Kasus Masih Tinggi, Bali Catat Rekor Sembuh Tertinggi
Satgas Covid-19 Akan Kawal Pawai Ogoh-ogoh
DENPASAR, NusaBali
Pandemi Covid-19 di Bali masih terus berkecamuk, ditandai dengan munculnya 1.445 kasus baru per 17 Februari 2022, selain 18 pasien meninggal dunia.
Yang menggembirakan, pada hari yang sama kemarin terdapat 2.111 orang pasien sembuh. Inilah rekor sembuh harian tertinggi di Bali sepanjang pandemi Covid-19 yang telah berlangsung 2 tahun sejak Maret 2020. Bali sendiri saat ini masuk zona oranye (risiko sedang) penularan Covid-19.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, dari 1.445 kasus baru per Kamis (17/2), terbanyak berada di Kota Denpasar mencapai 424 kasus. Sedangkan jumlah terbanyak kedua terjadi di Kabupaten Badung dengan 384 kasus baru, disusul Tabanan (152 kasus ba-ru), Gianyar (133 kasus baru), Karangasem (87 kasus baru), Jembrana (86 kasus baru), Bangli (74 kasus baru), Buleleng (66 kasus baru), dan Klungkung (38 kasus baru), selain juga dari luar daerah Bali (1 kasus baru).
Dengan tambahan 1.445 pasien baru per Kamis kemarin, maka jumlah kumulatif positif Covid-19 di Bali sejak awal pandemi hingga saat ini tembus 145.504 kasus. Dari jumlah itu, 122.856 orang atau 84,43 persen di antaranya sudah berhasil sembuh. Per Kamis kemarin, kembali terdapat tambahan 2.111 orang pasien sembuh, yang merupakan angka tertinggi sepanjang pandemi Covid-19.
Dan, ini untuk ketiga kalinya selama gelombang tiga pandemi Covid-19 akibat varian Omicron terjadi fenomena pasien sembuh melampau jumlah kasus baru di Bali. Fenomena serupa sebelumnya terjadi 14 Februari 2022 ketika terdapat 1.686 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 1.307 kasus baru dan 16 Februari 2022 (ketika 1.823 pasien sembuh bersamaan dengan munculnya 1.518 kasus baru).
Jumlah pasien sembuh terbanyak per Kamis kemarin terjadi di Badung mencapai 690 orang, disusul Denpasar (647 pasien sembuh), Tabanan (194 pasien sembuh), Buleleng (128 pasien sembuh), Gianyar (119 pasien sembuh), Bangli (95 pasien sembuh), Karangasem (82 pasien sembuh), Gianyar (78 pasien sembuh), dan Jembrana (78 pasien sembuh). Tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Bali terus menunjukkan trend meningkat, setelah sempat mencapai titik terendah 82,84 persen per Minggu (13/2) lalu.
Sementara, jumlah kumulatif pasien yang meninggal dunia di Bali hingga saat ini mencapai 4.242 orang atau 2,92 persen dari total 145.504 kasus po-sitif. Ini setelah per Kamis kemarin di Bali kembali terdapat 18 pasien Covid-19 meninggal dunia, masing-masing di Badung (3 pasien meninggal), Bangli (3 pasien meninggal), Karangasem (3 pasien meninggal), Gianyar (2 pasien meninggal), Buleleng (2 pasien meninggal), Denpasar (1 pasien meninggal), dan Jembrana (1 pasien meninggal).
Sebaliknya, kasus aktif (pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan atau karantina) di Bali saat ini berkurang menjadi 18.406 orang atau 12,65 persen dari total 145.504 kasus positif. Kasus aktif terbanyak berada di Badung mencapai 6.056 orang, disusul Denpasar (5.855 orang), Tabanan (1.799 orang), Gianyar (1.079 orang), Klungkung (815 orang), Buleleng (814 orang), Karangasem (772 orang), Jembrana (659 orang), dan Bangli (536 orang). Selain itu, ada 21 pasien dari luar daerah Bali yang kini masih dalam perawatan.
Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, I Made Rentin, mengatakan tingkat Bed Occupancy Rate (BOR) non ICU di Bali saat ini mencapai 35,74 persen. Pasalnya, dari kapasitas 249 tempat tidur, baru terisi 89 bed dan masih tersisa 160 bed (64,26 persen. Sedangkan untuk BOR ICU, saat ini mencapai 41,83 persen. Soalnya, dari total 2.467 tempat tidur, baru terisi 1.032 bed dan masih tersisa 1.435 bed (58,17 persen). "BOR atau tingkat keterisian di Bali masih rendah,” ujar Made Rentin kepada NusaBali, Kamis kemarin.
Meski demikian, kata Made Rentin, Provinsi Bali saat ini masuk zona oranye (risiko sedang). Seluruh 9 kabupaten/kota di Bali kini sudah masuk zona oranye, karena kasus Covid-19 masih tinggi. Sebelumnya, Bangli menjadi satu-satunya daerah di Bali yang masih zona kuning (risiko rendah) penularan Covid-19, namun kini Gumi Sejauk naik ke zona oranye. "Bali zona oranye, di mana kasus positif Covid-19 masih tinggi dan pasien meninggal juga tinggi," katanya.
Sementara itu, terkait dengan pawai ogoh-ogoh dalam rangkaian pangerupukan Nyepi Tahun Baru Saka 1944 pada Tilem Kasanga, Rabu, 2 Maret 2022 malam, Satgas Covid-19 akan kawal ketat pelaksanaan ritual nyomya ogoh-ogoh di banjar-banjar se-Bali. Menurut Made Rentin, pihaknya bekerjasama dengan stakeholder terkait, termasuk Satgas di desa adat dan jajarannya.
"Kita berharap Prokes benar-benar dilaksanakan saat pawai ogoh-ogoh nanti. Kami bersama Satgas Covid-19 di desa/kelurahan dan desa adat akan kawal penuh melibatkan petugas gabungan," tandas birokrat asal Desa Werdi Bhuwana, Kecamatan Mengwi, Badung yang juga Kepala BPBD Bali merangkap Plt Kadis Kesehatan Provinsi Bali ini.
Made Rentin menegaskan, Satgas Covid-19 di desa/kelurahan dan desa adat bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan Prokes ketika dilangsungkan pawai ogoh-ogoh nanti. "Pawai ogoh-ogoh kan terbatas di lingkungan banjar saja, kita sudah siapkan pengawasannya. Peserta juga dibatasi (25 orang), mereka wajib melakukan tes swab saat akan pawai.” *nat,nar
Komentar