Sepekan Dibuka, Pasar Rakyat Gianyar Masih Sepi PGRI Terbitkan Imbauan Guru Belanja
Apa sekarang ada guru leluasa belanja ke pasar. Bisa belanja di warung saja sudah syukur.
GIANYAR, NusaBali
Kondisi sepekan lebih Pasar Rakyat Gianyar (PRG) dibuka oleh Pemkab Gianyar, namun masih sepi pengunjung, dapat perhatian Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Gianyar. Ketua PGRI Gianyar I Wayan Gabra SPd MPd melalui surat resmi, mengimbau kepada para guru untuk ikut menghidupkan perekonomian di Gianyar dengan berbelanja di PRG.
Gabra bersama Sekretarisnya, I Wayan Mawa SPD MPd, mengimbau dengn surat No : 001/Um/BLI/2205/XXII/2022 tertanggal 16 Februari 2022. Dia menyatakan imbauan ini menimbang, beberapa hal. Antara lain, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sangat mengganggu perekonomian masyarakat terutama sektor ekonomi mikro dan pasar tradisional. Oleh karena itu, dia memandang perlu kekuatan dari segenap komponen masyarakat untuk mendorong sektor ini agar bisa bertahan dalam situasi sulit ini. PGRI ingin berkontribusi sesuai kemampuan mendukung program Pemkab Gianyar dalam menggeliatkan sektor riil pedagang kecil. ‘’Caranya, agar anggota PGRI berkunjung dan bertransaksi di PRG dalam waktu fleksibel, mengingat status PPKM Covid-19,’’ jelasnya.
Beberapa guru di Gianyar menyambut baik imbauan pengurus PGRI itu. Hanya saja, imbauan itu muncul di saat para guru sedang ‘apes’. Karena tunjangan sertifikasi guru yang jadi tanggungjawab Pemkab Gianyar masih tersendat-sendat. Kondisi sama juga terjadi pada insentif guru. ‘’Pak bisa tanya-tanya, guru-guru sekarang mengandalkan tunjangan sertifikasi dan insentif mengajar. Kalau tunjangan dan insentif tersendat-sendat begini, apa sekarang ada guru leluasa belanja ke pasar. Bisa belanja di warung saja sudah syukur,’’ jelas salah seorang guru yang enggan ditulis namanya.
Terkait itu, saat dikonfirmasi balik, Gabra mengaku tunjangan sertifikasi guru yang jadi tanggungjawab Pemprov Bali, cair normal. ‘’Untuk dari kabupaten, seperti apa keadaannya, saya belum tahu persis. Mungkin nanti akan saya coba komunikasikan,’’ ujar Kepala SMAN 1 Ubud ini.
Wakil Ketua DPRD Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga menyambut positif kepedulian pengurus PGRI Gianyar. Menurutnya, imbauan itu secara tak langsung sebagai harapan dari PGRI agar pemerintah dapat mencairkan tunjangan dan isentif mengajar menjadi hak-hak para guru. ‘’Jika tunjangan sertifikasi dan insentif ini lancar, saya pikir para guru lebih tenang mengajar dan nyaman untuk berbelanja ke pasar,’’ ujar politisi Demokrat dari Griya Kawan, Kelurahan Gianyar ini.
Gus Gaga sangat yakin Pemkab Gianyar punya langkah efektif dan humanis untuk menghidupkan denyut PRG. Oleh karena itu, imbauan seperti yang dilakukan pengurus PGRI ini hanya sebuah solusi sesaat, bukan permanen. ‘’Saya yakin Pemkab pasti berupaya mencari solusi dengan menyentuh akar masalah, sehingga PRG yang megah ini nanti benar-benar berfungsi normal,’’ jelas mantan Sekda Gianyar ini.
