas Pertanian Tabanan beberapa kali dipanggil oleh Gubernur Bali. Kami di Tabanan sangat berbahagia dan berbangga, karena selama ini yang menjadi kendala dalam bidang pertanian sektor pemasaran ini, karena kadang-kadang dipermainkan oleh pihak ketiga untuk harga pemasaran dan harga produksinya,” jelas Bupati Sanjaya.
“Astungkara, Bapak Gubernur kemarin mengajak kami untuk bertemu dengan beberapa investor, salah satu hotel yang memiliki 23 cabang hotel di Bali. Beliau yang memfasilitasi, sehingga stabilitas harga beras terjaga. Dalam prosesnya, beras produksi Kabupaten Tabanan akan dibeli oleh investor tersebut melalui Perusda untuk dikonsumsi di setiap hotel dan restoran. Inilah yang membanggakan kita buat masyarakat di Tabanan, khususnya yang bergerak dalam sektor pertanian,” lanjut Bupati asal Banjar Dauhpala, Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini. *des
Komentar