Ikan Dominasi Pertanian ‘Puncaki’ Ekspor Bali
DENPASAR,NusaBali
Komoditas pertanian yang terdiri dari buah-buahan dan ikan memuncaki ekspor Bali pada Januari- Desember 2021.
Dari total nilai ekspor Bali 330.970.729,73 dollar AS (4,7 triliun), ekspor komoditas pertanian berkontribusi 40,23 persen atau 133.134.694,76 (Rp 1,9 triliun).
Disusul ekspor komoditas kerajinan sebesar 110.779.615,21 dollar AS (Rp 1,5 triliun) atau 33,47 persen. Komoditas industri seperti ikan kaleng, plastik hingga tekstil sebesar 82.544.771,16 dollar AS atau 24,94 persen. Perkebunan 1.103.169,33 dollar AS atau 0,33 persen. Sektor atau komoditas lain-lain 3.408.542,27 atau 1.03 persen.
Komoditas pertanian terdiri dari 11 item yakni buah-buahan, ikan hias hidup, ikan kakap, kepiting, kerapu, ikan lainnya, nener, tuna, lobster, rumput laut hingga sirip hiu.
Pengawas Perdagangan Ahli Muda Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali I Gusti Ngurah Nyoman Satrya Wibawa SH atau Ngurah Satrya mengatakan dominasi ekspor pertanian karena meningkatnya pengiriman produk perikanan khususnya tuna. “Pengiriman tuna itu yang banyak bekakangan ini,” jelasnya Kamis (17/2).
Dijelaskan Ngurah Satrya, ekspor tuna banyak ke Amerika Serikat dan pasar-pasar tuna Bali lainnya di luar negeri. Diantaranya Jepang, Australia, Korea.
“Menyebar ke sejumlah negara,” jelasnya.
Sedangkan produk buah-buahan, yang banyak permintaan adalah buah naga. Sedang manggis relatif stagnan, karena produksi manggis yang menurun diperkirakan akibat faktor cuaca. “Jadi ekspor pertanian yang memuncaki ekspor Bali pada tahun 2021,” kata Ngurah Satrya.
Untuk diketahui ekskspor tuna menyumbang 22,59 persen atau 74.776.521,51 dollar AS (Rp 1,07 triliun) terhadap total ekspor komoditas pertanian. Disusul nener 14,00 persen atau 46.319.666,47 (Rp 663,4 miliar). *K17.
Komentar