Sebelumnya diberitakan, genap sepekan Pasar Rakyat Gianyar (PRG) dibuka oleh Pemkab Gianyar, Selasa (8/2). Namun pasar ini masih sepi pengunjung. Muncul usulan, agar Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra menerbitkan surat edaran (SE) berisi imbauan agar para pegawai termasuk guru, menyisihkan gaji dan waktu agar berbelanja di pasar ini. Usulan itu dilontarkan salah seorang tokoh Desa Adat Beng, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar, Pande Mangku Rata. Pande Mangku meyakini SE bupati itu akan sangat terbuka untuk disambut oleh kalangan pegawai. Karena bagaimana pun para pegawai juga perlu pemenuhan kebutuhan, salah satunya bisa didapatkan dari pasar ini. PRG bernilai Rp 224 miliar ini berlantai 6, terdiri dari los 1.643 unit, kios 95 unit dan toko toko 43 unit. *lsa
Gabra bersama Sekretarisnya, I Wayan Mawa SPD MPd, mengimbau dengn surat No : 001/Um/BLI/2205/XXII/2022 tertanggal 16 Februari 2022. Dia menyatakan imbauan ini menimbang, beberapa hal. Antara lain, pandemi Covid-19 yang berkepanjangan sangat mengganggu perekonomian masyarakat terutama sektor ekonomi mikro dan pasar tradisional. Oleh karena itu, dia memandang perlu kekuatan dari segenap komponen masyarakat untuk mendorong sektor ini agar bisa bertahan dalam situasi sulit ini. PGRI ingin berkontribusi sesuai kemampuan mendukung program Pemkab Gianyar dalam menggeliatkan sektor riil pedagang kecil. ‘’Caranya, agar anggota PGRI berkunjung dan bertransaksi di PRG dalam waktu fleksibel, mengingat status PPKM Covid-19,’’ jelasnya.
Beberapa guru di Gianyar menyambut baik imbauan pengurus PGRI itu. Hanya saja, imbauan itu muncul di saat para guru sedang ‘apes’. Karena tunjangan sertifikasi guru yang jadi tanggungjawab Pemkab Gianyar masih tersendat-sendat. Kondisi sama juga terjadi pada insentif guru. ‘’Pak bisa tanya-tanya, guru-guru sekarang mengandalkan tunjangan sertifikasi dan insentif mengajar. Kalau tunjangan dan insentif tersendat-sendat begini, apa sekarang ada guru leluasa belanja ke pasar. Bisa belanja di warung saja sudah syukur,’’ jelas salah seorang guru yang enggan ditulis namanya.
Terkait itu, saat dikonfirmasi balik, Gabra mengaku tunjangan sertifikasi guru yang jadi tanggungjawab Pemprov Bali, cair normal. ‘’Untuk dari kabupaten, seperti apa keadaannya, saya belum tahu persis. Mungkin nanti akan saya coba komunikasikan,’’ ujar Kepala SMAN 1 Ubud ini.
Wakil Ketua DPRD Gianyar Ida Bagus Gaga Adi Saputra alias Gus Gaga menyambut positif kepedulian pengurus PGRI Gianyar. Menurutnya, imbauan itu secara tak langsung sebagai harapan dari PGRI agar pemerintah dapat mencairkan tunjangan dan isentif mengajar menjadi hak-hak para guru. ‘’Jika tunjangan sertifikasi dan insentif ini lancar, saya pikir para guru lebih tenang mengajar dan nyaman untuk berbelanja ke pasar,’’ ujar politisi Demokrat dari Griya Kawan, Kelurahan Gianyar ini.
Gus Gaga sangat yakin Pemkab Gianyar punya langkah efektif dan humanis untuk menghidupkan denyut PRG. Oleh karena itu, imbauan seperti yang dilakukan pengurus PGRI ini hanya sebuah solusi sesaat, bukan permanen. ‘’Saya yakin Pemkab pasti berupaya mencari solusi dengan menyentuh akar masalah, sehingga PRG yang megah ini nanti benar-benar berfungsi normal,’’ jelas mantan Sekda Gianyar ini.
Sebelumnya diberitakan, genap sepekan Pasar Rakyat Gianyar (PRG) dibuka oleh Pemkab Gianyar, Selasa (8/2). Namun pasar ini masih sepi pengunjung. Muncul usulan, agar Bupati Gianyar Made ‘Agus’ Mahayastra menerbitkan surat edaran (SE) berisi imbauan agar para pegawai termasuk guru, menyisihkan gaji dan waktu agar berbelanja di pasar ini. Usulan itu dilontarkan salah seorang tokoh Desa Adat Beng, Kelurahan Beng, Kecamatan Gianyar, Pande Mangku Rata. Pande Mangku meyakini SE bupati itu akan sangat terbuka untuk disambut oleh kalangan pegawai. Karena bagaimana pun para pegawai juga perlu pemenuhan kebutuhan, salah satunya bisa didapatkan dari pasar ini. PRG bernilai Rp 224 miliar ini berlantai 6, terdiri dari los 1.643 unit, kios 95 unit dan toko toko 43 unit. *lsa
1
Komentar