Ronaldo Akhiri Paceklik, MU Hajar Brighton

Sebelum laga Ronaldo jadi sorotan tajam karena puasa gol dalam enam laga beruntun bersama MU, usai mencetak gol pada Desember 2021. Paceklik gol itu terlama bagi Ronaldo sejak musim 2008/2009, saat itu juga memperkuat Setan Merah.

Bahkan, Ronaldo beberapa kali diparkir manajer Ralf Rangnick di bangku cadangan dan panen kritikan dari beberapa legenda sepak bola dan pundit.  Namun, mimpi buruk itu berakhir dan torehan satu golnya, plus dari Bruno Fernandes, membawa MU melibas Brighton 2-0.

Red Devils (43 poin) juga kembali merangsek ke peringkat keempat klasemen Liga Inggris, terpaut empat poin dari Chelsea (47) di posisi ketiga menggeser West Ham United (41) di urutan kelima.

Selain mengakhiri puasa gol, pada laga itu Ronaldo juga mencatatkan rekor.  Menurut William Hill, Ronaldo jadi pemain yang konsisten membukukan setidaknya  satu gol dalam 21 kalender tahun secara beruntun sejak 2002.

Selain itu, Squawka mencatat Ronaldo mengoleksi 93 gol di Premier League, bersama MU. Jumlah itu menyamai jumlah gol mantan striker MU, Andy Cole.

Meski sempat puasa gol, Dean Ashton membela Ronaldo. Menurut Ashton, Ronaldo jeblok karena servis dari rekan setimnya jelek. Hal itu bukan salah Ronaldo, karena layanan buruk dari pemain lain di MU.

“Saat ini permainan Ronaldo ada di kotak penalti. Gerakan hebat, gerakan tajam, pengiriman, gol. Memandang gawang, belakang gawang. Manchester United bermain dengan cara lain kecuali apa yang dibutuhkan untuknya dan untuk mendapatkan yang terbaik darinya,"kata Ashton.

Lebih lanjut, Ashton juga menyoroti performa tiga pemain MU, yakni Marcus Rashford, Diogo Dalot, dan Luke Shaw yang dianggap gagal memberikan servis terbaik bagi Ronaldo.*