449 Sertifikat Tenaga Koperasi Kedaluwarsa
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 449 sertifikat milik tenaga koperasi di Karangasem kedaluwarsa sejak tahun 2017. Sertifikat tenaga koperasi berlaku selama dua tahun.
Tenaga koperasi wajib mengikuti ujian memperpanjang sertifikasi kompetensi. Terkendala pandemi Covid-19 sehingga ujian sertifikasi kompetensi tenaga koperasi tidak bisa dilaksanakan.
Ketua Dekopinda (Dewan Koperasi Indonesia Daerah) Karangasem I Gede Ngurah Indrayana mengungkapkan, tenaga koperasi yang lulus uji sertifikasi kompetensi tahun 2017 sebanyak 258 orang dan tahun 2018 sebanyak 191 orang. Dekopinda Karangasem mengagendakan uji sertifikasi tenaga koperasi digelar setiap tahun. Sejak tahun 2020 macet padahal Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Karangasem selalu mendukung untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pengurus koperasi. “Biaya uji kompetensi Rp 150.000 per orang,” ungkap Indrayana, Rabu (16/2).
Indrayana mengatakan, uji sertifikasi kompetensi tenaga koperasi bisa digelar online sejak tahun 2019. Syarat mendaftar melalui HP, di awal mesti menghadirkan seluruh peserta yang jumlah seratusan orang. Sehingga menimbulkan kerumunan. Syarat ikut sertifikasi kompetensi online, setiap peserta wajib membawa HP android. Setiap peserta wajib mendaftar secara online melalui email masing-masing. Setelah dapat nomor verifikasi, diterima mendaftar maka wajib mengisi formulir APL (Aplikasi Koperasi Lengkap) I dan APL II. Selanjutnya diverifikasi oleh LSPKJKN (Lembaga Sertifikasi Profesi Koperasi Jasa Keuangan Nasional).
Setelah LSP KJKN menyatakan lengkap, bisa mengikuti ujian sertifikasi kompetensi secara online. Ujian online bentuknya vokasi (skill), wawancara menyangkut kinerja yang digeluti selama ini. Misalnya ada bidang bendahara, maka mendaftarnya di kelompok bendahara. Jika tugas sehari-hari juru tulis maka mendaftar di kelompok juru tulis. Teknik pelaksanaannya dipandu Tim Pemandu Pelatihan Dasar (PPDI) Nasional. “Uji sertifikasi kompetensi kali ini lebih modern, menggunakan teknologi. Ujian lebih cepat, hanya saja biayanya lumayan mahal. Di awal pendaftaran seluruh peserta wajib datang karena petugas memberikan pembekalan teknik mendaftar,” kata Indrayana. *k16
Komentar