16 Kepala Sekolah di Karangasem Terkena Demosi
Selain 16 kepala sekolah, Sekretaris Disdikpora Karangasem, Dr I Wayan Sarya SAg MPd, juga di¬mutasi menjadi guru biasa di SMPN 2 Abang.
AMLAPURA, NusaBali
Sebanyak 16 kepala sekolah (Kasek) TK, SD, dan SMP di Kabupaten Karangasem terkena demosi alias mengalami perubahan jabatan ke jenjang lebih rendah. Para Ka¬sek ini dimutasi dimutasi menjadi guru biasa, padahal beberapa di antara mereka be¬lum genap 4 tahun menjabat.
Mutasi para Kasek dan guru yang diwarnai demosi 16 Kasek TK, SD, dan SMP ini sesuai dengan SK Bupati Karangasem Nomor 140/HK/2022 tanggal 17 Februari 2022. Ada pun 16 kepala sekolah yang kena demosi dalam mutasi kali ini terdiri dari 1 Kasek TK, 11 Kasek SD, dan 4 Kasek SMP.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Kadisdikpora) Ka-ranga¬sem, I Wayan Sutrisna, mengakui ada mutasi. Namun, Wayan Sutrisna membantah pihaknya la¬ku¬kan demosi.
"Kepala sekolah yang dimutasi jadi guru itu adalah atas permintaan sendiri, karena sakit. Berdasarkan evaluasi, dinilai tidak lagi menjalankan tugas tambahan sebagai kepala sekolah, maka dikembalikan menjadi guru," jelas Wayan Sutrisna saat dihu¬bungi NusaBali di Kantor Disdikpora Karangasem, Jalan Veteran Amlapura, Jumat (18/2) siang.
Salah satu Kasek SMP di Karangasem yang kena demosi adalah Kasek SMPN 6 Am¬la¬pu¬ra, I Komang Suda, yang dimutasi menjadi guru biasa di SMPN 5 Amla¬pu¬ra. Ko¬mang Suda sebelum genap satu periode (4 tahun) menjabat, sejak naik men¬jadi Kasek SMPN 6 Amlapura per 7 Januari 2020. Mestinya, masa jabatan sebagai Kasek SMPN 6 Amlapura baru berakhir 31 Desember 2024 mendatang.
Tiga Kasek SMP lainnya yang juga dimutasi jadi guru biasa, masing-masing Kesek SMPN 4 Bebandem I Gede Arya yang turun jabatan menjadi guru biasa di SMPN 2 Bebandem, Kadek SMPN Satu Atap Desa Datah (Kecamatan Abang) Komang Ge¬de Widarmawan yang turun kelas jadi guru biasa di SMPN 3 Abang, dan Kasek SMPN 2 Abang Ida Wayan Sugata Kasek yang turun kelas jadi guru biasa di SM¬PN 2 Abang.
Selain 16 Kasek tersebut, ada 1 pejabat Eselon III Pemkab Karangasem yang kena demosi. Dia adalah Sekretaris Disdikpora Karangasem, Dr I Wayan Sarya SAg MPd, yang di¬mutasi menjadi guru biasa di SMPN 2 Abang sesuai SK Bupati Karangasem Nomor 130/¬HK/2022 tertanggal 15 Februari 2022. Padahal, I Wayan Sarya umur¬nya 51 tahun 2 bulan, karena kelahiran 25 Desember 1970.
Sesuai ketentuan PermenPAN-RB RB Nomor 409 Tahun 2009 tentang Standar Ko¬m¬petensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dan PP Nomor 11 Tahun 2017, serta Per¬menPAN-RB Nomor 15 Tahun 2019 dan PermenPAN-RB Nomor 16 Tahun 2009, jabatan struktural bisa dikembalikan jadi guru saat usia maksimal 50 tahun.
Wayan Sarya yang umurnya kini 51 tahun 2 bulan, secara yuridis melewati umur dijadikan guru. Uniknya lagi, hanya berselang dua hari setelah dimutasi menjadi gu¬ru SMPN 2 Abang, Wayan Sarya kembali dialihkan menjadi Kasek SMPN 2 Abang, sesuai SK Bupati Karangasem Nomor 140/HK/2022 tanggal 17 Februari 2022.
