Dua Pekan Pembelajaran Online, Bantuan Kuota Internet Belum Terdengar
DENPASAR, NusaBali.com - Merebaknya varian Covid-19 Omicron di Bali pada awal tahun 2022 mengakibatkan siswa sekolah terpaksa harus belajar secara daring lagi. Hal itu berbarengan dengan kembali ditetapkannya Bali dengan status PPKM level 3.
Sudah berjalan selama 2 pekan sejak 4 Februari 2022, bagaimana pelaksanaan pembelajaran daring sekolah di Denpasar?
Kepala Sekolah SD Negeri 29 Dangin Puri, Dra Ni Ketut Pupawathi, MPd, menuturkan dengan pendidikan jarak jauh siswa kembali harus jauh dari guru maupun teman-temannya.
"Baru saja kemarin melaksanakan PTM (Pembelajaran Tatap Muka) sekarang harus daring lagi," ujarnya, ditemui, Jumat (18/2/2022).
Orangtua siswa, ujarnya, banyak yang mengeluhkan kembali dilakukannya pembelajaran secara online. Mereka mengeluhkan sulitnya membagi waktu untuk mengajarkan anak-anak mereka di rumah karena juga harus bekerja. Sementara belajar online mau tidak mau juga membutuhkan kuota internet, tentu menambah pengeluaran orangtua siswa.
"Untuk sementara ini kuota internet belum diberikan oleh Kemdikbudristek, kalau sebelum-sebelumnya kan dikasih," sebut Puspawathi.
Puspawathi berharap kasus Covid-19 segera melandai sehingga pelaksanaan pembelajaran daring bisa segera dievaluasi.
Dikatakan, sekolahnya menyelenggarakan pembelajaran daring sejak pukul 07.30-11.30 Wita, setiap hari Senin-Jumat. "Tatap muka dengan guru itu penting sekali. Siswa saya ada yang sejak pertama sekolah di sini (sejak kelas 1, sekarang kelas 3) belum merasakan tatap muka dengan gurunya," jelasnya.
"Beda mutunya, beda antara daring dengan ketemu langsung gurunya, kalau tatap muka bisa saling tanya jawab antar guru dan siswa."
Terpisah, Plt Kepala Sekolah SMP Negeri 11 Denpasar, Komang Anggreni SPd, pun menyebut belum adanya subsidi kuota internet bagi guru dan siswa sebagai pendukung pembelajaran online.
"Guru dan siswa kami belum mendapat kuota internet, kami belum mendapat informasi terkait itu," terang Anggreni.
Ia mengatakan, sekolah di Pulau Serangan sudah melaksanakan pembelajaran daring sejak diinstruksikan Walikota Denpasar 4 Februari lalu.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Anak Agung Gde Wiratama, membenarkan jika belum ada subsidi internet dari Kemdikbudristek seperti pada tahun lalu. "Kami belum dapat info dari Kemdikbudristek," ujar Kadisdikpora Denpasar.
Kemdikbudristek diketahui sempat memberikan subsidi internet kepada siswa dan guru untuk mendukung pembelajaran online.
Pada semester lalu bantuan kuota internet diberikan selama tiga bulan berturut-turut sejak September-November 2021. Jika pembelajaran online berlangsung lama, bisa saja Kemdikbudristek kembali memberikan subsidi internet.
1
Komentar