Dipastikan, Tak Semua Kabel di Jalan Raya Milik PLN
GIANYAR, NusaBali
Masyarakat awam secara kasat mata masih sulit membedakan mana jaringan kabel PLN dan mana milik provider internet.
Setiap kali ada kejadian kabel melintang atau putus, masyarakat cenderung menduga itu kabel milik PLN. Seperti kejadian kabel melintang melukai pengendara sepeda motor, beberapa waktu lalu di Jalan Bypass Prof DR Ida Bagus Mantra, simpang traffic light Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.
Manager PLN UP3 Bali Timur Andre Pratama DJatmiko menjelaskan petugas PLN sudah melakukan pengecekan terkait kejadian tersebut. Hasilnya, PLN memastikan kabel yang putus, melintang di jalan raya tersebut milik provider internet. "Kesan selama ini di masyarakat, setiap ada kabel pasti identik dengan PLN. Padahal belum tentu," jelasnya saat merayakan Hari Pers Nasional bersama Wartawan Bali Timur di Gianyar, Kamis (17/2).
Belajar dari kejadian di simpang Lebih, Andre menjelaskan bahwa jaringan kabel PLN disangga oleh tiang beton putih. Sedangkan provider internet tiangnya berwarna hitam. "Secara kasat mata memang mirip, tapi sebenarnya gampang membedakan. Kabel PLN pasti terpilih, provider single atau satuan, kecil dan bulat," jelasnya.
Namun demikian, setiap ada laporan masyarakat terkait kabel yang ditujukan ke PLN pihaknya langsung menindaklanjuti. "Semua laporan masyarakat kita tindak lanjuti, kadang mis. Misal kejadian di Lebih sampai ada sepeda motor jatuh, tim cepat kesana. Setelah dicek, dapat dipastikan itu kabel provider," terang Andre.
Atas kekurangpahaman masyarakat terhadap kabel, di tahun 2021, PLN Bali Timur mendapatkan sekitar 50 laporan kabel bermasalah. Ketika disurvei ke lapangan, ternyata 90 persen dari laporan tersebut merupakan kabel provider. "Setiap ada laporam dari masyarakat yang masuk ke kami, pasti kami tindak lanjuti. Tapi, saat ke lapangan, dari 50 laporan, 90 persennya merupakan kabel provider. Hal itu karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap kabel," ujarnya.
Dia mengungkapkan, PLN selalu memantau kondisi kabel di lapangan. Biasanya, persoalan kabel PLN putus atau kendor, terjadi akibat ditimpa pohon tumbang atau longsor. Namun ketika terjadi persoalan, akan ada notifikasi dari sistem PLN. Jika demikian, maka pihaknya akan langsung melakukan tindak lanjut. Namun, kata Andre, notifikasi permasalahan ini hanya untuk kabel di jalanan umum.
"Selama ini kabel putus atau persoalan kabel PLN penyebabnya adalah bencana longsor, pohon roboh. Kalau kabel kami lepas, itu ada notifikasi atau warning. Lalu kami akan lacak ke lapangan. Itu hanya di jalan. Tapi kalau sambungan rumah belum ada notifikasi. Jadi kami minta, agar kalau ketemu seperti itu, dilaporkan ke kami," pintanya.
Jika kabel PLN putus, apakah masih membahayakan? Andre meminta masyarakat agar tidak menangani sendiri, namun meminta penanganan pada PLN. "Kami juga berpesan, kalau menemukan kabel PLN rendah agar diberitahukan ke kami. Biasanya kendor itu karena pohon atau longsor," ujar Andre.
Diberitakan sebelumnya, Kabel tanpa tuan menyebabkan kecelakaan lalu lintas di trafic light Bypass IB Mantra simpang Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Jumat (7/1) sekitar pukul 22.30 Wita. Korbannya seorang pemotor NMax bernama Asep. Korban diduga tidak melihat kabel melintang cukup rendah sehingga tersangkut saya melaju dari arah barat ke timur. Akibatnya, korban terpelanting hingga menyebabkan sejumlah luka memar.*nvi
Komentar