Wayan Sarya sendiri sebelumnya berlatar belakang sebagai Kasek SMPN 1 Mang¬gis, Kasek SMPN 5 Amlapura, Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Karangasem, hingga terakhir menjabat Sekretaris Disdikpora Karangasem. Wayan Sarya terma¬suk guru berprestasi yang sempat meraih Trofi Widya Kusuma 2014.
Namun, Kadisdikpora Karangasem, I Wayan Sutrisna, meluruskan bahwa pejabat struktural yang asalnya dari guru, bisa dikembalikan menjadi guru maksimal saat umur 51 ta¬hun. Menurut Sutrisna, Wayan Sarya dimutasi dari Sekretaris Disdikpo¬ra menjadi guru, kemudian dialihkan lagi jadi Kasek SMPN 2 Abang. "Kan dikem¬balikan dulu jadi guru, setelah itu baru bisa diangkat jadi Kasek SMPN 2 Abang," jelas Sutrisna.
Sementara itu, ada lagi mutasi unik yang dialami I Nyoman Adi. Kepala Bidang Per¬lindungan Masyarakat Sat Pol PP Karangasem ini dimutasi jadi guru biasa di SDN 4 Tianyar Tengah, Keca¬matan Kubu, sesuai SK Bupati Nomor 462/HK/2021 tertanggal 31 Desember 2021. Namun, belum genap 2 bulan pasca diturunkan jadi guru, Nyoman Adi kem¬bali dialihkan jadi Pengawas Sekolah pada Disdikpora Ka¬rangasem sesuai SK Bu¬pati Nomor 140/HK/2022 tertanggal 17 Februari 2022.
Sutrisna menyebutkan, Nyoman Adi harus dikembalikan terlebih dahulu sebagai guru, sebelum kemudian diangkat menjadi Pengawas Sekolah pada Disdikpora Ka¬rangasem. "Nyoman Adi ini sebelumnya jadi pengawas, kemudian diangkat jadi tenaga struktural. Dalam SK pengangkatan itu, ada klausul sewaktu-waktu dikem¬balikan jadi guru. Ya, kembali jadi guru," terang Sutrisna. *k16
Mutasi para Kasek dan guru yang diwarnai demosi 16 Kasek TK, SD, dan SMP ini sesuai dengan SK Bupati Karangasem Nomor 140/HK/2022 tanggal 17 Februari 2022. Ada pun 16 kepala sekolah yang kena demosi dalam mutasi kali ini terdiri dari 1 Kasek TK, 11 Kasek SD, dan 4 Kasek SMP.
Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Kadisdikpora) Ka-ranga¬sem, I Wayan Sutrisna, mengakui ada mutasi. Namun, Wayan Sutrisna membantah pihaknya la¬ku¬kan demosi.
"Kepala sekolah yang dimutasi jadi guru itu adalah atas permintaan sendiri, karena sakit. Berdasarkan evaluasi, dinilai tidak lagi menjalankan tugas tambahan sebagai kepala sekolah, maka dikembalikan menjadi guru," jelas Wayan Sutrisna saat dihu¬bungi NusaBali di Kantor Disdikpora Karangasem, Jalan Veteran Amlapura, Jumat (18/2) siang.
Salah satu Kasek SMP di Karangasem yang kena demosi adalah Kasek SMPN 6 Am¬la¬pu¬ra, I Komang Suda, yang dimutasi menjadi guru biasa di SMPN 5 Amla¬pu¬ra. Ko¬mang Suda sebelum genap satu periode (4 tahun) menjabat, sejak naik men¬jadi Kasek SMPN 6 Amlapura per 7 Januari 2020. Mestinya, masa jabatan sebagai Kasek SMPN 6 Amlapura baru berakhir 31 Desember 2024 mendatang.
