Warga Hilang Ditemukan Meninggal di Jurang
BANGLI, NusaBali
Warga Banjar Antugan, Desa Jehem, Kecamatan Tembuku, Bangli berhasil menemukan Ni Nengah Tangsi, 72, yang dilaporkan hilang sejak Rabu (16/2) sore.
Hanya saja, korban Ni Nengah Tangsir ditemukan meninggal di jurang kawasan Banjar Antugan, Jumat (18/2). Pihak keluarga masih rembuk untuk proses upacara selanjutnya. Informasi di lapangan, penemuan jenazah korban pertama kali diketahui oleh petani I Nyoman Kiri, warga Banjar Kayang, Desa Kayubihi yang sedang mencari rumput sekitar pukul 08.00 Wita. Saat menyabit rumput, Nyoman Kiri tiba-tiba mencium bau rokok. Merasa tidak wajar, petani itu pun sampai merinding. Saat menoleh ke Tukad Melangit yang menjadi batas alam Banjar Antugan, Desa Jehem dengan Banjar Kayang, Desa Kayubihi, saksi melihat punggung dan kaki manusia di jurang. Karena takut, saksi bergegas meninggalkan lokasi untuk memanggil warga lain.
Tak lama berselang, saksi kembali datang ke lokasi bersama warga lainnya. Mereka berdua mendekati sesosok tubuh manusia itu. Mereka berdua kembali naik dan memberitahukan warga lainnya jika ada yang meninggal di jurang. Warga Banjar Kayang dan Banjar Antugan yang bertetangga ini pun beramai-ramai ke lokasi. Mereka memastikan jika tubuh manusia itu adalah Ni Nengah Tangsi yang dilaporkan hilang. Jenazah Nengah Tangsi berhasil dievakuasi dari jurang sekitar pukul 11.30 Wita.
Kapolsek Tembuku, AKP I Putu Gede Ardana mengatakan, korban dilaporkan hilang sejak Rabu sore. Upaya pencarian dilakukan petugas bersama masyarakat. Pencarian menyasar areal tegalan karena korban sering mencari kayu bakar. Pada Jumat siang, dapatkan informasi penemuan jenazah di jurang. “Kami bersama warga turun melakukan evakuasi. Saat ditemukan, posisi korban tertelungkup. Jenazah korban ditemukan di kedalaman 50 meter,” jelas AKP Ardana.
AKP Ardana mengatakan, lokasi korban ditemukan berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya di Banjar Antugan. Diperkirakan korban terlepeset saat melintas di tegalan. Hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka pada tubuh korban. Luka yang dialami korban luka lecet pada tangan kanan, luka terbuka pada kaki kanan, lebam pada mata kanan, lebam pada dada, dan lebam perut sebelah kiri. Patah tulang pada leher, tangan kiri, dan kaki kanan. Kulit tangan kanan mulai mengelupas.
Kepala Kewilayahan Banjar Antugan, I Ketut Yastikayasa, mengungkapkan upaya pencarian dilakukan siang malam. Warga berpencar melakukan pencarian termasuk meminta petunjuk orang pintar. Upaya pencarian juga menggunakan drone. Begitu diketahui lokasi, maka drone diturunkan untuk memastikan keberadaan korban. Selang beberapa jam korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah duka. Terkait upacara, pihak keluarga masih melakukan rembuk dengan prajuru.
Nengah Tangsi merupakan pamangku di Pura Dadia. “Sesuai dresta desa sini, bagi orang yang disucikan jika meninggal langsung diaben. Hanya saja untuk upacara Nengah Tangsi masih dikoordinasikan. Mungkin besok (Sabtu) baru ada keputusan,” ungkap Yastikayasa. Nengah Tangsi meninggalkan suami Jro Mangku I Ketut Ngantri dan tiga orang anak. *esa
1
Komentar