Tiga Kasek SMP lainnya yang juga dimutasi jadi guru biasa, masing-masing Kesek SMPN 4 Bebandem I Gede Arya yang turun jabatan menjadi guru biasa di SMPN 2 Bebandem, Kadek SMPN Satu Atap Desa Datah (Kecamatan Abang) Komang Ge¬de Widarmawan yang turun kelas jadi guru biasa di SMPN 3 Abang, dan Kasek SMPN 2 Abang Ida Wayan Sugata Kasek yang turun kelas jadi guru biasa di SM¬PN 2 Abang.
Selain 16 Kasek tersebut, ada 1 pejabat Eselon III Pemkab Karangasem yang kena demosi. Dia adalah Sekretaris Disdikpora Karangasem, Dr I Wayan Sarya SAg MPd, yang di¬mutasi menjadi guru biasa di SMPN 2 Abang sesuai SK Bupati Karangasem Nomor 130/¬HK/2022 tertanggal 15 Februari 2022. Padahal, I Wayan Sarya umur¬nya 51 tahun 2 bulan, karena kelahiran 25 Desember 1970.
Sesuai ketentuan PermenPAN-RB RB Nomor 409 Tahun 2009 tentang Standar Ko¬m¬petensi Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) dan PP Nomor 11 Tahun 2017, serta Per¬menPAN-RB Nomor 15 Tahun 2019 dan PermenPAN-RB Nomor 16 Tahun 2009, jabatan struktural bisa dikembalikan jadi guru saat usia maksimal 50 tahun.
Wayan Sarya yang umurnya kini 51 tahun 2 bulan, secara yuridis melewati umur dijadikan guru. Uniknya lagi, hanya berselang dua hari setelah dimutasi menjadi gu¬ru SMPN 2 Abang, Wayan Sarya kembali dialihkan menjadi Kasek SMPN 2 Abang, sesuai SK Bupati Karangasem Nomor 140/HK/2022 tanggal 17 Februari 2022.
Wayan Sarya sendiri sebelumnya berlatar belakang sebagai Kasek SMPN 1 Mang¬gis, Kasek SMPN 5 Amlapura, Kabid Pembinaan SMP Disdikpora Karangasem, hingga terakhir menjabat Sekretaris Disdikpora Karangasem. Wayan Sarya terma¬suk guru berprestasi yang sempat meraih Trofi Widya Kusuma 2014.
Namun, Kadisdikpora Karangasem, I Wayan Sutrisna, meluruskan bahwa pejabat struktural yang asalnya dari guru, bisa dikembalikan menjadi guru maksimal saat umur 51 ta¬hun. Menurut Sutrisna, Wayan Sarya dimutasi dari Sekretaris Disdikpo¬ra menjadi guru, kemudian dialihkan lagi jadi Kasek SMPN 2 Abang. "Kan dikem¬balikan dulu jadi guru, setelah itu baru bisa diangkat jadi Kasek SMPN 2 Abang," jelas Sutrisna.
Sementara itu, ada lagi mutasi unik yang dialami I Nyoman Adi. Kepala Bidang Per¬lindungan Masyarakat Sat Pol PP Karangasem ini dimutasi jadi guru biasa di SDN 4 Tianyar Tengah, Keca¬matan Kubu, sesuai SK Bupati Nomor 462/HK/2021 tertanggal 31 Desember 2021. Namun, belum genap 2 bulan pasca diturunkan jadi guru, Nyoman Adi kem¬bali dialihkan jadi Pengawas Sekolah pada Disdikpora Ka¬rangasem sesuai SK Bu¬pati Nomor 140/HK/2022 tertanggal 17 Februari 2022.
Sutrisna menyebutkan, Nyoman Adi harus dikembalikan terlebih dahulu sebagai guru, sebelum kemudian diangkat menjadi Pengawas Sekolah pada Disdikpora Ka¬rangasem. "Nyoman Adi ini sebelumnya jadi pengawas, kemudian diangkat jadi tenaga struktural. Dalam SK pengangkatan itu, ada klausul sewaktu-waktu dikem¬balikan jadi guru. Ya, kembali jadi guru," terang Sutrisna. *k16
Komentar